13 : KEBENARAN

36 28 38
                                    

"Eun Bi-ya, maafkan aku karena tidak dapat menjemputmu pagi ini. Sepertinya kau harus berangkat ke kampus sendirian. Aku ada urusan terkait pameran di Seocho-gu. Aku akan menjemputmu nanti sepulang kuliah. Jangan lupa untuk membawa lukisanmu dan tunjukkan kebenarannya."


Eun Bi membaca pesan yang dikirimkan kepadanya. "Owh. Ia sangat cerewet sekali."

Gadis itu kembali memasuka ponselnya ke dalam saku celana. Ia membenarkan tangannya yang memegang lukisan besar itu.

Eun Ji yang baru saja melangkah keluar ikut membantu Eun Bi yang terlihat kesulitan membuka pagar depan.

"Gomawo," ucap Eun Bi singkat.

"Apakah kau akan pergi ke kampus membawa lukisan ini dengan menaiki bus?" tanya Eun Ji.

"Tentu saja."

"Apakah kau tidak takut lukisanmu akan rusak nantinya?"

Eun Bi tampak berpikir sejenak. Benar juga apa perkataan dari Eun Ji. Ia memerhatikan lukisannya yang telah susah payah dibuatnya.

Sebuah taksi yang telah dipesan berhenti tepat di depan kedua gadis itu. Setelah mengkonfirmasi bahwa taksi itu pesanan Eun Ji, gadis itu segera membuka pintu penumpang.

"Masuklah. Ayo ikut bersamaku," ajaknya.

Eun Bi tampak menimbang sejenak. Ia tidak ingin jika karyanya rusak karena naik bus yang penuh sesak, tetapi apakah itu harus membuatnya berangkat bersama saudari tirinya itu?

Tidak ada respon dari Eun Bi, Eun Ji segera menarik tangan gadis itu untuk masuk bersamanya ke dalam taksi. Taksi pun mulai melaju menuju Universitas Myungil.

***

Kelas Profesor Jung terasa tegang. Dua orang mahasiswa tengah berdiri di depan ruang kelas sembari membawa karya masing-masing. Tantangan dari Ha Seok itu akan diungkapkan hari ini.

Profesor Jung meletakkan karya asli di atas easel yang telah terpasang di depan ruang kelas.

"Angkat karya kalian dan perlihatkan kepada kami semua," pinta Profesor Jung.

Kedua mahasiswa itu sontak membalik lukisan bersama-sama. Semua mata tertuju kepada dua lukisan di depan sana. Baik karya Eun Bi maupun Moon Byeol tampak terlihat mirip jika dilihat sekilas. Lalu, mereka membandingkannya dengan lukisan yang berada di easel. Jika diamati dengan lebih teliti, terdapat beberapa celah perbedaan antara karya asli dengan lukisan Moon Byeol. Sementara karya milik Eun Bi terlihat begitu mirip dengan aslinya.

Moon byeol membuat kesalahan pada salah satu goresannya. Selain itu terdapat penggunaan warna yang berbeda yang membuat karya tersebut tampak lain. Kesan yang ingin di tampilkan pun menjadi kabur. Para mahasiswa saling berbisik. Profesor Jung melangkah ke depan.

"Sepertinya kita sudah mendapat jawaban hanya dengan melihatnya. Apakah ada yang ingin disampaikan dari kalian?" ucap Profesor Jung kepada Eun Bi dan Moon Byeol.

Pria itu tampak gelisah. Bisikan-bisikan yang didengarnya semakin membuatnya terpojok. Ia mengangkat kepalanya. Ditatapnya Eun Bi yang berdiri tepat di samping kanannya.

"Maaf. Maafkan aku. Aku mengaku telah mencuri karyamu. Saat itu, aku melihatmu telah menyelesaikan sebuah karya yang begitu indah. Aku bahkan belum membuatnya sama sekali. Tidak ada inspirasi yang aku dapatkan. Aku takut akan kehilangan nilai pada tugas ini. Untuk itu aku melakukannya," ungkap Moon Byeol.

"Aku benar-benar meminta maaf kepadamu," sambungnya.

Eun Bi menurunkan tangannya yang memegang lukisan. Ia menyerongkan tubuhnya untuk menghadap pria itu.

Meeting You | 너를 만나다 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang