10. BUMJAE, MAAF

230 22 0
                                    


Hari minggu adalah hari bersantai, aku tak niat bangun dari tempat tidur yang sangat nyaman ini, walaupun jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, "aku mau tidur sepanjang hari saja~" aku merenggangkan tubuh ku, namun mataku malah tidak mau tertutup jadi aku memutuskan main ponsel, surga dunia walau tidak ada yang menarik di ponsel ku hanya panggilan dari nomor tidak di kenal itu yang menganggu.

Ketukan pintu menyadarkan ku, "siapa pagi-pagi?" dengan lunglai aku menuju pintu dan membukanya, mataku membulat melihat Vasco yang berdiri di depan pintu. Dia sudah rapi sementara aku masih seperti gembel. 

"Aku ga boleh masuk?" tanya Vasco saat aku menutup pintu dihadapannya, "kenapa sepagi ini? aku belum mandi Vasco..." Terdengar tawa Vasco disana, "gapapa tetap cantik kok, ayo buka pintunya~" Mendengar itu aku perlahan membuka pintu dan menutupi wajah ku, Vasco memelukku, "kenapa ditutup? tetap cantik tau, lucu~" 

Aku tertawa mendengarnya dan membalas pelukan yang sangat aku sukai itu, "ayo mandi, ini aku bawa sarapan kan semalam kamu ga ada bahan masak, sekalian latihan ingat?"

Tak menjawab aku masih sibuk mencium aroma tubuh kekasihku ini, sangat segar dan menenangkan mulai sekarang aroma tubuh ini favorit ku, "Ayo mandi atau aku mandiin?" mendengar itu aku memukulnya pelan "dasar mesum, ayo masuk." 

Vasco tergelak, aku berlalu ke kamar mandi sementara Vasco menyiapkan peralatan makan.

...

Author POV

"Ini semua kamu beli dimana?" Sarang mulai menikmati makanan yang dibawa Vasco, "di tempat langganan ku, enak kan?" tanya Vasco dan cewek itu mengangguk karna mulut nya penuh dengan makanan, Vasco yang melihat itu gemas, "makan yang banyak biar tenaganya penuh latihan nanti." 

Sembari mengusap rambut Sarang yang belum kering sepenuhnya, suasana hati cewek itu selalu bagus jika bersama dengan kekasihnya, tak seperti biasanya dia melewatkan sarapan pagi karna tak selera makan tapi sekarang dia malah makan sangat lahap, 

"Vasco jangan pernah tinggalkan aku, tidak akan kubiarkan siapapun melukaimu, siapapun." Batin Sarang sesekali melihat Vasco.

...

Sarang POV

Aku merapikan ikatan rambut ku yang longgar setelah berlatih dengan Vasco, "kamu ngerti dengan cepat padahal kita baru mulai."  Apa Vasco baru saja memberi pujian? pada ku~ 

"Iya dong pacar siapa dulu?" wajah Vasco merah membuatku gemas disaat kami masih berlatih pintu terbuka disana ada Bumjae, "kucari-cari ternyata kau disini, apa yang kalian lakukan?" tanya Bumjae dengan bodohnya. 

"Aku belajar bela diri agar bisa seperti Vasco." Ucap ku percaya diri sementara Bumjae terlihat tak tertarik, "pacarku belajar dengan cepat~" Ujar Vasco mengusap rambut ku, oh syit aku salting.

"Bumjae aku menantangmu ayo naik~" Bumjae terlihat tidak yakin, "yang benar saja kau baru belajar hal dasar kan?" ucap Bumjae meremehkan, "tidak juga sudah memasuki inti, coba lah." Ucap Vasco dan mau tidak mau Bumjae menurut. 

"Jangan salahkan aku jika pacarmu terluka," ucap Bumjae dengan angkuh nya membuatku kesal. "Ulangi yang aku ajari, dan jangan terlalu serius juga ini hanya latihan oke?" Vasco turun dari ring. 

Aku mengikuti semua yang Vasco ajarkan, low kick, jab, pukulan staright Bumjae terlihat tidak serius tanpa sengaja saat pukulan straight aku terlalu kuat memukulnya hingga hidungnya berdarah.

"Astaga kau baik-baik saja?" tanya ku mendekatinya, "aku baik-baik saja?" Bumjae membersihkan darah yang mengalir dari hidungnya sementara Vasco malah tertawa melihat kami, "apa aku terlalu keras?" tanya ku, "tidak, aku main-main tadi, apa kau mau coba yang serius?" tantangnya dan aku menerima itu dengan senang hati lagi pula ini jadi pengalaman pertamaku.

Beberapa kali aku hampir kena pukulannya dan untung bisa menghindar, "hey jangan menghindar terus, apakau hanya bisa muay thai?" tanya Bumjae, "lalu? aku harus diam? tidak juga aku bisa tinju diajari Zin kau mau?" Aku menawarinya. 

"Coba saja~" aku menggabungkan gerakan muay thai dan tinju yang sempat diajari Zin dulu, sepertinya aku terlalu keras hingga tubuh Bumjae terpental, sepertinya aku mengenai uluh hatinya?

"Bumjae!" aku mendekati dan mencoba membantunya berdiri dengan Vasco. "Kau baik-baik saja?" tanya Vasco, "kau bukan pemula kan itu sudah bukan pemula, tinju mu mengenai ulu hati ku..." Bumjae menatap ku serius. "Ini pertama kalinya bagiku.." pandangannya beralih pada Vasco, "kau ingat saat Hyungseok yang mengalahkan Zin? Sarang seperti meniru Hyungseok." Vasco mengerutkan alisnya, "tidak mungkin, Putri baru belajar beberapa hari bagaimana bisa?"

Author POV

"Akan ku ambil P3K." Sarang meninggalkan mereka berdua, "Vasco aku tak bohong, kekuatannya lebih kuat dari yang ku bayangkan, dia seperti sudah ahli..." Bumjae menjelaskan pada Vasco, "tapi bagaimana bisa secepat itu, apa kau sengaja mengalah?" tanya Vasco, "tidak, aku serius saat menantangnya tadi, gerakannya cepat. Zin kalah karna tinju yang tepat di ulu hati dari Hyungseok aku merasakannya tadi." 

Bumjae yang coba menjelaskan namun Vasco masih tidak percaya, "tidak mungin, walaupun aku juga lihat tadi Putri terlihat berbeda saat latihan dengan ku, beberapa hari lalu saat dia meninju perut ku itu benar-benar sakit. Ntah karna kena luka ku yang masih baru atau memang tenaganya itu- " batin Vasco.

"Ini P3K nya." Sarang kembali memberika kotak obat pada Bumjae, "terimakasih." Ucapnya, cewek itu merasa sangat bersalah pada Bumjae, "Bumjae, maaf seperinya aku terlalu serius tadi..." Ujar Sarang tertunduk. 

"Hey jangan dipikirkan, ini tidak begitu sakit kembangkan terus bakatmu oke?" Bumjae mencoba menghiburnya.

...

Sarang POV

Menjelang sore kami bertiga menuju mini market untuk membeli minuman, mobil mewah berhenti dan seseorang keluar dari mobil itu menghampiri kami bertiga. "Apa benar kau Kim Putri Sarang?" tanya pria kacamata tanpa basa basi, "... iya, kau siapa?" tanya ku, Vasco yang melihat pria itu, "kau yang di festival itu kan?" tanya Vasco pria itu menatap Vasco, "kau yang menantang ku itu?"

Mereka saling kenal?

Dear My Euntae Lee (Vasco)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang