Setelah meninggalkan Anne dengan sang kakak, sekarang Nick telah berada di dalam lift menuju lantai di mana kantor sang ayah berada. Ada banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan Paul, mungkin saja pria paruh baya itu bisa membantu. Mengurangi sedikit beban pikirannya, karena Nick sungguh membutuhkannya saat ini.
Pintu lift terbuka, menampilkan koridor dengan gaya modern. Nick terus berjalan menyusuri koridor dan membalas sapaan beberapa staf rumah sakit. Seingatnya terakhir kali ke rumah sakit ini setahun lalu. Memastikan ucapan Logan padanya, dan sejak saat itu dia memilih untuk berhenti memperjuangkan cinta Rose.
Tetapi semua itu tidak semudah yang dia bayangkan, melihatnya hari ini membuat perasaan Nick kembali ditusuk sembilu. Ada sakit yang menghujam sampai ke jantung, jika itu adalah pedang nyata mungkin saat ini Nick sudah berdarah. Dan ini rasanya lebih sakit dari luka yang berdarah, begitu menyayat hati.
“Dad,” panggil Nick pada Paul yang tengah sibuk dengan tumpukkan dokumen di atas meja kerjanya.
“Hey, ada apa kau datang,” tanya Paul hangat pada putra bungsunya.
“Mengantar Anne, gadis itu benar-benar perusuh ulung,” decak Nick sembari duduk di hadapan sang ayah.
“Jadi sekarang adikmu bertambah,” senyum menenangkan Paul saat melihat putranya mengangguk.
Bukannya dia tidak tahu apa yang tengah dipikirkan oleh putranya, tetapi dia lebih memilih untuk diam. Berharap Nick akan terbuka dan mengungkapkan perasaannya. Saat ini pun dia tengah menunggu seseorang yang akan menyampaikan informasi tentang sesuatu itu. Mungkin ini sudah saatnya Nick tahu, agar putranya bisa membuka hati untuk orang lain.
“Selamat siang, Sir,” ucap suara lembut dari balik punggung Nick.
Lelaki itu tidak bergeming dari posisinya, dia terus menatap lurus wajah ayahnya. Nick menangkap sesuatu yang mencurigakan dari gerak-gerik Paul saat ini. Sampai dia kembali mendengar suara lembut itu, membuatnya memalingkan wajah.
“Anda sedang menerima tamu rupanya, saya akan kembali lagi nanti, Sir.”
“Silakan duduk Dokter Foster, jangan pedulikan putra saya,” Paul mempersilakan Dokter Foster yang tidak lain adalah kakak dari Anne Foster untuk duduk.
“Rupanya kau,” ketus Nick saat melihat wanita cantik berambut coklat itu.
“Kita bertemu lagi, Sir,” sapanya ramah pada Nick.
“Jadi ada perkembangangan apa, Dokter Foster?” tanya Paul sembari melirik Nick dan map putih di tangan dokter itu bergantian.
“Apa tidak masalah membicarakannya sekarang, Sir?” tanyanya terdengar hati-hati.
“Sepertinya kau butuh bicara hal rahasia dengan Ayahku, sebaiknya aku pergi,” ucap Nick merasa sedikit tersinggung dengan ucapan dokter cantik itu.
“Maaf, bukan maksud saya seperti itu.”
“Abaikan saja dia, dan bisa kita mulai sekarang membahas tentang perkembangan kondisi Rose Scott?” tanya Paul pada Dokter Foster yang berhasil membuat Nick tidak jadi beranjak dari duduknya.
“Kondisi kandungannya baik, hanya saja menurut Dokter Clarke kondisi fisiknya semakin menurun. Seperti yang dikuatirkan Sir Russells selama ini,” ucap Dokter Foster sembari memberikan map putih di tangannya pada Paul.
“Seburuk itu?” tanya Nick khawatir.
“Ya seperti yang telah saya sampaikan tadi, Sir,” jawabnya dengan senyuman canggung, karena Nick tengah memberi tatapan intimidasi.
“Aku tidak mengerti mengapa kedua orang bodoh itu mengambil pilihan sulit seperti yang tengah mereka jalani. Rasanya ingin kulenyapkan saja pria itu,” geram Nick dengan tangan kanan mengepal di atas meja, membuat buku jarinya memutih.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prosecutor Billionaire - Serial The Jacob 4
RomanceNB : Mengandung adegan dewasa dan kekerasan. Harap bijak dalam membaca. Nick Jacob, seorang Jaksa terkenal dan berprestasi di Inggris. Sebagai bagian dari keluarga bangsawan Britania Raya, Nick selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Tapi tidak den...