17. MAAF (19+)

492 24 0
                                    


"Ayah memanggil ku?" Aku berdiri sementara ayah masih sibuk berkutik dengan laptop nya, setelah melihatku ayah menghentikan pekerjaannya dan beralih pada ku, "Putri ku sudah tiba, duduk lah." 

Aku duduk di hadapan ayah, "kau selalu membuktikan pada ayah bahwa kau bisa di percaya dengan perusahaan dan menggantikan ku memimpin white wolf, ayah ada perintah baru untuk mu, ini tes terakhir untuk mu." Aku mendengarkan nya dengan seksama.

"Kau tak akan menentang ayah kan? kau tau ayah tidak suka jika perintah ayah tidak di jalan kan dengan benar." Aku menatap ayah, "iya ayah, aku tau." Ayah tersenyum, "buktikan dengan satu perintah ini, bahwa kau tidak akan menghianati ayah mu..." 

Aku merasakan tatapan ayah berbeda, apa perintahnya kali ini? aku memang melakukan semua perintahnya, bahkan membunuh orang pun aku lakukan demi mendapat kepercayaannya untuk memimpin white wolf dan dia berjanji tak akan mengganggu teman-teman ku. 

"Apa perintah nya?"

Ayah tersenyum mengerikan, "habisi ketua Burn knuckle, jika kau bisa melakukan itu aku akan menyerahkan semuanya pada mu saat ini juga. Dan lagi banyak anggota burn knuckle itu menyulitkan pekerjaan anggota white wolf." 

Jantungku berdetak kencang, apa aku tidak salah dengar? si brengs*k ini memintaku melenyapkan pacarku sendiri? aku mengatur ekspresi ku agar orang ini tak curiga, jika aku mendapat semuanya orang ini tak punya hak apapun lagi menyentuh orang-orang terdekatku.

"Baiklah, akan segera ku selesaikan." Setelah mengatakan itu aku meninggalkan kantor ayah, dengan wajah datar dan jantung yang berdetak kencang aku bertekad melakukan nya malam ini. 

"Maaf sayang."

~ ~ ~

Author POV

"Anda memanggil saya dan Junggo?" tanya Jonggun, "awasi gerak gerik putri ku, laporkan pada ku semua yang dia lakukan..." setelah itu Junggo dan Jonggun pergi melaksanakan perintah.

~ ~ ~

"Aish! dia kira kita bawahannya apa? untuk apa mengawasi Putri?" Jonggun tak menghiraukan Junggo, "aku bicara dengan angin~"

"Apa yang dia lakukan malam-malam di tempat seperti ini? siapa pria itu?" Jonggun tak menanggapi, "YA! bukan nya itu si tabasco itu?" Jonggun melihat dengan seksama benar itu dia tapi untuk apa Putri memakai pakaian aneh itu? batin Jonggun. 

"Ternyata Namjoo sudah gila, dia memerintah Putri melenyapkan kekasihnya..." Junggo yang mendengar itu terlihat bingung, "saat berdua dunia seakan milik berdua, mana mungkin dia bisa menghabisi kekasihnya.."

"Shhtt!" Jonggun tak mengerti kenapa partner nya satu ini tak bisa diam.

...

"Maaf Vasco." Sarang melayangkan pukulan yang sangat keras di kepala Vasco hingga tak sadarkan diri. 

"MWOO! dia melakukannya?!" teriak Junggo, dengan buru-buru Jonggun menutup mulut partner kerja nya itu, "diam bodoh!"

...

Sarang POV

Aku mendengar suara tak jauh dari tempat ini, "sudah ku tebak, baj*ngan tua itu tak akan membiarkan ku kerja sendiri, dia selalu mengirim penguntit, bangs*t!" Dengan cepat aku memasukkan tubuh Vasco ke bagasi mobil dan melajukan nya menuju tempat yang jauh.

Author POV

"Kau terlalu berisik, pergi sana! aku yang akan mengikutinya." Jonggun meninggalkan Junggo sendirian mengikuti mobil Putri, "sial aku ditinggal, lagi pula sudah ada Jonggun kan~" Junggo pun meninggalkan tempat itu entah kemana.

Dear My Euntae Lee (Vasco)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang