13. MEREKA ORANG JAHAT

171 21 0
                                    


Apa? aku masih mencerna hal tak masuk akal ini.

"Bagiku orangtua ku sudah mati, pergi dari rumah ku!" Aku tak bisa percaya begitu saja pada orang yang mengaku ayah ku ini. "Baiklah sepertinya aku harus bawa bukti dulu baru kau percaya." Kim Namjoo berdiri menatap ku lalu menyentuh rambutku. 

Dia mencabut beberapa helai rambut ku. "Aww!" dasar tua bangka sialan.

"Aku butuh rambutmu sebagai sampel, hasilnya besok akan keluar jika benar kau putriku, datang lah pada ku secepatnya, aku butuh kau." Matanya menatap Vasco, "katakan pada teman mu jangan melihatku seperti itu," ucapnya kembali menyimpan helai rambut ku tadi ke sapu tangan nya.

"Ini Vasco pacar ku." Aku memperjelas, "oh calon menantu ku? kau harus setara dengan Jonggun baru lah bisa melindungi putri ku." Setelah itu mereka pergi meninggalkan kami begitu saja.

Vasco menatap ku mengusap rambutku, "apa sakit?" pertanyaan konyol apa itu, "Sedikit," aku menutup pintu mendudukkan bokong di ranjang yang tidak terlalu empuk itu, "hidup memang tak pernah masuk akal, ah~ aku lapar."

Vasco menyusul duduk di sebelah ku, "mau makan apa?" tanya Vasco, "kamu~" ucap ku sembarangan. "Apa?" tanya Vasco, membuatku ingin menggigit nya, "aku ga lapar, kamu ga pulang?" tanya ku mengalihkan pembicaraan, "tadi katanya lapar..."

"Udah engga," ucapku, "gamau di temenin?" tanya Vasco membuatku goyah kalau bisa aku mau dia disisi ku setiap detik, "mau hehe yaudah yuk makan" kami makan bersama dengan masakan ku yang tidak terlalu enak tapi Vasco selalu mengatakan enak dia tak mau membuatku sedih dasar, aku kan jadi tambah bucin jika gini.

~ ~ ~

"Kim Namjoo nama nya ga asing," ucap Vasco memecah keheningan, aku semakin mendekat padanya memainkan kumis tipis nya, "kamu tau dia? coba ingat-ingat." Ucap ku Vasco berfikir keras, "OH AKU INGAT" dia mengagetkan ku setelah diam beberapa detik, "siapa dia?"

"Dulu kayanya pernah aku dengar dari Janghyun, dia itu mafia yang disegani kekuatan berperangnya tidak ada yang bisa ngalahin sekalipun petarung terhebat di era itu, dia memimpin White wolf yang dulu pernah menyerang burn knuckles saat itu aku tak ada, anggota ku tidak ada yang sadarkan diri, white wolf.. mereka kuat-kuat." 

Aku mendengarnya dengan serius. "Kamu serius?" tanya ku, "serius sayang."

"Mereka orang jahat." Vasco menatapku lekat, "dia bukan ayah ku, ada kamu yang bersama ku kan? karna Vasco yang paling kuat~" Aku memeluk Vasco mendengarkan detak jantungnya yang teratur, "kalau dia ayah kamu gimana? kayanya dia ga suka aku.." tanya Vasco menatap ku.

"Gak mungkin, cuma kamu yang paling penting, kalau pun dia ayah ku tak akan ku biarkan dia menyentuh mu atau teman-teman ku, Euntae aku ga butuh siapapun, selama ada kamu itu udah lebih dari cukup." Aku menatap mata sendu nya tangan nya membelai rambut panjang ku, aku menciumnya sekilas lalu kembali membahas hal-hal random dengannya.

~ ~ ~

Saat tiba di meja ku sudah terletak surat, Jay pun tak tau siapa yang meletakkan itu, dengan buru-buru aku membaca surat itu yang berasal dari rumah sakit, "Kim Namjoo adalah ayah biologis dari Kim Putri Sarang..." aku tak percaya ini, berani nya dia muncul setelah 18 tahun menghilang dan mencari ku hanya saat butuh penerus? aku tak akan mau.. ada sebuah alamat di belakangnya aku memilih mencari alamat itu dan meninggalkan pelajaran.

...

"Sepertinya ini?" rumah mewah dengan nuansa gelap ini sangat mencekam, "siapa yang buat rumah mengerikan seperti ini? baru aku ingin mengetuk pintu sudah terbuka, "tuan sudah menunggu anda, mari." Aku mengikuti orang itu, "nona Sarang sudah disini tuan, silahkan masuk."

Cih memangnya ini kerajaan apa? berlebihan.

"Tak ku sangka putri ku akan datang sepagi ini." Kim Namjoo meneguk minuman nya, "mari duduklah dulu putriku," aku menghampirinya, menyobekkan hasil tes dna itu di depannya, sementara orang itu hanya memasang wajah datar. "Aku tak kan sudi menjadi penerusmu..."

"Apa seperti ini didikan nenek mu pada orang tua mu sendiri?" tanya Kim Namjoo aku tidak berniat menjawab nya.

"Ayah mengerti kau pasti kecewa, sejak lahir aku tidak pernah mengurusmu lalu disaat sudah beranjak dewasa mencari mu seperti ini, jika aku punya anak selain kau pasti sudah ku pilih dia, tapi kau putri sulung ku, calon pemimpin white wolf apa kau tak mau tau siapa ayah mu ini?" tanya nya. 

"Aku tak mau tau, Jonggun lebih pantas jadi penerus mu,"

"Ya tentu saja, tapi dia bukan darah daging ku sendiri, sesuatu dalam dirimu lebih besar darinya, jika diasah lagi kemampuan bertarungmu bisa melebihi ayah." Pria tua ini mencoba meyakinkan ku dengan segala cara tidak akan mempan, "kau bukan ayah ku dan aku tak punya keahlian bertarung, hidupku yang sekarang sudah lebih dari cukup." Aku berbalik berniat meninggalkan tempat itu.

"Apa kau yakin? sepertinya hanya ada satu cara membuatmu mau mendengarkan perintah ku."

Dear My Euntae Lee (Vasco)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang