Sudah beberapa bulan ini Belinda kembali ke Inggris, lebih tepatnya sejak kabar kecelakaan yang dialami oleh Nick Jacob. Bahkan ayahnya juga telah mengetahui sebab dari kepergian mendadaknya ke Spanyol beberapa waktu lalu. Beruntungnya Belinda memiliki ayah seperti Adam Foster, karena pria paruh baya itu mau diajak bekerja sama untuk tidak mengintervensi Trysha. Setidaknya dokter cantik itu tahu apa yang harus dia lakukan untuk masa depannya dan Bryan. Bahkan tanpa nama Jacob di belakang nama cucu pertama Adam Foster tidak akan menjadi masalah dalam keluarga mereka.
“Hatiku rasanya sakit, tetapu tak berdarah, Kak,” ucap Anne melihat berita pertunangan Nick Jacob dengan Gwen Wright, putri seorang pejabat dan pengusaha Inggris.
“Jangan terlalu drama, Anne,” tegur Trysha sembari menidurkan putranya setelah menyusu.
“Kau harus menerima kenyataan jika lelaki itu memilih wanita lain,” Belinda menimpali ucapan sang kakak.
“Tetap saja hatiku merasa tidak terima jika Nick dengan wanita lain,” Anne bersungut kesal pada kedua kakaknya yang sama sekali tidak mendukung perasaannya.
“Ku yakin bukan hanya kau yang merasa terluka dengan pertunangan Nick Jacob, aku yakin ada wanita lain juga yang terluka. Hanya saja wanita itu memilih untuk bersandiwara daripada mengatakan perasaannya,” ucap Belinda datar yang terdengar seperti sebuah sindiran di telinga Trysha.
“Maksudnya?” tanya Anne penasaran.
“Sudah. Untuk apa kalian meributkan calon suami orang lain, lebih baik kalian bersiap-siap untuk menghadiri pertunangan lelaki sombong itu,” tegur Trysha menghindari ucapan tajam Belinda yang sedikit besar mengusik hatinya.
Belinda melirik sekilas sang kakak yang memilih untuk beranjak menaiki tangga menuju kamar tidurnya di mansion orang tua mereka. Karena selama ini Trysha memilih untuk tinggal terpisah, lebih tepatnya menghindari Nick yang tengah mencari keberadaannya dan Bryan ke Glasgow. Dia tidak tahu apa yang ada dalam benar kakak cantik dan cerdasnya itu, hanya saja dia tidak suka cara Trysha yang memilih untuk menyakiti diri sendiri. Terlalu banyak yang kakaknya korbankan untuk seorang Nick Jacob.
“Anne, kau tunggu di sini,” ucap Belinda sebelum memilih untuk menyusul sang kakak.
“Kak!” panggil Belinda dengan langka cepatnya menaiki tangga.
“Ada apa?” tanya Trysha yang baru saja memegang knop pintu kamarnya.
“Bisa kita bicara?” tanya Belinda sembari melirik keponakannya yang telah tertidur pulas.
“Baiklah. Tunggu aku di ruang kerja, Bryan harus tidur di boksnya lebih dulu,” ucap Trysha sembari menunjuk ruang kerjanya dengan dagu.
Belinda berjalan menuju ruang kerja sang kakak dan menunggu di sana, cukup lama dia menunggu sampai terdengar suara pintu dibuka. Kakaknya yang cantik dan seksi tengah berjalan menuju kursi di balik meja kerjanya. Penampilan Trysha dan JB Foster sangat berbeda, keduanya bagaikan orang yang berbeda. Jika JB Foster selalu terlihat dingin dan cara berpakaiannya pun sangat sederhana. Berbeda dengan dirinya sebagai Trysha, dia sama seperti kedua putri Adam Foster lainnya, seksi dan fashionable.
“Apa yang ingin kau bicarakan, Linda?” tanya Trysha langsung ke intinya.
“Langsung saja, aku ingin tahu sampai kapan Kakak bertahan dengan sandiwara ini?” tanya Belinda dengan sinisnya.
“Aku sudah menduganya dari setiap cara bicaramu tentangnya di depanku. Aku tidak bisa bertahan, apalagi berjuang untuk seseorang yang tidak pernah memikirkanku. Dan kutahu jika kedua adikku sangat menyukainya, bahkan mungkin benar mencintainya,” Trysha melihat layar ponselnya yang menampilkan foto Bryan yang sedang tertawa dan menggemaskan.
“Dia sungguh membutuhkanmu. Dia menginginkamu sampai nyaris mati. Tidakkah kau melihatnya, Kak? Dia sungguh nyaris mati untuk dapat bisa menemukanmu dan juga Bryan,” ucap Belinda sedikit menaikkan intonasi bicaranya karena kesal dengan jawaban sang kakak.
“Siapa yang nyaris mati?”
Kedua kakak beradik itu menoleh ke arah suara yang secara tidak terduga terdengar di telinga keduanya. Anne tengah berdiri di ambang pintu dan menatap Trysha dan Belinda dengan tatapan tajam yang jarang dia tunjukkan. “Katakan! Mengapa kalian diam? Siapa yang nyaris mati? Apa benar yang ada dalam benakku?” tanya Anne lagi.
“Bukan siapa-siapa, Ann,” ucap Trysha cepat sebelum Belinda bicara.
“Mengapa harus Kakak tutupi dari Anne? Dia berhak tahu kebenarannya, jangan selalu menutupinya dari kami seakan-akan kau sungguh baik-baik saja Dokter Jovianne Foster,” sinis Belinda semakin muak dengan kepalsuan sang kakak yang masih saja berpura-pura tidak terluka.
“Nick Jacob, dia adalah ayah dari putraku,” ucap Trysha pada akhirnya.
Anne menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan, tubuhnya luruh ke lantai karena yang didengarnya ini sungguh mengejutkan. Dia tidak menyangka jika lelaki yang selama ini dia kejar cintanya adalah ayah dari keponakannya. “Jadi?” tanya Anne memastikan dengan suara bergetar.
“Lelaki yang kau kejar cintanya adalah lelaki yang telah membuatku mengandung dan melahirkan Bryan Foster.”
“Kenapa? Kenapa Kakak tidak pernah mengatakannya sejak lama? Kenapa Kakak membiarkan aku memupuk perasaan ini jauh lebih dalam pada Nick Jacob? Yang pada kenyataannya adalah ayah dari keponakanku?” teriak Anne yang merasa tidak terima dengan kenyataan yang baru saja dikatakan sang kakak.
“Aku tidak membiarkanmu memupuk perasaan itu, Ann. Apa kau lupa dengan semua nasihat dan ucapanku tentang Nick Jacob? Kau terlalu buta akan cinta yang sama sekali tidak pernah ada untukmu. Di hati Nick hanya ada Rose Scott, bukan aku, bukan Linda dan bukan juga kau.”
“Tahu dari mana? Di hati Nick Jacob ada wanita lain selain Rose Scott, itulah alasannya membatalkan pertunangan kami,” isak Anne merasa sesak di dadanya semakin menyiksa jika teringat saat di mana Nick memilih untuk membatalkan pertunangan mereka.
“Dia mencintaimu. Dia memikirkanmu dan hampir setiap malam menyebutkan namamu dalam tidurnya, Kak. Tolonglah kau pikirkan lagi bagaimana perasaannya, mencarimu selama beberapa tahun ini dan harus menerima kenyataan jika dia memiliki Bryan. Kau terlalu egois, Kak,” ucap Belinda ikut menangis karena teringat akan sosok lelaki yang dia sayangi terus menyebutkan nama sang kakak dalam tidurnya.
“Ya! Aku egois!” teriak Trysha merasa marah pada kedua adik dan dirinya sendiri.
“Ada apa ini? Kenapa kalian bertiga bertengkar? Mummy tidak pernah melihat kalian berengkar, dan kau apakan kedua adikmu, Trysha? Kenapa Linda dan Anne sampai menangis seperti ini?” tanya Nyonya. Foster pada putri sulungnya yang terlihat muram.
“Ternyata Bryan adalah putra Nick Jacob, Mum,” ucap Anne dengan suara seraknya karena tangis.
“Kau sudah mengetahuinya ternyata,” Nyonya. Foster menarik napas dalam sembari membawa tubuh putri bungsunya ke dalam pelukan.
“Mum,” Trysha menatap ibunya dengan wajah tidak percaya, karena dia tidak pernah mengatakan kepada kedua orang tuanya tentang siapa ayah dari Bryan.
“Maaf, Kak. Tetapi biarkan Daddy dan Mummy tahu kebenarannya, jangan butakan mereka dengan senyum palsumu. Mereka pantas tahu dan kau pantas bahagia,” ucap Belinda berjalan keluar dari ruang kerja Trysha.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prosecutor Billionaire - Serial The Jacob 4
RomanceNB : Mengandung adegan dewasa dan kekerasan. Harap bijak dalam membaca. Nick Jacob, seorang Jaksa terkenal dan berprestasi di Inggris. Sebagai bagian dari keluarga bangsawan Britania Raya, Nick selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Tapi tidak den...