30. AKU APPA NYA

120 17 0
                                    


Sarang POV

"Kapan kalian akan pergi?" tanyaku saat menikmati makanan masakan ibu, "kau mengusir ku?" tanya Gimyung.

"Iya, pergilah untuk apa juga kalian berdua disini? ada ibu yang menjaga ku, kalian juga punya kesibukan masing-masing kan?" aku tak menghiraukan tatapan mereka berdua, "aku akan pergi setelah kita kembali dari rumah sakit nanti." Ucap Jonggun santai.

"Aku ikut." Gimyung menyudahi makannya, "kau tak di ajak." Jonggun menolak, "setelah dari sana kalian berdua kembali lah, pulang." Aku menyelesaikan makan ku dan membereskan semuanya lalu membantu ibu.

...

Siang harinya kami berangkat ke rumah sakit untuk check up sekaligus aku ingin tau jenis kelamin anak ku.

"Bayinya sehat, mama muda harus rutin check up ya~" Ucap dokter itu, "apa anda mau mendengar detak jantung nya?" aku mengangguk, ah aku terharu mendengar nya. 

"Jadi kalau jenis kelaminnya dok?" tanya Jonggun, "laki-laki, dia sangat aktif, ayahnya yang mana?" tanya dokter itu Gimyung dan Jonggun bertatapan. 

"Ah ayahnya.." belum sempat menjawab Gimyung malah menyela, "aku ayah nya, jadi anak ku sehat ya dok?" aku dan Jonggun menatap Gimyung datar, "iya benar bla bla..."

...

"Apa-apaan kau mengaku ayahnya?" tanya ku, "itu jawaban spontan ku, dari pada bingung memikirkan nya kan?" ucap Gimyung santai. 

"Ada yang mau dibeli?" tanya Jonggun yang fokus menyetir, "tidak ada." Lalu kami kembali ke rumah.

...

"Aku akan sering-sering kesini" ucap Jonggun sebelum pergi, "aku juga, jangan kelelahan kau ingat anak kita~" aku memukulnya pelan, "ini anak ku, sial." Gimyung tersenyum kecil, "paman akan kembali, jangan menyusahkan ibu mu, mengerti?" Jonggun bicara dengan putra ku. 

"Ya sudah aku pergi, sampai jumpa." Jonggun pergi meninggalkan kami, "hey, ayah akan sering kesini, jangan nakal di dalam, kau mengerti?" Gimyung mengusap perut ku aku merasakan tendangannya, wajah Kim Gimyung sama kagetnya dengan ku, "wah kau lihat itu? dia menendang, dia suka dengan ayah nya yang tampan ini~" dia ini terlalu percaya diri. 

"Hati-hati." Setelah itu semua kembali semula, ibu menghampiriku.

"Apa benar dia ayahnya?" tanya ibu, "bukan dia bu, sudah ya aku mau membeli bahan untuk memasak." Aku meninggalkan ibu.

~ ~ ~

Author POV

"Ada apa ini?" Gimyung yang baru datang mengalihkan perhatian mereka semua, "dia memaksa bertemu kakak." Ucap Jitae, "kau sudah menemukan dimana dia? kau juga mencarinya kan, tolong beri tahu aku.." Gimyung menatapnya lama. 

"Aku masih belum menemukannya, sudah lah ini sudah sangat lama, lupakan saja dia.." Gimyung memberi saran pada Vasco, "tidak akan, aku akan terus mencari informasi tentang nya, jika kau sudah tau, tolong beri aku kabar, aku hanya ingin tau apa dia baik-baik saja." Setelah itu Vasco meninggalkan Big deal.

"Kau dari mana?" tanya Sinwoo, "jalan-jalan" ucapnya santai, "jalan kemana seharian begini, kau sudah menemukannya? Sarang." Gimyung menggeleng, "ya sudah, bagaimana lagi, dia kan bisa bela diri dia pasti baik-baik saja." Ucap Sinwoo, meninggalkan Gimyung. 

"Apa yang akan kau lakukan Sarang? jika tau mantan kekasih mu itu masih mencari mu hingga kini, aku mau memberitahunya tapi aku kan sudah janji."

~ ~ ~

Sarang POV

Hari terus berlalu begitu juga perutku yang semakin membesar, Jonggun dan Gimyung yang sering datang sekedar melihat keadaannku, "apa kau tak mau pindah? aku sudah menyiapkan rumah yang lebih baik untukmu, tidak akan ada teman-teman mu yang tau dimana rumah itu." Ucap Jonggun. 

"Aku sudah melihatnya, rumah itu cukup untuk mu dengan anak mu kelak, bahkan kami sudah menyiapkan kamar untuk jagoan mu ini." Gimyung menunjuk perut ku, "aku belum memikirkannya, kenapa kalian repot-repot?" aku mengusap perutku pelan.

"Berapa lama lagi kira-kira?" tanya Jonggun, "bulan depan kalau tak salah." Ucap ku, "semua kebutuhan mu dan anakmu sudah ku sediakan disana, ini hadiah untuk mu dan keponakan ku, tolong terimalah hadiah ini" jonggun memberikan kartu rumah pada ku. 

"Wah hadiah orang kaya memang beda-" Gimyung menatap ku bingung begitupun Jonggun.

"Perut ku.." air ketubanku pecah kami semua panik, "YA! ITU PIPIS MU?!, KAU BILANG BULAN DEPAN!" mendengar teriakan Gimyung Jonggun memukul nya, "itu air ketuban bodoh! siapkan mobil mu cepat!" dengan cepat Gimyung bergerak. 

"Ayo masuk!" Jonggun membopong ku.

...

"KAU BISA BAWA MOBIL KAN?! HATI-HATI!" bagaimana Jonggun tak panik, Gimyung membawa mobil seperti dalam arena balap untungnya jalanan sepi, "AKU PANIK, KAU TENANG SAJA!" aku ikut panik mendengar 2 orang ini berisik, tak lama kami tiba di klinik terdekat.

...

Author POV

Dengan sigap perawat disana membawa ku ke ruang persalinan, "mana suami nya? anda boleh menemani istri anda bersalin." Ucap perawat itu, Jonggun dan Gimyung bertatapan, "sana masuk, apa lagi yang kau tunggu?!" Jonggun mendorong Gimyung. 

"Karna aku perlahan menghapus perasaan ku, putri tak pernah melihat ku sebagai pria melainkan kakak untuknya, aku akan menjalankan peran itu dengan baik untuknya." Batin Jonggun.

...

Sarang POV

"Jangan panik, tarik nafas lalu lepaskan perlahan!" aku menjambak rambut Gimyung, "ini sakit!" Gimyung tak bisa merubah posisinya, "rambut ku bisa copot kalau begini..." ucap Gimyung aku tak mendengarkannya lagi. 

Takut dan panik memenuhiku, namun karna Kim Gimyung membantu ku untuk tenang, setidak nya dia cukup membantu kali ini.

...

"Nak Jonggun, dimana Sarang?!" Jonggun menunjuk pintu bersalin, "bibi tenang saja, Putri sudah didalam, kita doa kan semoga keduanya selamat." Ucap Jonggun pada ibu Sarang yang baru kembali dari pasar dan langsung ke sini setelah mendapat pesan dari Jonggun.

Tak lama tangisan bayi terdengar yang mendengar itu bernafas lega.

Sarang POV

"Kau berhasil.." Gimyung mengelap keringat ku, apa dia terbawa suasana? dia mengecup keningku, harusnya Euntae yang disini menemaniku. 

"Bayi yang tampan~" ucap dokter yang membantuku, aku sangat mengantuk. 

"Dok istri saya?!" Gimyung panik melihatku tidur, "aku masih hidup..." ucap ku pelan, "istirahat lah..." Ucapnya.

Dear My Euntae Lee (Vasco)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang