Author POV
Sementara itu.
"KAU SALAH DENGAR SARANG!" teriak Zin, "BERHENTI DISANA!" Sarang tak menghiraukannya suara keduanya menggema di sepanjang koridor yang sepi, Zin bersembunyi di balik Bumjae yang baru keluar dari toilet, "hey ada apa ini?" tanya Bumjae bingung. "Tolong, pacar Vasco jadi anjing pit bull... kenapa dia mengerikan begitu?"
"Apa yang kau lakukan sampai dia begitu?" tanya Bumjae, "aku hanya biang dia makan seperti babi," dengan cepat Bumjae menjauh dari Zin, "kabur lah aku tidak bisa menghentikannya..." ucap Bumjae memberi semangat.
"ZIN LEE!! JIKA DAPAT AKAN KU HAJAR!" suara cewek itu menggema ke semua kelas, Zin dengan bodoh nya memiih masuk ke toilet, "si bodoh itu.." batin Bumjae mengusap wajahnya frustasi.
Sarang POV
Aku tiba di hadapan Bumjae, "mana Zin?" tanya ku pada Bumjae, "aku tak melihatnya..." Bumjae berbohongmu sangat buruk, "jangan bantu dia Bumjae..." ucap ku, "di- dia di dalam" Bumjae menunjuk toilet di belakangnya, aku tersenyum masuk ke toilet laki-laki, disana Zin tidak bisa kabur lagi. "Sial jalan buntu!"
~ ~ ~
Author POV
"Kemana mereka? cepat sekali menghilang.." pikir Hyungseok, "aku mendengar suara Putri di toilet jurusan ku, ayo kesana." Ujar Vasco berlari.
"Bumjae apa yang kau intip?" tanya Vasco saat tiba dan melihat Bumjae mengintip, "itu Zin dan Sarang didalam.." Mereka semua langsung masuk, Jay dan Bumjae melindungi Zin.
Sarang POV
"Minggir..." ucapku karna Bumjae dan Jay menghalangi ku, "Sarang kau salah dengar," ucap Hyunseok padaku, "Hyungseok benar kamu salah dengar.." Vasco berdiri di hadapan ku.
"Lalu dia bilang apa kalau bukan babi?!" tanya ku kesal, "dia me- mengatakan cara makan ku yang seperti babi, bukan kamu..." Vasco bicara meyakinkan ku ida ini mengira pendengaran ku bermasalah ya?
Author POV
"Iya... Vasco benar." Hyungseok dan Vasco menarik Sarang meninggalkan toilet, "selamat kau Zin." ujar Bumjae melihat Zin yang bernafas lega.
Begitulah masalah kecil itu selesai, "kamu pulang dengan Vasco kan?" tanya Hyungseok, "iya~" setelah itu Hyungseok bilang akan pulang lebih awal, dan Vasco sudah menunggu di depan kelas. "Ayo!"
Sementara itu.
"Setelah mencarinya sekian lama akhirnya ketemu putri ku," pria paruh baya meneguk minumannya, "bos mau kami melakukan apa?" tanya salah satu bawahan pria itu, "tidak perlu, biar aku yang menemuinya langsung, kalian boleh pergi."
Seluruh bawahan pria itu meninggalkan nya bersama seorang pria, "saya sudah bertemu dengan putri anda tapi..." omongannya terpotong. "Dia tidak akan mau percaya dengan mudah, temani aku ke rumahnya, kau tau kan? Jonggun." Pria bernama Jonggun itu mengiyakan, "baiklah ayo kita berangkat sekarang."
Disisi lain.
Sarang POV
"Hari ini kamu gamau latihan?" tanya Vasco, "libur sehari boleh kan?" tanya ku menatap Vasco dengan tampang memohon membuatnya luluh, "boleh deh sehari ini aja, ini mau langsung pulang?" dan aku mengiyakannya lagi.
...
Aku bingung saat tiba di rumah sudah ada pria yang mencari ku kemarin kini bersama pria paruh baya, sama dengan ku Vasco juga terlihat bingung, menyadari kedatangan ku pria paruh baya itu menghampiriku bersama orang itu, aku menggenggam tangan Vasco lebih erat.
"Senang bertemu dengan mu." Ucap pria paruh baya itu tersenyum pada ku, Vasco mencoba melindungi ku meminta ku berdiri dibelakangnya dan aku menurut, tampang mereka seperti orang jahat, apalagi mata orang yang kemarin itu, menakutkan.
"Aku bukan orang jahat, aku lupa memperkenalkan diri, aku Kim Namjoo orang yang menelfon mu tapi selalu kau putuskan sepihak." Pria itu ingin berjabat tangan tapi aku tidak menanggapinya, "ada urusan apa anda ke sini?" tanya Vasco tak mau basa basi.
"Aku ada urusan dengan gadis yang dibelakang mu itu, apa bisa kita bicara?" tanya orang yang bernama Kim Namjoo itu, "aku tak mengenalmu ataupun yang di sampingmu itu.." Ucap ku masih bersembunyi di belakang Euntae, "karna itu lah kita harus berkenalan" aku masih diam di posisi ku sementara Vasco melirikku, "aku disini ga perlu takut."
Akhirnya aku memberanikan diri, "nah begitu lebih baik, mau bicara dimana? di rumah mu atau ditempat lain?" tawar pria tua itu.
"Dirumah ku saja," aku menarik tangan Vasco bersama ku, namun pria berkacamata itu menahan Vasco, "ini pembicaraan penting, kau bisa pergi." Ucap pria itu, "jangan sentuh!" aku menepis kasar tangan pria itu dari Vasco. "Tak apa Jonggun dia boleh bergabung." Mendengar itu orang yang bernama Jonggun itu menurut.
~ ~ ~
"Aku sudah pernah mengirim Jonggun tapi kau tak mendengarkannya," aku menatap pria bernama Jonggun itu, kenapa dia menatapku seperti itu? "Ada keperluan apa anda menemui saya?" tanya ku tak basa basi, "singkat saja aku butuh penerus ku yaitu kau, tentu tidak semudah itu menjadi penerusku menggantikan ku memimpin ..." aku tak mengerti apa maksud orang ini.
"Penerus? apa ini? aku tidak mengenal kalian." Pria tua itu tersenyum, "kau bahkan tak tau ayah kandungmu sendiri?" tanya nya, "aku tidak tau orangtua ku siapa, dari kecil aku dirawat seorang nenek yang sudah tiada." Ucap ku menjelaskan, "oh.. aku turut berduka, ibu yang malang.." Aku mengerutkan alis, "kau masih tak mengerti?" aku mengeleng, "aku ayah mu. Sarang Kim, putri ku..."
Apa? aku masih mencerna apa maksud semua hal tak masuk akal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Euntae Lee (Vasco)
Action⚠️ Jangan di baca ‼️⛔️ 🔞 Hanya berisi cerita fiksi dan imajinasi saya yang tak akan jadi nyata. Vasco x Sarang ( Sarang as yourself ) Start writing: (24 April 2022 - 06 Mei 2022) Karya aslinya ada di Webtoon LOOKISM karya park taejoon Terimakasih...