24

303 44 19
                                    

Mina berjalan menuju ke apartemen sana.

Mina terus memikirkan wajah sedih kekasihnya kemarin, rasa ingin membantu jeongyeon hari ini mina mampir ke rumah sana.

Mina mengetuk pintu rumah sana, mina tersenyum saat sana membuka pintunya.

"Hai" ucap mina melambaikan tangannya dengan senyuman, sedangkan sana menatap datar mina.

Mereka akhirnya duduk berdua diruang tamu berhadapan.

"Ada apa kau kemari?" tanya sana menatap datar mina, mina terkejut dengan nada sana yang terlihat marah dengan kedatangannya.

"Kenapa dengan mu sana, aku melihat mu begitu membenci ku dan jeongyeon? apakah kami ada salah?" tanya mina tenang.

Sana menghela napasnya dan menatap ke arah lain.

"Maafkan aku  dan jeongyeon jika kami melakukan kesalahan san, tapi kami benar benar tidak tau letak kesalahan kami" ucap mina.

Sana lalu menatap mina terkekeh.

"Sudahlah ini juga tidak penting mina, cukup kalian tidak usah menampakkan wajah kalian aku akan baik baik saja" ucap sana menatap mina.

"Iya tapi kenapa san? kami tidak ingin kehilangan teman seperti mu dan bahkan jeongyeon lebih sedih melihat mu seperti ini sana" ucap mina.

"Aku bilang tidak penting mina!, bahkan jika hanya berdua saja tanpa aku pun kalian akan baik baik saja!" ucap sana marah menatap tajam mina.

Mina terdiam melihat kemarahan sana.

"Maafkan aku mina, jika kau ingin mendapatkan maaf ku lebih baik kau pulang sekarang" ucap sana berdiri tanpa menatap mina.

"Sana aku tau kau menyukai jeongyeon...aku tau sejak dulu...dan aku juga mencintainya" ucap mina menatap punggung sana.

Sana membulatkan matanya terkejut tanpa membalikan badannya.

"Maaf kan aku san...dulu memang aku telah berhenti untuk berharap jika jeongyeon dan aku bisa bersama...sejak dulu sebelum jeongyeon bertemu dengan mu....aku terlebih dahulu menyukainya bahkan mencintainya.....sejak jeongyeon bertemu dengan mu....aku berusaha merelakan perasaan ini san, tapi aku tidak bisa..waktu berlalu membuat ku semakin mencintainya..dan kau tau...saat kau pergi meninggalkan jeongyeon untuk belajar keluar negeri, dia menangisi mu...." ucap mina, sana membalikan  tubuhnnya menghadap mina terkejut.

Mina tersenyum sendu menatap sana, dia menghela napasnya berat lalu menunduk.

"Dia menangis...dan kau tau kenapa dia bisa menangisi mu?" tanya mina menatap sana, sana terdiam menatap mina.

"Dia sudah menyayangi mu san....dan dia akan mengungkapkan isi hatinya padamu...tapi kau pergi meninggalkannya..tahun berganti dia terus melihat kegiatan mu di sosial media mu..." ucap mina berhenti.

"Dia begitu sakit melihat mu yang selalu bersama pria lain di sana, bahkan dia bercerita kepadaku betapa sakitnya dia melihat mu.....setelah itu jeongyeon terus ingin melupakan mu dan sekarang kau bisa melihat dia seperti saat kalian bersekolah dulu, lebih baik dan sudah melupakan mu. Tetapi kau tidak tau perjuangannya untuk melupakan mu, dan aku mengakui jika kami sudah memiliki ikatan diantara kami, dan kami tidak mungkin bisa terpisahkan sana...karena dia telah menjadi miliku seutuhnya, dan sebaliknya dia milik ku seutuhnya, karena ada yang harus dia pertanggung jawab kan...." jelas mina membuat sana terdiam dengan pengakuan mina.

"Mungkin ini membuat mu terkejut dan lebih marah kepada kami dan mungkin kepadaku, karena didalam pikiran ku pasti kau membenci kami, karena hubungan kami.....,Tolong maafkan jeongyeon, aku mewakilkannya untuk meminta maaf padamu, aku tidak tau kau akan memaafkan kami atau tidak, yang terpenting aku sudah meminta maaf kepadamu" ucap mina berdiri membungkukkan tubuhnya.

Sana yang kacau semakin kacau dengan pengakuan mina dia jatuh terduduk dengan pandangan terkejutnya.

"Untuk terkahir kalinya maafkan aku dan jeongyeon" ucap mina kembali membungkukkan tubuhnya pergi meninggalkan rumah sana.

my brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang