Aku memperhatikan wajah putraku, dia memang tampan, "kau sudah menyiapkan nama?" tanya Jonggun, "... Hyun ki," ucap ku, "Nama yang bagus," ucap Gimyung, "apa artinya?" tanya ibu, "Hyun ki artinya kebijaksanaan, aku harap putra ku jadi orang yang bijaksana kelak." Ucap ku.
"Ayo keluar, dia harus disusui," Jonggun menarik Gimyung meninggalkan ku dan ibu, "aigo, cucu ku tampannya, lihatlah mirip siapa dia, Hyun ki~" Aku memperhatikan wajah putra ku, "dia mirip ayah nya..." Bisa ku lihat ibu tersenyum, "dia haus, ibu akan tunggu di luar."
Ibu meninggalkan ku disana.
"Minum lah putra ku, kau sangat mirip dengan nya, bagaimana kabarnya disana apa dia sudah punya kekasih lagi? tentu saja, bagaimana perasaan mu jika tau kamu sudah jadi seorang ayah sekarang... apa kamu masih membenci ku? Euntae."
Aku bicara seakan Hyun ki mengerti apa yang ku katakan, "tak apa, eomma bisa merawatmu sendirian, tumbuh lah jadi anak yang kuat seperti appa mu."
Author POV
"Apa kalian tau siapa ayah Hyun ki? Sarang tak pernah sekalipun membicarakan siapa ayah dari anaknya pada ibu, apakah dia orang baik atau jahat?" tanya ibu Sarang pada Jonggun dan Gimyung.
"Dia pria yang baik, jika tau kebenaran ini, dia pasti menghabiskan waktunya dengan Sarang dan anaknya." Ucap Gimyung menjelaskan, "lalu kenapa mereka tak bersama?" tanya ibu, "sepertinya terjadi kesalahpahaman diantara mereka." Ucap Jonggun lagi.
"Bibi, bagaimana menurut bibi jika aku membawa Putri.. maksudku Sarang pindah ke rumah yang lebih baik?" tanya Jonggun, "bibi juga memikirkan itu, rumah di desa ini terlalu kecil untuknya dan bayinya, bujuk lah Sarang, bibi setuju saja dengan mu nak Jonggun."
Jonggun tersenyum. "disana ada saya dan Jonggun yang lebih mudah menjaga Sarang dan Hyun ki," ucap Gimyung, "baguslah, jika dengan kalian akan lebih baik."
~ ~ ~
Sarang POV
Setelah beberapa hari di klinik akhirnya aku di izinkan pulang, "Sarang, barang mu sudah disiapkan." Baru tiba di rumah ibu mengatakan itu, "apa maksud ibu?" aku turun dari mobil dan menuju rumah ku tapi isinya kosong hanya barang lama disana.
"Barang mu dimobil ku," ucap Jonggun, "tapi kenapa?" ibu menatapku, "kau akan lebih aman bersama nak Gimyung dan Jonggun di sana, rumah ini terlalu sempit untuk kalianberdua, ibu akan sering mengunjungi kalian disana."
Aku menatap ibu lama tak terasa air mataku jatuh, "tapi bagaimana dengan ibu? siapa yang membantu ibu disini? siapa yang menemani ibu kepasar?" aku benar-benar cengeng, ibu tersenyum lalu memeluk ku.
"Jangan khawatirkan ibu, adik ibu akan pindah ke sini dan dia bersama anak dan suaminya membantu ibu di desa ini, mereka yang menempati rumah mu Sarang." Aku melepas pelukan ini, "apa ibu akan baik-baik saja, janji ya sering-sering menghubungi ku?" ibu tertawa melihat ku.
"Iya ibu janji, kalian berdua ibu titip Sarang disana, jaga dia dan cucuku dengan baik."
"Pasti bibi, rumah kami tidak jauh jadi mudah untuk menjaganya disana." Ucap Gimyung yang menggendong Hyun ki.
"Ya sudah, kalian hati-hati di jalan, kabari ibu jika sudah sampai disana" kami berpamitan, aku memeluk ibu lagi "terimakasih sudah menjadi ibuku, bu."
~ ~ ~
Setelah sekian lama aku tak kembali, akhirnya disini juga, walau jarak dengan rumah lama ku jauh, setidaknya ini tidak sejauh rumah yang didesa dengan disini. "Apa kau suka? apa ini sempit jika iya akan ku carikan yang lebih besar."
Aku masuk ke dalam rumah itu, ini simple dan aku suka, "ini sudah lebih dari cukup kak, terimakasih." Ucap ku mengelilingi setiap sudut rumah baru itu, "kau benar-benar sudah menyiapkan semuanya disini, tak ada yang kurang," ucap Gimyung pada Jonggun.
"Hyun ki masih tidur? dia sepertinya menyukai kalian, sini ku letakkan ke kamar." Gimyung memberikan Hyun ki pada ku.
"Putri, aku ada urusan penting, tak apa kan ku tinggal?" Jonggun menghampiriku, "tentu saja." Ucap ku, "ya sudah aku pergi, disini ada Gimyung, sampai jumpa."
Setelah itu Jonggun pergi, aku tak lupa mengirim pesan pada ibu. "Dia sangat pandai mencari lokasi, ini tak jauh dari rumah ku" Gimyung muncul dibelakangku, "dia sangat kelelahan rupanya." Aku tersenyum melihat Hyun yang tertidur pulas.
"Baguslah aku bisa istirahat~" ucap ku.
"Sarang." aku menoleh pada Gimyung, "hm?"
"... Apa boleh aku jadi ayah nya Hyun ki? walau ayah kandungnya Vasco... aku sudah menganggapnya putra ku juga, aku ingin membantu mu merawatnya, aku tidak akan melewati batas aku janji.."
Aku menggenggam tangan Gimyung, "boleh, kenapa tak boleh? Hyun juga menyukaimu kan?"
Wajah Gimyung sangat ceria membuat ku tertawa, "benarkah?! terimakasih aku akan menjaganya dengan baik~ walau appa asli nya tak disini, kau masih mencintainya? Vasco?"
Aku beralih pada Hyun ki, "sampai sekarang, perasaan ku masih sama untuknya, walau sepertinya dia sudah menemukan penggantiku, aku tak akan pernah menemukan penggantinya terimakasih sudah mau menjadi appa untuk hyun ki, kak."
Gimyung tersenyum, "sudah kuduga, terimakasih juga sudah mengizinkan ku merawatnya bersama mu."
~ ~ ~
Author POV
"Bagaimana? apa dia mau keluar?" tanya Bumjae, "tak ada tanda-tanda kehidupan di dalam."
"Vasco mau berapa lama lagi? ayo kita jalan-jalan besok kan libur, ayo ke lotte world!" Bumjae menggedor kamar Vasco setelah menunggu lama akhirnya pintu itu terbuka, "...ayo ke lotte world Bumjae, sepertinya aku bisa gila jika begini terus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Euntae Lee (Vasco)
Ação⚠️ Jangan di baca ‼️⛔️ 🔞 Hanya berisi cerita fiksi dan imajinasi saya yang tak akan jadi nyata. Vasco x Sarang ( Sarang as yourself ) Start writing: (24 April 2022 - 06 Mei 2022) Karya aslinya ada di Webtoon LOOKISM karya park taejoon Terimakasih...