18. TERCIPTANYA MONSTER BARU

187 21 0
                                    




Setibanya disana, "duduk lah pasti lelah kan? ayo minum dulu." Ayah menawari ku minuman tapi aku tak menyentuhnya, "ayah sudah lihat pesan yang aku kirim?" tanya ku dan ayah mengangguk.

"Tentu saja, putriku sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik, apa kau benar-benar bisa melenyapkan kekasihmu dengan mudahnya? ayah kira akan sulit." Pertanyaan ayah membuatku merinding, seakan dia mengetahui sesuatu.

"Kenapa tegang begini? kau sudah menyelesaikannya, kan?" tanya ayah, "Tentu."

Aku menetralkan wajahku, namun jantungku berpacu cepat, "diluar cuaca nya bagus apa kau tidak tertarik untuk melihat keluar?" tanya ayah membuat aku bingung ayah mengajak ku melihat jendela luar, pandangan ku tertuju ke bawah sana disana teman-teman ku sedang dipukuli.

Aku menatap ayah tajam "Apa-apaan ini?!" wajah datar nya membuatku kesal, "lihat lagi baik-baik siapa yang baru tiba disana?" mataku memanas, di sana Vasco yang sudah penuh darah.

Aku tak bisa berfikir kini, semuanya terasa kacau. "Kau membohongi ayah, ayah sangat tidak suka orang yang berbohong, perintahku tidak kau jalan kan dengan benar..." aku tak berkutik aku menyusul teman-teman ku dan Vasco.

~ ~ ~

"Lepaskan mereka!" namun anggota White wolf tak menghiraukan ku, Zin, Hyungseok, Jay, Haneul dan Mijin kaget melihat ku.

"Lepaskan mereka.." Perintah ayah sudah berdiri di belakangku, "jadi kalian teman-teman putri ku? yah ku akui kekuatan bertarung kalian hebat sampai beberapa anggota ku tak sadarkan diri, tapi apa ini? hanya segitu kekuatan kalian?" bisa ku lihat Zin Hyungseok dan Jay sudah kelelahan.

...

Author POV

"Bukan kah mereka dari SMA Jaewon? kenapa di hajar begitu?" tanya Junggo, "entah apa rencana Namjoo kini, sepertinya kini saatnya." Junggo melihat Jonggun yang bicara aneh, "saat nya apa? kau bicara tak jelas!" tanya Junggo, "lihat saja."

Sarang POV

"Aku tidak terlalu butuh kalian..." aku menatap tajam ayah, "ini tak ada hubungannya dengan mereka!" Ayah mendekati ku tatapan menjijik kan nya membuat ku ingin muntah.

"Ini yang terjadi jika tidak melakukan perintahku dengan benar, karna kau tidak bisa melenyapkan kekasihmu itu, biar anak buah ku yang melakukannya. Habisi dia..." Mataku membulat, anggota White wolf menghajar Vasco yang sudah terluka tanpa ampun.

"Hentikan!" aku mencoba berontak tapi bawahan orang ini menahan ku, melihat Vasco tak bergerak sedikitpun rasa takut memenuhiku, "LEPAS BANGS*T!" baru lah aku di lepaskan, aku menghampiri Vasco yang sudah berlumur darah.

"Buka mata kamu..." aku menunggu tapi tak ada jawaban aku masih merasakan detak jantungnya, "aku mohon buka matamu..." Vasco mendengar ku matanya terbuka sedikit lalu kembali tertutup. Satu hal yang ku tau kini ialah, Vasco sekarat.

Mata ku terasa panas. Aku menatap Namjoo aku mengepalkan tangan hingga buku tangan ku memutih, "kau akan menyesalinya..." dia tersenyum menang.

Author POV

Kim Namjoo tersenyum senang. "Habisi mereka semua." Perintahnya, "jika bawahan mu gagal menghabisiku, kau yang akan mati."

Kim Namjoo tertawa meremehkan, 100 anak buahnya dikerahkan menghabisi darah daging nya sendiri dan teman-teman dari putrinya, ini lah waktu yang ditunggu-tunggu, Sarang menghajar mereka semua membabi buta, dibantu Zin Jay dan Hyungseok dengan sisa tenaga yang ada.

Sarang POV

Aku tak memberi ampun orang-orang jahat ini, pandangan ku masih terfokus pada Kim Namjoo yang hanya menyaksikan perkelahian ini, wajah nya muram seakan semua tak berjalan rencananya, seluruh anak buahnya tumbang, aku menjatuhkan senjata yang ku pegang tadi, menghampiri Kim Namjoo.

"Wah wah! Jonggun berhasil membuat putriku menjadi monster, tapi apa kau bisa menghadapi ku?" aku tak mendengarkannya lagi, Jay Zin dan Hyungseok melindungi Vasco Mijin dan Haneul, kulihat dari jauh Junggo dan Jonggun yang hanya memperhatikan kami.

"Aku bukan monster, orang-orang jahat harus di hukum..." badan ku terasa panas, aku menyerangnya menggunakan semua jenis bela diri yang ku pelajari selama ini, dia cukup sulit tapi aku tak patah semangat menghabisinya.


~ ~ ~

Dengan tertatih-tatih, Sarang kembali bangkit. Kakinya terluka cukup parah.

"... Apa kau- mau membunuh ayah mu sendiri demi kekasih mu itu?" Kim Namjoo sudah terlihat kewalahan, tangan kanan dan kaki kiri yang berhasil di patahkan Sarang dengan alat yang di genggam nya.

"Ayah.. tau jawabannya." Sarang melayangkan serangan dengan membabi buta pada orang itu, di akhiri dengan  menusuk leher Kim Namjoo hingga darah mengucur dengan deras.

"Pergilah ke neraka, ayah..."

~ ~ ~

Sarang POV

Disinilah kami kini, di rumah sakit, untunglah Vasco masih terselamatkan, Mijin dan Haneul mengusap bahu ku menyalurkan semangat. "Vasco pasti akan baik-baik saja."  Ucap Hyungseok mengusap pundak ku.

"Jika pengobatan disini kurang, aku akan membawanya ke Jepang dengan pengobatan yang lebih lengkap." Aku menatap Jonggun dan Junggo lalu tersenyum, "terimakasih."

Tak lama dokter keluar.

"Aku langsung berdiri menghampiri dokter. "Apa Vasco baik-baik saja dok?" tanya ku, "syukurlah, dia bertahan dengan baik, terluka dan kehilangan darah sebanyak itu tapi masih bertahan, jika sudah bisa di jenguk akan saya beritahu, permisi."

Aku benafas lebih lega kini, "terimakasih Tuhan..." Mijin dan Haneul memeluk ku, aku beruntung memiliki mereka semua.

~ ~ ~

Author POV

"Makanan disini tak enak." Ucap Junggo menepikan makanan itu, sementara Jonggun terlihat fokus dengan ponselnya, "apa yang kau lihat?" tanya nya, "aku mengurus sampah..."Junggo yang penasaran melihat ponsel Jonggun, Matanya membulat, "apa ini?!"

"44 tewas 30 luka ringan dan 26 menghilang tanpa jejak, Kim Namjoo sudah mati pagi itu juga, aku harus mengurus ini agar Putri tak kena masalah." Junggo kembali melahap makanannya tadi.

"...Kim Namjoo dari gen 0 yang bisa melukainya hanya Kim Gabryong sang legenda tinju, tapi kini dia malah tewas ditangan putri kandungnya?" Ujar Junggo menatap Jonggun.

"Dari gen 0 dan 1 tidak ada yang bisa mengalahkannya selain Kim Gabryong, tapi putrinya bisa, artinya..." Omongan Jonggun terpotong, "Monster itu hanya bisa dibunuh Monster yang lebih kuat darinya.. yaitu Putri Kim, anaknya sendiri?!"

Jonggun mengangguk menikmati minumannya. "Kau benar-benar gila sudah menciptakan monster seperti dia Shiro oni." Ucap Junggo. "Aku tau, membantu nya sampai seperti itu memang tujuan ku agar Putri kedepannya bisa melebihi aku dan ayahnya yang kejam itu, darah Kim Namjoo mengalir kental di anak itu."

"Dia sebegitu cintanya pada tabasco itu? tak ku sangka bisa menghabisi ayah nya sendiri~" Jonggun tak menghiraukan Junggo dan meninggalkannya, "... gwenchana~ aku sudah biasa ditinggal." Junggo memilih melanjutkan makannya.

~ ~ ~

"Hey kenapa kau sendiri?" tanya Jonggun pada Sarang yang duduk sendirian, "teman-teman ku sedang mencari makanan, disini kurang enak." Ujar Sarang menjelaskan.

Sarang POV

"Aku harus pergi ada urusan penting, kau baik-baik saja kan jika ku tinggal?" tanya Jonggun perhatian membuatku nyaman dan merasa bahwa dia itu sudah seperti kakak ku sendiri.

"Aku baik-baik saja, hati-hati." Ucap ku pada Jonggun yang tersenyum, "kapan pun butuh aku hubungi saja, oke?" aku mengangguk, Jonggung memeluk ku singkat, "jangan lupa istirahat dan makan lah, aku pergi dulu."

Aku tersenyum memperhatikan bahu nya hingga menghilang.

Dear My Euntae Lee (Vasco)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang