Jung Min melangkah keluar dari gedung fakultasnya. Sore hari yang terasa teduh menyapanya. Baru saja ia menyelesaikan kelas terakhir untuk hari ini. Sebuah dering ponselnya menghentikan langkah pria itu.
"Yeobseyo."
Eun Ji yang baru keluar menghentikan beberapa langkah di belakang Jung Min. Ia terus mengamati sosok pria itu.
"Malam ini? Okay. Aku akan datang. Sampai jumpa di sana."
Jung Min mematikan sambungan teleponnya. Ia pun lantas melangkah menuju tempat parkir.
Tanpa sepengetahuan pria itu, Eun Ji terus mengikutinya. Sebagai teman satu jurusan sekaligus satu kelas, tentu gadis itu tahu kebiasaan Jung Min yang suka melakukan balapan liar. Pria itu bahkan pernah datang ke kampus dengan wajah lecet ataupun kaki pincang karena terkilir saat mengalami kecelakaan ketika balapan.
Sesampainya di tempat parkir, Jung Min baru menyadari sesuatu. Ia tidak menemukan kendaraan Ha Seok yang terparkir di sana.
"Ahh!! Ha Seok hyung!!"
Pria itu berteriak sembari meremas rambutnya dengan kedua tangannya. Jung Min kembali mengedarkan pandangannya. Diantara mobil yang berbaris rapi terparkir, ia tetap tidak menemukan keberadaan mobil Ha Seok.
Segera saja pria itu merogoh sakunya. Ia mengambil ponselnya kembali dan menghubungi Ha Seok.
"Hyung!! Di mana kau? Mengapa kau meninggalkanku? Untuk apa kau memberi tunpangan jika akhirnya meninggalkanku?" serbu Jung Min begitu kakaknya itu mengangkat panggilannya.
"Mianhae, Jung Min-ah. Aku lupa denganmu. Kemari lah. Aku berada di rumah studio. Kau bisa memakai motorku untuk pulang. Studioku lebih dekat dengan kampus daripada rumah."
"Baiklah, aku akan ke sana."
Begitu melihat pria itu menutup panggilannya, Eun Ji segera melangkah menghampiri.
"Jung Min-ah."
Jung Min berbalik dan menatap seorang gadis berambut pendek itu.
"Apakah kau bisa membantuku? Untuk mata kuliah minggu depan ada sebuah buku yang ingin aku beli. Apakah kau bisa membantu mengantarkanku?" tanya gadis itu takut-takut. Sebenarnya ia tidak sungguhan memerlukan buku tersebut. Saat ini ia tengah berbohong kepada pria itu. Ia takut jika panggilan telepon pertama tadi adalah ajakan untuk Jung Min melakukan balapan kembali.
"Aku tidak ada kendaraan. Pagi tadi aku berangkat bersama hyung. Ia meninggalkanku begitu saja. Saat ini aku hendak menuju rumah studionya untuk mengambil kendaraan," balas Jung Min.
"Kalau begitu apakah aku bisa ikut? Jika kau tidak keberatan untuk mengantarku, maka aku juga tidak keberatan untuk mengikutimu," balas Eun Ji masih berusaha keras agar pria itu menyanggupi permintaannya.
Jung Min tampak menimbang sejenak. Ia pun lantas menganggukkan kepala.
"Baiklah. Kalau begitu kita naik taksi saja supaya lebih cepat."
"Okay," balas gadis itu tersenyum senang.
***
Sebuah taksi berhenti tepat di depan rumah minimalis Ha Seok. Jung Min dan Eun Ji melangkah keluar.
"Tunggu di sini sebentar," pinta Jing Min kepada gadis itu.
Eun Ji memgangguk patuh. Setelahnya, Jung Min menekan beberapa tombol angka untuk membuka kunci pagar. Ia pun lantas melangkah masuk.
Jung Min mengamati halaman rumah yang sepi. Pria itu langsung saja melangkah memasuki rumah utama.
"Hyung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You | 너를 만나다
Teen FictionSial, seseorang datang dalam hidupku. Seseorang yang tak diundang, tanpa permisi mengetuk pintu yang telah kututup rapat. Ia orang yang selalu menggoyahkan diriku. Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mendengarkan perkataan orang itu, bahwa...