06 : RUMAH STUDIO

74 57 47
                                    

Matahari yang telah muncul menyinari bumi dikalahkan oleh seseorang matahari dari keluarga Jeon. Ha Seok yang selalu memancarkan vibe ceria membuatnya dijuluki sebagai happy virus atau sunshine Jeon oleh teman-teman dekatnya saat di bangku perkuliahan dulu. Pria itu senantiasa tersenyum cerah dalam kondisi apapun layaknya matahari yang bersinar.

Sejak pagi buta, Ha Seok telah menyibukkan diri di dapur untuk membuat beberapa sarapan. Jung Min yang terbangun karena mendengar suara berisik pun melangkah keluar dari kamarnya untuk memeriksa.

"Hoam.. Hyung, kau bangun pagi sekali," sapa Jung Min sembari mengusap matanya.

"Oh, kau sudah bangun. Tunggu sebentar. Sarapan akan segera siap," balas Ha Seok sembari menuangkan kocokan telur ke wajan berbentuk kotak. Ia akan membuat telur gulung saat ini.

"Hyung, ini banyak sekali. Apakah kau tidak salah dalam memperhitungkan? Appa dan eomma terbiasa memakan sandwich untuk sarapan," ucap Jung Min setelah melihat beberapa masakan yang tersaji di meja.

"Aku sudah membuatkan sandwich untuk appa dan eomma. Tidak apa-apa bukan jika hari ini kita makan banyak? Kau juga baru saja mengalami kecelakaan. Kau butuh banyak makan untuk segera pulih," ucap Ha Seok.

"Lukaku tidak separah itu," balas Jung Min seraya mencomot ayam goreng di atas piring.

Seorang wanita karir yang telah berkepala empat melangkah mendekat untuk bergabung bersama kedua putranya. "Wah, baunya sangat harum," ucap Hae Ra.

"Eomma sudah bangun rupanya. Eomma dapat bersiap-siap untuk berangkat kerja. Hari ini aku yang memasak untuk sarapan," ucap Ha Seok memberitahu.

"Gomawo, Ha Seok-ah. Kalau begitu eomma akan bersiap-siap. Jung Min kau juga jangan sampai terlambat pergi ke kampus," ingat Hae Ra.

"Ne, eomma."

Sebelum berbalik untuk memasuki kamar, Jung Min kembali menatap ke arah Ha Seok yang tengah meniriskan telur gulungnya.

"Hyung."

Begitu wajah Ha Seok terangkat menatapnya, Jung Min langsung melemparkan kunci motor ke arahnya. Beruntung, Ha Seok menangkapnya dengan cekatan.

"Motor hyung masih dalam perbaikan. Sebagai gantinya, hyung dapat memakai motor milikku. Aku mendapat kabar jika telah selesai diperbaiki di bengkel. Tolong ambilkan sekalian," ucap Jung Min lantas berlalu memasuki kamar.

"Hei! Kau sama saja menyuruhku untuk membayar biaya perbaikannya. Dasar!" gerutu Ha Seok tak terima.

***

Deru motor berhenti tepat di depan bangunan minimalis. Ha Seok memarkirkan motornya lantas melangkah memasuki rumah studionya. Tak lupa ia membawa sarapan yang tadi di masaknya untuk Eun Bi.

Begitu memasuki ruangan utama, pria itu tidak menemukan keberadaan siapapun di sana. Ia pun melangkah menuju ruangan lain. Ha Seok menyisir dapur tetapi tidak juga menemukan siapapun di sana. Ia pun berdiri di depan pintu kamar utama. Diketuknya pintu itu perlahan.

"Eun Bi-ya. Ini aku. Apakah kau masih tertidur?" ucap Ha Seok.

Tidak ada balasan yang terdengar dari dalam. Perasaan pria itu semakin tidak tenang. Ia mengetuk sekali lagi dengan sedikit lebih keras.

"Eun Bi-ya! Tolong jawab aku!"

Hening. Pria itu masih tidak mendapatkan jawaban. Ia pun meraih gagang pintu dan menggenggamnya erat.

Meeting You | 너를 만나다 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang