Setelah mengantar sana tinggallah mina dan jeongyeon yang berada didalam mobil.
"Jeong apa kau sudah dapat info tentang adik mu itu?" ucap mina melihat jeongyeon. Sedangkan jeongyeon sedang fokus menyetir.
"Huftt aku juga bingung mina, bahkan secuil info tentang adik ku itu pun tidak aku dapatkan, aku harus bagaimana?" ucap jeongyeon sedih.
Mina yang melihat raut wajah jeongyeon langsung memegang tangan jeongyeon sebelah kiri."Pasti kita akan menemukannya jeong aku yakin itu" ucap mina meyakinkan jeongyeon.
"Aku juga tidak tau mina" ucap jeongyeon lesu.
"Apa kau mau menemani ku sebentar mina?" ucap jeongyeon melihat mina. Mina hanya mengganggukkan kepala setuju.
Tanpa sadar tangan mereka masih terkait erat. Setelah beberapa lama dijalan akhirnya mereka sampai di pantai.
Jeongyeon dana mina duduk berdua di kap mobil. dengan disuguhi pemandangan malam pantai.
Keheningan menyelimuti mereka berdua. Jeongyeon diam memikirkan bagaimana lagi dia harus berusaha menemukan adiknya.
Mina yang merasakan kegelisahan jeongyeon langsung menyodorkan minuman bersoda untuk jeongyeon.
Jeongyeon memberikan senyuman saat mengambil minuman dari tangan mina.
"Hmm pemandangan malam dipantai memang indah yaa" ucap mina mencairkan suasana.
Mina menengok ke arah jeongyeon, mina khawatir jeongyeon yang seperti ini, jeongyeon yang biasanya selalu semangat dan pantang menyerah sedikit berubah semenjak kematian appanya. Ya setelah appanya memberi tahukan tetang adiknya sehari kemudian appanya meninggal.
"Sabarlah jeong..aku tau ini sangat berat untuk mu" ucap mina menghadap jeongyeon dan memegang kedua tangan jeongyeon.
"Tapi aku percaya kau pasti akan menemukan adik mu" ucap mina mengelus tangan jeongyeon.
Jeongyeon menghela napas panjang, benar yang dikatakan mina dia harus bisa menemukan adiknya.
"Terimakasih mina kau benar aku seharusnya tidak seperti ini..aku tidak akan menyerah untuk menemukan adik ku mina" ucap jeongyeon menatap mina.
"Dan terimakasih karena kau selalu berada disamping ku mina.." ucap jeongyeon tersenyum tulus menatap mina. Mina yang melihat senyuman jeongyeon pun ikut tersenyum manis.
Tanpa sadar mereka berdua saling menatap cukup lama dan tanpa mereka sadari jantung mereka berdegup dengan kencang saat menatap dalam seperti ini.
Entah siapa yang memulai duluan wajah mereka sangat dekat seperti ada yang menarik mereka.
Minapun menutup mata menunggu bibir lembutnya bersentuhan dengan bibir jeongyeon.
Bibir jeongyeon akhirnya menyentuh bibir mina tidak ada lumatan tidak ada nafsu. Entah apa yang mereka rasakan sekarang seperti aliran listrik saat bibir mereka bersentuhan.
Setelah lama berciuman akhirnya mereka melepaskan ciuman itu. Hawa yang tadi hening digantikan menjadi canggung.
Mina menengok ke arah lain untuk menyembunyikan pipi merahnya. Jantungnya tidak bisa berhenti berdegup kencang saat ini. Sama halnya dengan jeongyeon.
"Ehemm ee mina..maaf kan aku sudah mencium mu.." ucap jeongyeon menundukkan kepalanya.
"Eee dan terimakasih karena sudah menyemangati ku untuk tidak menyerah mencari adik ku" ucap jeongyeon menatap mina dengan senyuman manisnya.
"Sama sama jeong" ucap mina tersenyum manis menatap jeongyeon.
"Ini sudah malam ayo kita pulang..aku takut orangtua mu akan marah pada ku karena membawa anak gadisnya ini keluar rumah malam malam" ucap jeongyeon, mina tertawa mendengar candaan jeongyeon hanya mengangguk.
Jeongyeon berdiri lalu memberikan satu tangannya untuk mina gandeng.
Mina langsung memegang tangan jeongyeon. Diperjalanan mereka terus saja mengobrol entah apa yang dibicarakan tapi itu selalu berhasil membuat mina tertawa.Akhirnya mereka sampai didepan rumah mina. Jeongyeon dengan cepat keluar mobil untuk membukakan pintu mina.
Jeongyeon mengantarkan mina sampai pintu depan rumah mina.
Pintu pun dibukakan oleh ayah mina.
"Wah jeong bagaimana kabar mu sehat?" ucap ayah mina tersenyum.
"Malam paman yahh aku sehat paman" ucap jeongyeon membungkukkan badannya.
"Yahh jangan kau ini jangan terlalu formal oke, appa mu juga adalah teman paman, oh iya maafkan paman ya jeong karena tidak bisa datang kepemakaman appa mu karena ada yang harus paman urus di jepang" ucap ayah mina menepuk bahu jeongyeon dengan raut wajah tidak enak dengan jeongyeon.
"Tidak papa paman, ini paman aku mengantarkan mina maaf karena terlalu malam mengantarkannya pulang" ucap jeongyeon.
"Sudah tidak papa paman percaya pada mu kok jeong haha dan tidak usah di kembalikan juga tidak papa minanya haha" tawa ayah mina.
"Ayah!" ucap mina kesal mengerucutkan mulutnya. Jeongyeon dan ayah mina tertawa melihat mina.
"Baiklah saya pulang dulu paman dan selamat malam, mina aku pulang ya.." ucap jeongyeon. Mina hanya mengangguk tersenyum.
"Hati hati nak" ucap ayah mina.
Mina mengantarkan jeongyeon hingga masuk mobilnya dan mobil jeongyeon hingga tidak terlihat, mina melamun memikirkan ciumannya dengan jeongyeon pipinya pun kembali memerah jika mengingatnya kembali.
Lalu mina pun masuk kekamarnya, ayah mina hanya tersenyum menggelengkan kepalanya melihat anaknya. Ayah mina tau jika mina memang sudah lama menyukai jeongyeon dan ayahnya juga setuju karena ayah mina juga menyukai sifat jeongyeon yang bisa menjaga mina dengan baik.
Setelah menutup pintu kamarnya mina langsung berbaring di kasurnya melihat langit langit kamarnya.
"Jeong kau membuat ku gila! haaaa!" ucap mina menenggelam kan wajahnya di bantal.
Sedangkan jeongyeon masih berada dijalan pun sama dengan mina senyuman tidak luntur sama sekali sejak mengantar mina.
#----------------------------#
Tzuyu saat ini sedang berada diperjalanan mengantarkan jihyo pulang dengan tangan saling terkait.
"Sayang..kita berhenti dulu ya di toko sebentar aku ingin memakan tokbokki dengan ramen" ucap jihyo menyenderkan kepalnya di bahu tzuyu.
"Kamu ini jangan terlalu sering makan ramen sayang tidak baik dengan kesehatan mau tau" ucap tzuyu menatap depan jalan.
"Ayolah sayang aku tau sekali ini saja oke" ucap jihyo memohon kepada tzuyu dengan manja.
"Hmm baiklah kali ini saja ya" ucap tzuyu.
"Terimakasih sayang!" ucap jihyo mencium pipi tzuyu. Tzuyu hanya tersenyum mendapatkan ciuman dari jihyo.
Tzuyu bermain hpnya sambil menunggu jihyo didalam mobil.
Kringg
"Haloo.." ucap tzuyu. mendengarkan perkataan yang menelponnya.
"Apa!? kau menemukannya?" ucap tzuyu tersenyum senang. Jihyo yang baru masuk kedalam mobil bingung dengan raut wajah tzuyu.
"Baiklah besok kau bawa semua data itu kemeja ku oke" ucap tzuyu mematikan sambungannya.
Tzuyu langsung memeluk tubuh kekasih nya dengan erat dan senyuman bahagia tidak luntur dari wajahnya.
"Kamu ini kenapa si?" ucap jihyo heran.
"Akhirnya sayang! akhirnya adik jeongyeon bisa temukan" ucap tzuyu senang.
Jihyo yang mendengarnya tidak kalah bahagianya.
Tbc
Silahkeun dibaca yaa😌
jangan lupa vote dan comment yaa😚
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother✓
Romancejeongyeon adalah anak tunggal dari keluarga yoo yang kaya raya dan memiliki seorang adik yang terpisah dengan dirinya saat dia masih kecil. bagaimanakah usaha jeongyeon untuk bisa menemukan adiknya yang hilang.