33. Kentut Orang tajir

738 66 185
                                    

HAPPY READING
______🍃🍃🍃______

"Ahkkk... RIRIN! YANG BENER AJA LO ANJIR! LECET PUNGGUNG GUE LO KERIK BEGITU!"

"Ini biar lo cepet sembuh!"

"RIN-AHKK ADAW ANJIR!  LO MAU BIKIN GUE SEMBUH APA MATI, ANJIR?! UDAH BOSEN LO JADI BINI GUE!?"

"MAU JOIN CIRCLE JANDA PIRANG LO ?! AHKK BANGSAT!"

Ririn menahan punggung Galen untuk kesekian kalinya. Menggunakan kekuatan dalam. Kalau gak ditahan, Galen pasti bakalan ugat-uget terus daritadi.

"Merah, Len,"

"YA PASTI MERAH LAH ANJIR! LO NYIKSA GUE DARITADI!"

Memutarkan bola matanya malas. Ririn menyudahi acara mengerik punggung Galen. Disana sudah terlihat dengan jelas jejak-jejak garis-garis berwarna merah menyala.

"Alay!" ejeknya.

"Tidak ada kata alay buat orang yang dengan sengaja meng-Kdrt suaminya sendiri!"

"Siapa yang Kdrt sih, Len? Gue ngekerik lo biar angin yang terperangkap di perut lo bisa keluar,"

Galen mendengus kesal. Ia beranjak dari tempat tidurnya. Untuk mengambil kaos hitam di dalam lemari.

"Bilang aja lo ada dendam sama gue,"

"Terserah! Yaudah gue mau nyimpen ini dulu sekalian ngambilin lo minum. Jangan kemana-mana,"

"Iya bawel. Gue bukan balita yang harus lo ingetin tiap waktu!"

Ririn mendelikan matanya ketus. Ia segera melenggangkan dirinya pergi. Menuju dapur.

Galen itu emang bukan balita. Tapi masuk angin dikit aja ngeluhnya kayak orang hampir sekarat.

Galen emang bukan balita, tapi kalau makan tanpa nugget bentuk denesoh gak bakalan mau makan.

Galen emang bukan balita, tapi gak bisa tidur nyenyak kalau lampu gak dinyalain terus kepalanya di usap-usap.

_____🍃🍃🍃_____

"Over sini, Bar!"

"Sak, jaga gawang. Gak usah melipir kesana-kemari lo!"

Nah lain hal dengan Galen yang real izin sakit dan Elvin yang beneran izin disuruh Umi nya buat ngaji.

Sementara di sisi lain. Ada Gildan, Bara, Saka, Andra, dan Galvin. Yang saat ini sedang berada di lapangan futsal. Mereka berlima sengaja menyewa lapangan futsal untuk sekedar have fun saja. Sparingan abal-abal doang lah istilahnya.

Ckrek

Ckrek

"Gak capek lo jadi paparazi nya si Gildan terus? Kapan fotbar nya?"

Deana menolehkan kepalanya ke arah belakang. Ketika mengetahui bahwa Chessa yang menghampirinya. Dengan segera ia memanggil gadis itu. Untuk duduk disampingnya.

"Ngapain lo dimari, De? Nemenin Gildan?"

Deana menggidikan bahunya tak acuh,"Sekalian nontonin mereka latihan aja,"

GALENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang