16. SIAPA SEYEON?

138 20 0
                                    


"Bagaimana latihan mu?" Vasco menikmati makanannya sembari menatap ku, "semuanya lancar, makanan disini selalu enak~" aku makan dengan lahap, "tapi udah janji kan? jangan terlalu keras, kamu bisa luka... eh jangan bilang lebam di wajah kamu karna latihan?" aku tak menjawabnya lagi dan fokus makan, cuaca di luar sangat cerah.

"Namanya juga latihan bela diri sayang pasti ada lebam, oh.. itu Bumjae." Aku melihat Bumjae dan 2 temannya lagi, "BUMJAE!" teriak Vasco membuat kuping ku sakit dan membuat beberapa pengunjung lain melihat meja kami aku menutup wajahku malu.

"Ayo gabung bersama!" ajak Vasco, "kami baru selesai makan, apa kalian sedang kencan?" tanya Bumjae, "kami sedang makan biasa Bumjae," aku memutar mata malas dasar Vasco tak peka.

Author POV

Tak lama seseorang menghampiri meja Sarang dan Vasco, "oh sudah lama tak melihat kalian, terakhir bibi melihat pria tampan mirip Euntae makan dengan wanita manis," mendengar itu Sarang menghentikan suapan nya.

Sarang POV

"Oh! itu kan memang Euntae dengan Seoyeon~" ucap Bumjae santai lalu baru menyadari keberadaan ku, ah selera makan ku hilang, Bumjae menatap ku ngeri dan terlihat merasa bersalah pada Vasco.

"Apa ini gadis manis itu? wah kau jadi lebih manis ya~ Euntae suka gadis yang manis ya? tapi kenapa tak pakai baju keren lagi?" aku menunggu bibi itu selesai bicara, "bibi, sepertinya ada yang memanggil bibi, pergi lah." Bumjae mengusir bibi itu, "siapa? Seyeon?" tanya ku.

"Maaf Vasco kami harus ke suatu tempat, sampai jumpa!" Bumjae dan 2 temannya meninggalkan kami berdua, "siapa... Seyeon?" aku bertanya yang ke dua kalinya Vasco terlihat kesulitan menelan nasi yang di mulutnya, "dia bukan siapa-siapa ayo lanjut makan..." 

Aku mengambil tas ku dan meninggalkan Vasco disana.

...

"Aish! buat kesal saja, hari ini kan harusnya bersenang-senang kenapa malah begini!" batin ku berteriak. Aku berjalan dengan cepat melupakan bahwa kaki ku yang tidak sepenuhnya pulih, "aww!" aku melempar tas ku kesal padahal ini salah ku sendiri, pergelangan kaki ku sangat sakit.

Tak lama Vasco datang ingin membantuku.

Aku menepis tangannya dengan kasar, "aku bisa sendiri." Aku mencoba berdiri tapi kaki ini tidak bisa kerja sama, tubuhku terhuyung dan untungnya Vasco menahan ku, "kaki kamu kan masih sakit sini aku bantu." 

Aku tak menghiraukannya, dengan memaksa diri aku berjalan dengan perlahan, aku bisa mendengar Vasco menghela nafas berat,  tanpa aba-aba dia menggendong tubuhku dengan santai nya, walau aku memberontak dia tak mendengarkan ku, alhasil aku memilih diam dan tak mau melihat wajahnya itu.

~ ~ ~

Setibanya di rumah ia meletakkan tubuhku dengan pelan lalu mengambil minyak oles, membuka sepatu ku dan dengan telaten memijat bagian kaki yang terlihat bengkak. Kami tak bicara sama sekali, aku menahan rasa perih dan sakit kenapa dia tak menjelaskannya? aku cemburu tau!

"Jangan marah, Seyeon itu dulu kencan buta ku tapi semua tak berjalan lancar, aku nolak dia karna burn knuckle ada pesta kembang api, tapi yang datang ke pesta itu cuma Rion, aku ketemu dia cuma sehari itu aja dan makan di tempat biasa kita makan, dan kayanya dia ga terlalu suka aku dan tempat makan itu, kami ga ada hubungan apapun lagi setelah itu..." 

Vasco menjelaskan dan masih memijat kaki ku lalu ia menatap ku yang masih tak mengeluarkan suara.

"Aku ga bohong, itu udah lama dan waktu itu kamu belum ada, kalau kamu masih ga percaya coba tanya Bumjae atau Jay dia yang meminjamkan baju keren itu pada ku." Aku masih diam, tangan ku mengambil tas dan merogoh sesuatu didalamnya, aku memasangkan gelang hitam inisial P untuk Vasco, "P? Putri?" tanya Vasco, aku memasang gelang hitam inisial E untuk ku sendiri.

"Jangan pernah lepas ini, P untuk Putri E untuk Euntae, ini tandanya kamu punya ku ga boleh diambil!" aku memasang wajah kesal, Vasco mencubit pipi ku pelan, "iya ga akan di lepas, mandi, tidur, makan, poop~" aku memukul nya pelan "jorok!" lalu sedetik kemudian kami saling tertawa, Vasco tak mungkin bohong aku percaya semua omongannya.

"Aku mau mandi." Ucap ku memilih berdiri, dan kaki ku perlahan tidak sakit lagi, pacarku jago juga, "aku lupa... belum bayar makanan kita tadi.." Vasco menepuk keningnya, "dasar konyol, sana bayar dulu." Vasco berlari membuatku tertawa kecil, aku membersihkan tubuhku yang terasa lengket.

~ ~ ~

Malam ini kami menghabiskan waktu menonton film zombie yang tengah jadi banyak perbincangan orang-orang, "zombie ada ga ya di dunia nyata?" pertanyaanku sangat random, "ada kayanya, mau nanya Bumjae?" tanya Vasco yang polos, "engga jangan." 

Malam itu ku habiskan bersama Euntae sesuai harapan ku, begitupun paginya sampai malam lagi, sangat menyenangkan melihat nya di pagi dan tertidur di sisinya saat malam hari, segala hal random kami lakukan bersama aku ingin seperti ini setiap hari, tapi mengingat tujuan ku yang belum tercapai aku belum bisa bersantai.

~ ~ ~

Waktu berlalu, setahun lebih aku terus berlatih dengan keras, aku menjalankan semua perintah ayah ku itu, dia lebih kejam dari yang ku kira aku tau dia sengaja menguji ku apakah aku benar- benar bisa ia percaya, nyatanya tujuanku hanyalah melindungi teman-teman ku dan menghancurkan monster gila ini, sifat tenang ayah selalu membuatku harus waspada.

"Bagaimana perkembangan murid mu itu?" Junggo menatap Jonggun yang terlihat melamun di bathtub, "dia sudah bisa mencapai tujuan nya itu," ucap Jonggun, " tujuan? apa tujuannya?" tanya Junggo lagi, "melindungi teman dan kekasihnya itu" Jonggun tak menjelaskan tujuan lain Putri.

"Untuk apa dia melindungi teman-temannya itu? apa ada hubungannya dengan Kim Namjoo?" Jonggun tak menjawab Junggo, pikiran nya berkelabat bunyi ponsel membuyarkan pikirannya.

"..."

"Baiklah saya segera kesana." Jonggun berdiri membuat Junggo bingung, "hey mau kemana?" "ayo Kim Namjoo memanggil kita, cepatlah bersiap."

Dear My Euntae Lee (Vasco)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang