Saat baru tiba di sana aku sudah melihat Seo Seongeun dan Vasco saling menyerang.
"YA! Seo Seongeun hentikan!" Teriak Gimyung, setelah melihat kedatangan ku dan Gimyung Vasco terlihat kaget sementara Seongeun malah tersenyum senang, "aku tak percaya sebelum melihatnya sendiri~" ucap Seo seongeun menjatuhkan Vasco.
"Putri, dia siapa dari tadi mencari masalah dengan ku, kenapa kau mengajak nya bertarung lawan aku saja!" ucap Vasco yang mencoba berdiri, "pacar mu lebih kuat dari mu, hey Kim Sarang kekasihmu ini tidak sesulit itu untuk ku kalah kan, kenapa kau mau membunuh ayah mu demi orang macam dia?"
DEG
Vasco menghentikan tinjunya pada Seo Seongeun. "Kau bilang apa..." tanya nya, aku mendekati mereka dan melayangkan tinju pada Seongeun yang berhasil di hindarinya.
"Bicara apa kau bangs*t?!" Seongeun terlihat bingung kini dan perlahan hujan turun membasahi kami. Perasaan ku tak enak, Vasco menahan tangan ku yang ingin melayangkan tinju pada Seongeun.
"Apa yang dia bilang benar? kamu bunuh ayah kamu? demi aku... jadi semua yang kamu bilang itu bohong?" tanya Vasco, aku menelan saliva ku dengan susah payah.
"Engga, orang ini asal ngomong.. kan aku pernah kasih tau kamu kalau..." Vasco melepas tangan ku, "apa ini? jadi pacarmu tak tau ayah mu sudah mati?" aku melayangkan tinju yang mengenai hidungnya.
"Sayang, aku udah bilang kan waktu itu..." Vasco tak menghiraukan ku, dia berbalik meninggalkan ku, aku mencoba menahan nya.
"Kenapa bohong?" tanya Vasco dengan pandangan kecewa nya pada ku, "aku takut kamu kaya gini, aku ada alasan sendiri kenapa ga kasih tau kamu, waktu itu kamu baru keluar rumah sakit ga mungkin kan aku cerita semuanya..."
Vasco menatap ku sendu, "aku ga suka kamu kaya gini... APA YANG KAMU PIKIRIN?! apa kata orang kamu bunuh ayah sendiri demi pacar?! aku tak mau berhubungan dengan pembunuh!" Vasco berteriak di depan ku.
"Apa..." aku berharap salah dengar.
"Kita selesai... aku ga mau pacaran sama seorang pembunuh." Dia berbalik meninggalkan ku yang masih mencerna kata-katanya, "kamu ga bisa kaya gini! aku gamau putus..." aku menahan lengannya, dia melepaskan tangan ku perlahan.
"Euntae..." Vasco meninggalkan ku disana dinginnya hujan tak lagi terasa. "Lee Euntae berhenti disana!" dia tak menghiraukan ku lagi, "KU BILANG BERHENTI!" hujan semakin deras bersama punggung Vasco yang menghilang dari pandangan ku, kaki ku lemas seakan tak bertulang.
"Aku mohon... jangan tinggalkan aku..." tangis ku pecah, hal yang bahkan tak sanggup aku bayangkan akhirnya terjadi.
Author POV
"Aku mohon, kembali lah..." Sarang tertunduk lesu lalu Gimyung menghampiri nya sementara Seo Seongeun tak mengerti denga kejadian barusan, hujan tak mengenai cewek itu. Dia mendongak melihat siapa, dan disana Jonggun memayungi nya.
"Kau!" Gimyung berdiri, hendak memukul Jonggun tapi Jonggun menarik lengan Sarang, "selesaikan masalahmu dengan ku di lain hari, ayo Putri." Jonggun membawa Sarang ke mobilnya, sementara Gimyung dan Seongeun memperhatikan kepergian mereka.
Sarang POV
"Aku mau pulang." Mobil dilajukan menuju rumahku, setelah sampai Jonggun membantuku, "kau baik-baik saja?" tanya nya sebelum aku masuk ke rumah, aku tak menjawab nyatanya hatiku sangat sakit kini bicara pun aku tak sanggup.
Dia menangkup wajahku, hanya air mata yang bisa menjawab, Jonggun menghapus air mataku lalu memeluk ku erat, aku tak kuat lagi tangis ku pecah, tak peduli bajunya yang basah karna air mata ku. Yang ku tau, Jonggun tak melonggar kan pelukan nya sedikitpun.
Dunia ku seakan hancur malam ini, ketika dia alasan ku bertahan tapi kini meninggalkan ku, aku mau mempertaruhkan segalanya agar Vasco tetap disisiku.
Aku sangat mencintainya, tapi kini dia sudah pergi, meninggalkan ku.
~ ~ ~
Aku tak ingat bagaimana kini sudah berada di ranjang ku, pakaian semalam masih ku pakai, pintu terbuka, "kau sudah bangun? ayo makan ini aku beli makanan di mini market tadi."
Jonggun semalaman disini? menungguku? aku duduk dan merasakan kepala ku sangat pusing, "jam berapa?" tanya ku, "masih jam 6 pagi, setelah kau makan aku akan pergi," ucap nya. Aku duduk sementara Jonggun sibuk menyiapkan makanan.
"Ayo makan." Aku tak menyentuh makanan itu, "kau bisa sakit, semalam kehujanan dan menangis lihat matamu bengkak begitu, ayo makan."
Aku memakan beberap suap nasi, "aku sudah kenyang." Ucap ku, "apanya? itu hanya 3 suap." Aku tak menjawabnya lagi, "... ya sudah, setelah selesai makan aku akan pergi." Ucapnya, aku berlalu memilih mandi menyegarkan pikiran ku, kejadian semalam kembali terlintas, dada ku sesak.
Setelah selesai mandi dan berpakaian, makanan tadi sudah di bereskannya, "aku akan pergi, hubungi kapan pun, aku akan menemanimu." Dia memeluk ku singkat, "terimakasih Jonggun." Setelah itu dia pergi, aku membereskan baju untuk dipakai hari ini dan buku pelajaran.
Walau sebenarnya aku tak ingin sekolah hari ini.
Sudah selesai dengan seragam ku, melihat pantulan di kaca aku tesenyum menyedihkan, mata bengkak wajah pucat, kepala ku sakit dirumah juga aku tak melakukan apapun, aku menarik nafas dalam sebelum membuka pintu, bayangan Vasco yang berdiri di hadapan ku kini yang tersenyum ceria pada ku merusak mood pagi ku.
lagi-lagi aku menangis melihat bayangan nya saja, "jangan cengeng Sarang, ayo lah berhenti menangis..." aku menyemangati diri sendiri, dengan segera menuju sekolah.
~ ~ ~
Aku mendudukkan bokong ku dan menenggelamkan wajah ku disana, teman-teman ku yang mengajak bicara tak ku hiraukan, aku menangis dalam diam, guru yang menjelaskan pun tak ku dengarkan, aku sibuk dengan pikiran ku sendiri.
Hingga bel istirahat bunyi aku kembali menenggelamkan wajahku di meja.
"Hey ayo ke kantin, dari tadi di ajak bicara kau hanya diam, ada apa Sarang?" tanya Hyungseok, "kau ini kenapa? kalau sakit jangan masuk sekolah!" ucap Zin kesal , "tadi aku juga tak melihat nya ke sekolah degan Vasco," Ucap Haneul.
Mendengar namanya saja aku cengeng, tubuhku bergetar tangis ini... apa tak bisa berhenti?
Author POV
Mijin merasa ada yang tak beres dengan teman nya itu dia menarik bahu Sarang, jrengg wajah sembab itu terlihat oleh mereka semua, "astaga, kamu nangis?" tanya Haneul, Sarang menghapus air mata nya kasar, "pergilah aku tak selera makan." Ujar nya dan memilih menatap lantai yang dingin, dia tak bisa melihat wajah mereka.
"Ya sudah kami ke kantin, akan ku belikan makanan untukmu, ayo." Mereka semua meninggalkan kSarang di kelas sendirian.
"Apa mereka sedang bertengkar?" pikir Haneul.
"Mana Vasco si bodoh itu, pacarnya menangis begitu dia malah tak ada!" ucap Zin kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Euntae Lee (Vasco)
Action⚠️ Jangan di baca ‼️⛔️ 🔞 Hanya berisi cerita fiksi dan imajinasi saya yang tak akan jadi nyata. Vasco x Sarang ( Sarang as yourself ) Start writing: (24 April 2022 - 06 Mei 2022) Karya aslinya ada di Webtoon LOOKISM karya park taejoon Terimakasih...