11. AKU MENYUKAI SEGALA HAL TENTANG NYA (18+)

240 21 0
                                    




Mereka saling kenal?

"Mari ikut saya, bos ingin bertemu dengan anda." Ucap pria itu santai, "tak mau, kau salah orang," pria itu tak bicara banyak, "baiklah sampai jumpa lagi." Lalu dia pergi begitu saja membuatku semakin bingung.

"Aku mau pulang, sampai jumpa~" Bumjae pergi meninggalkan ku dan Vasco "hati-hati."

"Sudah sore, kamu mau kemana?" tanya Vasco, "aku mau pulang aja istirahat, kamu?" tanya ku lagi, "ya udah ayo." Kami jalan bersama walaupun rumah ku dekat dia tidak membiarkan ku pulang sendiri.

"Oh iya aku lupa mau membeli bahan-bahan masak..." Saat hampir sampai dirumah aku malah melupakan hal penting, "kalau gitu kita ke pasar~" aku dan Vasco segera menuju pasar terdekat, dia tidak pernah sekalipun menolak dan membuat ku kecewa, hal ini membuatku semakin mencintai nya.

~ ~ ~

Setelah membeli banyak aku dan Vasco segera pulang kami membereskan semua belanjaan ku untuk beberapa hari ke depan, "selesai~" Vasco duduk di tepi ranjang, aku memperhatikannya benar kata orang jangan bawa pacar mu ke dalam rumah bisa gawat.

Aigo~ kenapa pacarku tampan begini? aku duduk di paha nya sementara tangannya menahan pinggang ku, aku memainkan rambut nya  yang mulai panjang, potongan rambut mullet sangat cocok dengannya, "kenapa pacarku setampan ini?" ucapku pada Euntae Lee yang tersipu malu membuat ku semakin ingin menggodanya.

"Kenapa pacarku imut begini?" Vasco tak tinggal diam dia mencubit pipi ku yang memerah, aku mengalungkan tangan ku di leher nya.

Bibir nya sangat menggoda iman, aku mengecup bibir itu singkat. Vasco terlihat kaget lalu membalas ciuman itu, suasana ini berubah jadi panas padahal cuaca di luar dingin,  kami hanyut dalam suasana. Detak jantung ku terasa begitu cepat apa dia bisa mendengarnya? sebelum semakin jauh aku menghentikan ciuman panas itu lalu memeluk Vasco erat sangat erat.

"Ayo tidur aku ngantuk." Pintaku, Vasco mengelus rambutku, mengecup keningku pelan lalu memeluk ku hingga kami berdua tertidur, ini sangat nyaman.

~ ~ ~

Tidak tau berapa lama kami tertidur, diluar sudah gelap, Vasco terlihat tidur nyenyak. Aku mengusap pipi tirus nya kumis tipis nya membuat jari ku geli, "kalau aja besok libur kamu tidur disini aja~" alis tebal mata tajam aku suka semua tentang nya.

Perlahan mata indah itu terbuka, "apa suaraku terlalu besar?" pikirku, aku ingin setiap buka mata melihat nya seperti ini.

"Jam berapa ini?" tanya Vasco dengan suara serak khas bangun tidur nya yang membuatku gila, aku melihat ponsel yang menunjukkan pukul 8malam, "jam 8 malam" ucap ku.

"Besok sekolah aku pulang ya~" Vasco mengusap pipi ku, "baiklah, kamu boleh pergi." Ucapan dan tindakan ku berbeda aku menenggelamkan wajahku di dada bidangnya, Vasco tertawa melihat tingkah ku, "gimana mau pergi kalau di tahan gini? sayang~ besok kita ketemu tenang aja," aku tak menghiraukannya, "iya pergilah," aku semakin erat memeluknya, Vasco membalas pelukan ku.

Kami hanya seperti ini selama 5 menit, akhirnya aku melepaskannya.

"Sampai jumpa besok sayang,  hati-hati ya~" aku menirunya, Vasco mengacak rambutku, "ya udah sampai jumpa besok sayang~" setelah itu bayangan Vasco menghilang aku kembali mengunci pintu dan menyiapkan baju dan buku untuk besok lalu kembali tidur.

~ ~ ~

Pagi ini bukan Hyungseok yang menunggu seperti biasa tapi Euntae ku. "Selamat pagi!" ucap nya semangat, "pagi juga!" aku melingkarkan tangan ku di pinggang nya dan Vasco merangkul ku, kami jalan bersama menuju sekolah, "tadi Hyungseok kayanya nunggu kamu," ucap Vasco memecah keheningan, "iya karna tetangga, aku biasa pergi sama dia sekarang kan ada kamu jadi ga perlu." Vasco terlihat bingung, "kan bisa pergi bareng bertiga?"

"Dia gamau ganggu, mungkin?" jawab ku lagi, "emang Hyungseok ganggu kita?" mendengar itu aku menarik nafas pelan, "ga penting kok, mau lari aja ga? keburu bel nih." Aku mengganti topik, dan dengan cepat kami berdua berlarian menuju sekolah.

...

"Nempel mulu pasangan baru," sindir Zin yang juga baru tiba, "confess ke Mijin buruan Zin keburu telat~" siapapun yang melihat pasti tau bahwa Zin sangat menyukai Mijin, wajah Zin memerah, "kau ini bicara apa?! aku duluan!" aku tertawa melihat Zin salah tingkah begitu.

~ ~ ~

"Hari ini menunya apa ya?" tanya Haneul, "entah lah Haneul" jawab Hyungseok,  kami makan bersama seperti biasanya, "ini makan lah," Vasco memberikan daging untuk ku dengan senang hati ku makan, "kamu makan tak seperti biasanya Putri," ucap Haneul membuat ku bingung.

"Maksudmu?" tanya ku masih menikmati makanan ku, "maksud Haneul kau makan seperti babi yang kelaparan biasanya kau tak selera terus makan~" timpa Zin santai, semua pandangan menatap Zin, "apa yang kalian lihat?" tanya Zin menghentikan aktifitasnya.

"Sebaiknya kau kabur Zin," ucap Vasco pelan yang masih bisa di dengar oleh ku, "apa? memangnya kenapa?" tanya Zin, mata ku seperti hampir keluar beraninya dia mengatakan ku babi?

"Tadi kau bilang aku apa?" tanya ku menekan kata-kata ku, Zin menyadari perubahan suara ku dia menatap ku ngeri atau mengejek? aku tidak bisa membedakan.

Gluk..

Zin kesulitan menelan nasi nya, "Zin cepat kabur.." pinta Hyungseok yang masih bisa ku dengar, tangan ku menggenggam erat sendok makan ku yang siap ku layangkan pada Zin, "ucap kan sekali lagi, Zin Lee." Aku tersenyum.

"Kabur lah dalam hitungan 1..2.." belum selesai menghitung Zin langsung kabur tepat saat aku melayangkan sendok itu, "jangan kabur!" aku mengejarnya tapi dia begitu cepat, aku melepas sepatuku menargetkannya namun malah mengenai orang lain, kini aku dan Zin jadi pusat perhatian, dengan cepat aku mengejarnya.

Author POV

Mereka yang di sana memperhatikan kedua orang itu yang sudah menghilang dari kantin. "Apa kita harus membantunya?" tanya Hyungseok menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Bantu dia sana, Zin kebiasaan jika bicara tak di saring..." ucap Mijin melahap kimchi nya, "ayo." Hyungseok, Jay dan Vasco mengikuti kemana Zin dan Sarang pergi.

"Dasar Zin bodoh~" ucap Haneul melanjutkan makan seakan tidak terjadi apapun.

Sementara itu...

Dear My Euntae Lee (Vasco)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang