Chapter 16

88 5 0
                                    

Siang ini suasana rumah sakit cukup ramai dengan banyaknya pasien yang melakukan kontrol. Dokter cantik berambut cokelat dan berkaca mata itu baru saja selesai memeriksa pasien terakhirnya untuk siang ini. Sekarang waktunya dia untuk makan siang, sudah cukup lama dia tidak makan siang dengan teratur. Apalagi selama beberapa bulan terakhir diminta Paul Jacob secara khusus menangani mendiang Rose Scott. Beruntung sekali wanita itu mendapatkan cinta dari salah seorang keluarga Jacob Karena mereka terkenal tidak main-main dalam mencintai seseorang.

“Dokter, Tuan Nick Jacob bilang ingin bertemu dengan anda,” ucap asistennya yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.

“Mau apa lagi lelaki itu?” tanya Dokter Foster terlihat kurang suka dengan kehadiran Nick.

“Jadi apa saya biarkan saja Tuan Nick masuk atau saya harus mengusirnya?” tanya asisten Dokter Foster sedikit terkekeh di akhir kalimatnya.

“Kau bernyali mengusir putra Direktur rumah sakit?” tanya Dokter Foster dengan menggelengkan kepalanya pelan.

“Tidak, Dok. Saya masih butuh pekerjaan,” jawabnya dengan cengiran lebar sebelum membuka pintu ruangan Dokter Foster untuk mempersilahkan Nick masuk.

“Wah... Kau sedang makan siang rupanya, kalau begitu kita bicara nanti saja,” ucap Nick saat memasuki ruangan Dokter Foster dengan kedua tangan di dalam saku celana.

“Aku masih ada waktu kalau kau sungguh ingin bicara dan langaung saja katakan tanpa perlu basa-basi,” ucap Dokter Foster menautkan jari jemarinya di atas meja.

“Di mana Belinda?” tanya Nick to the point.

“Barcelona,” jawab Dokter Foster yakin.

“Kau tahu kenapa dia tidak mengangkat panggilanku atau membalas pesanku?”

“Aku tidak tahu, kenapa tidak kau tanyakan saja padanya?” tanya Dokter Foster mulai kesal dengan pertanyaan Nick.

“Kalau aku bisa, tidak mungkin aku sampai kemari dan bertanya padamu, Dokter JB Foster yang terhormat,” desis Nick mulai kesal karena sekali lagi Dokter Foster sulit diajak bekerja sama, seperti apa yang Belinda pernah katakan padanya.

“Jadi hanya ini yang ingin kau tanyakan? Adikku sedang di Barcelona bersama ibunya mengurus perkebunan anggur milik kakeknya. Dia pergi pagi saat kau tengah sibuk menyiapkan misa untuk tutup peti Rose. Ada lagi, Tuan Nick Jacob yang terhormat?”

“Cukup. Terima kasih dan semoga kita tidak bertemu lagi,” ucap Nick sebelum pergi meninggalkan ruangan Dokter Foster.

Meninggalkan wanita itu yang hanya bisa diam menatap punggungnya yang menghilang di balik pintu. Tatapannya kosong dan sulit untuk diartikan, apalagi oleh orang lain. Tetapi semua yang dikatakannya adalah benar, saat ini Belinda tengah berada di Barcelona. Dia tidak menyangka jika adiknya itu sudah berhasil membuat Nick bergantung padanya.

Nick baru saja keluar dari ruangan Dokter Foster, dan lagi-lagi dia harus berdecak kesal dengan sikap dingin wanita itu. Wajahnya cantik melebihi Belinda dan Anne, bahkan sangat teduh dan menyejukkan. Tetapi jauh dari itu semua, ada kebekuan yang entah apa dan Nick dapat merasakannya. Itulah sebabnya dia tidak terlalu suka pada Dokter cantik itu.

Ponsel Nick berdenting ketika kakinya baru saja melangkah memasuki lift. Dia meraih ponsel di dalam saku jasnya dan membaca pesan masuk yang ternyata dari Belinda. Nick tidak menyangka jika Dokter Foster bergerak lebih cepat dari yang dia pikirkan. Sekarang dia telah menerima pesan singkat dari Belinda, rupanya pancingannya melalui Dokter Foster berhasil.

Belinda HF:

Mengapa mencariku sampai ke Kakakku? Apa Ice Queen memperlakukanmu dengan baik? Kuharap dia tidak membekukanmu, Nick. Maaf aku tidak bisa terlalu sering berkomunikasi denganmu, banyak hal yang harus kuurus di sini. Oh ya, ada pesan yang harus ku sampaikan padamu.

Lelaki yang baik akan menyelesaikan masalah mereka sebelum membuat masalah baru. Jangan mencari pembenaran yang orang lain tidak tahu kebenarannya.

Nick Jacob:
Kakakmu terlalu dingin jadi wanita, aku muak melihat tingkahnya yang seperti akan menerkamku. Apa maksud kata-katamu itu? Masalah dan pembenaran apa?

Belinda HF:
Jaksa hebat sepertimu pasti tahu apa yang aku maksud.

Nick mengerutkan kening bingung ketika membaca balasan dari Belinda. Bersamaan dengan itu juga pintu lift terbuka, Nick segera berjalan memasuki area basement rumah sakit menuju mobilnya. Rencananya dia akan langsung menemui Callsen Hopkins di sebuah restoran mewah. Menurut informannya lelaki itu tengah makan siang di sebuah restaurant mewah di salah satu hotel berbintang.

Dia mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi menuju hotel yang dimaksud.Nick tidak sabar ingin mendengar langsung dari mulut Callsen siapa Trysha sebenarnya dan di mana wanita itu berada. Karena karena Callsen lah dia bisa bertemu dengan Trysha, wanita pertama yang menenangkannya selain Rose.

Rupanya semesta berpihak pada Nick Jacob, hari yang cerah dan jalanan yang lengang tanpa macet. Bahkan dia tidak menemui lampu lalu lintas yang memperlambat laju mobilnya. Kini mobil sport mewah itu baru saja memasuki basement hotel, dan ia segera memarkirkannya di tempat yang strategis. Nick keluar dari mobil dan berjalan penuh percaya diri, sebagian orang menyapanya ramah. Hotel yang dia datangi ini adalah milik Andrew, suami adik sepupunya. Jadi sudah pasti banyak yang mengenalnya di sini, sepertinya tidak akan sulit menemukan Callsen Hopkins.

Tidak berapa lama Nick sudah berada di depan pintu masuk restoran. Dia sempat bertanya pada petugas reservasi untuk memastikan jika Callsen Hopkins betada di sini. Dan tidak jauh darinya dia bisa melihat lelaki itu duduk sendiri menikmati anggur di siang hari. Menatap ke luar restoran yang menampilkan pemandangan gedung-gedung pencakar langit.

“Hey, Hopkins!” sapa Nick pada Callsen yang duduk di salah satu meja restora.

Lelaki yang dipanggil namanya itu terkejut melihat sosok dingin dengan seringai tipis itu berdiri di dekatnya. Namun segera dia menetralkan suara dan ekspresi wajahnya, karena dia tidak ingin terlibat masalah apapun dengan putra bungsu Paul Jacob ini. Reputasi Nick sebagai seorang Jaksa dan pengusaha sudah tidak diragukan lagi. Tetapi reputasi Nick dalam berkelahi juga sudah tidak diragukan, bahkan fia pernah menjadi korbannya setahun lalu.

“Ada apa kau mencariku?” tanya Callsen dengan nada pongah yang dibuat-buat.

“Katakan padaku siapa Trysha!” pinta Nick sembari menarik kursi di hadapan Callsen dan duduk di sana.

“Just Trysha, itu yang aku tahu. Kenapa kau mencarinya?” tanya Callsen sebelum menyesap anggurnya.

“Bohong! Aku yakin kau tahu siapa Trysha sebenarnya dan di mana keberadaannya saat ini,” ucap Nick tidak percaya dengan kata-kata Callsen.

“Kau gila! Mana mungkin aku tahu jika terakhir kali bertemu dengannya saat kau menghajarku hingga nyaris mati,” Callsen sedikit bergidik ngeri mengingat setiap tinju yang dilayangkan Nick ke wajah dan tubuhnya.

“Baiklah! Aku akan mencari tahu dan jika sampai aku tahu kau sedang bermain-main, akan kuhancurkan perusahaanmu,” ancam Nick sebelum berdiri dari duduknya dan berjalan meninggalkan Callsen.

The Prosecutor Billionaire - Serial The Jacob 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang