Selesai berbenah barang-barang yang dibawanya, gadis itu merebahkan dirinya. Ia tampak bermain ponsel yang tengah mencari kata kunci wisata di Pulau Jeju. Tengah asyik berselancar di dunia maya, pintu kamar gadis itu diketuk dari luar. Eun Bi bangkit dan segera membuka pintu kamarnya.
Begitu pintu terbuka sempurna, sosok Ha Seok berada dalam pandangannya. Seperti biasa pria itu menyambutnya dengan senyuman cerah. "Bagaimana dengan kamarmu? Apakah semua fasilitas dalam keadaan baik?"
"Ya, semuanya dalam keadaan baik," balas gadis itu.
"Apakah kau memiliki rencana di hari pertama ini? Aku dan Ji Eun akan pergi ke museum untuk melihat-lihat tempatnya dan merancang beberapa hal di sana. Apakah kau mau ikut?" tawar pria itu.
Gadis itu tampak menimbang-nimbang sejenak. Sepertinya ia akan menyusahkan Ha Seok jika memilih ikut pergi ke museum. Fokus pria itu bisa saja terbagi. Terlebih lagi ia ingin menyaksikan pameran itu besok saat dibuka untuk umum. Jadi lebih baik jika menunggu saja agar tetap penasaran, bukan?
Eun Bi pun telah memutuskan pilihannya. "Tidak, aku tidak ikut. Aku akan berkeliling saja di sekitar hotel. Aku menemukan banyak tempat bagus di sekitar sini," balasnya.
"Sungguh? Apakah tidak apa-apa jika kau pergi seorang diri?" tanya Ha Seok yang justru terlihat khawatir. Bukan apa-apa, pria itu hanya merasa tak enak meninggalkan Eun Bi sendirian. Terlebih lagi ia harus menjaganya bukan selagi berada di Pulau Jeju ini.
"Tidak apa-apa. Aku bisa menjaga diri," balas gadis itu meyakinkan.
Tatapan Ha Seok masih saja tidak berubah. Ia terus memandang gadis itu seolah mencemaskan sesuatu.
"Ahjussi! Ya, Jung Ha Seok! Aku sudah bukan anak kecil lagi. Ingat jika umurku 22 tahun. Kau tidak perlu tampak begitu khawatir," gurau Eun Bi.
Usaha gadis itu untuk mengubah suasana pun berhasil saat tawa menyembur dari pria itu. Kedua matanya yang sipit semakin terlihat melengkung karena terus tertawa.
"Baiklah, berhati-hatilah. Aku akan meneleponmu begitu usai mengurus pameran," ucap Ha Seok.
Eun Bi mengangguk.
***
Matahari yang telah berpindah menuju barat memancarkan sinarnya dengan hangat. Semilir angin yang berhembus cukup kencang menerbangkan setiap anak rambut Eun Bi. Gadis itu menjajakan kakinya mengikuti air biru yang membentang di sisi kirinya. Ia terus berkeliling dan tak lupa mengabadikan beberapa momen yang tampak bagus untuk dikenang.
Semakin jauh sepasang kaki itu melangkah, Eun Bi sampai di Dodu-dong Rainbow Coastal Road. Balok-balok berwarna pelangi itu berjajar sepanjang jalan. Tidak hanya balok-balok itu yang mencuri perhatian, tetapi juga patung-patung yang berada di sana. Gadis itu kembali mengarahkan kamera ponselnya untuk memotret pemandangan yang indah itu. Ia pun mendudukkan diri pada salah satu balok berwarna kuning. Ia menghadap ke arah laut luas yang membentang.
Gadis itu merasa tenang menikmati hari yang indah ini. Sepertinya ia akan berdiam diri di sana selama beberapa saat untuk terus menikmati udara Pulau Jeju yang segar.
Di sisi lain, Ha Seok yang telah selesai mengurus beberapa hal terkait pameran melangkah keluar dari Jeju Museum of Art. Ia meraih ponselnya dan terlihat menekan salah satu nomor. Lalu ia menempelkan ponsel tersebut ke telinganya.
"Yeobseyo?"
"Eun Bi-ya, di mana kau?"
"Dodu-dong Rainbow Coastal Road."
"Baiklah. Aku sudah selesai mengurus pameran di sini. Kau tunggu di sana. Jangan kemana-mana."
"Ne, arraseo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You | 너를 만나다
Teen FictionSial, seseorang datang dalam hidupku. Seseorang yang tak diundang, tanpa permisi mengetuk pintu yang telah kututup rapat. Ia orang yang selalu menggoyahkan diriku. Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mendengarkan perkataan orang itu, bahwa...