20

290 39 18
                                    

"Sana! ucap mereka terkejut

"Hai!" ucap sana tersenyum polos.

Sedangkan mina, tzuyu dan jeongyeon terkejut karena sana berada disini.

"Kau sedang apa dirumah dahyun?" tanya tzuyu heran.

"Oh dahyun sedang sakit jadi aku merawatnya" ucap sana tersenyum.

Mereka bertiga mengangguk mengerti.

"Apa kalian..?" tanya jeongyeon, sedangkan sana mengerti apa yang dimaksud jeongyeon langsung menggelengkan kepalanya.

"Ani ani aku dan dahyun adalah teman makan siang, jadi sebagai teman aku harus membantu teman ku yang sakit" jelas sana.

"Wae?" tanya mina mengerutkan dahinya bingung.

"Karena dahyun tidak memiliki siapa siapa lagi semenjak dia kecil, jadi aku kasihan padanya karena tidak ada yang merawatnya saat sakit" ucap sana, tzuyu dan jeongyeon saling tukar pandang.

Mereka menganggukan  kepalanya lalu menatap sana.

"Jadi apakah dia dirumah?" tanya jeongyeon, mendapatkan jitakan tzuyu.

"Hei bodoh! tentu saja dia dirumah" ucap tzuyu menatap kesal jeongyeon.

Jeongyeon hanya terkekeh sambil mengelus kepalanya.

Sedangkan mina hanya tertawa melihat kelakuan mereka.

"Ayo kalian juga ingin menjenguk dahyun kan?" ucap sana, mereka menganggukan kepalanya lalu masuk kedalam.

"Tunggu aku akan panggilkan dahyun yaa" ucap sana setelah mereka duduk diruang tengah.

"Tzu apa tidak masalah jika kita mengintrogasinya saat dia sakit?" tanya jeongyeon menyenggol pinggang tzuyu.

"Aku juga berpikiran seperti itu jeong, apa kita tunda saja?" tanya tzuyu menatap mina dan jeongyeon bergantian.

"Sepertinya.." ucap mina, tzuyu dan jeongyeon setuju lalu menganggukan kepalanya.

Sana akhirnya keluar bersama dahyun, sana membantu dahyun untuk berjalan.

"Nunna tidak usah...aku masih kuat berjalan sendiri..." ucap dahyun pelan.

Mina melihat sana dan dahyun saling berdampingan hanya tersenyum.

"Mereka terlihat cocok.." pikir mina.

"Anyeonghaseyo hyung nunna" ucap dahyun sambil menundukan tubuhnya lalu duduk didepan mereka.

"Tunggu ya aku akan membuatkan minum" ucap sana berjalan menuju dapur.

"Wahh sana seperti terlihat sudah sering kemari ya.." gumam tzuyu menatap punggung sana.

Dahyun hanya tersenyum dengan perkataan tzuyu lalu melambaikan tangannya cepat.

"Ti tidak hyung nunna sana baru hari ini kerumah ku" ucap dahyun cepat memberi penjelasan.

"Jika sering kemari juga tidak papa" goda tzuyu menbuat pipi dahyun memerah.

"Oh iya kenalkan ini yoo jeongyeon dan wanita disampingnya adalah mina" ucap tzuyu memperkenalkan jeongyeon dan mina.

Mereka saling membungkukan tubuhnya dan saling senyum.

"Ada apa hyung kemari kalau boleh aku tau" tanya dahyun.

"Ehh in ini kami hanya i ingin mampir, ya mampir, dan aku hanya i ingin memperkenalkan teman ku, karena kau sudah ku anggap adik ku dahyun, jadi aku juga ingin memperkenalkan teman teman ku" ucap tzuyu gugup.

Dahyun hanya mengangguk tersenyum mengerti.

Jeongyeon terus menatap dahyun, ada hal yang mengganjal hatinya, senyuman dan matanya sangat mirip dengannya.

Mereka pun saling bercengkrama dan tidak lupa  sana berada disamping dahyun.

Karena kondisi kesehatan dahyun kurang fit dia meminta ijin untuk meninggalkan mereka untuk beristirahat dan dibantu oleh sana saat berjalan menuju kamarnya.

Akhirnya dahyun dan sana masuk kedalam kamar lalu jeongyeon menepuk bahu tzuyu,tzuyu pun menatapnya.

"Aku punya ide tzu" ucap jeongyeon menatap tzuyu.

"Ide apa?" tanya tzuyu.

"Dalam hati ku mengatakan memang dia adik ku tzu dan senyuman dan matanya pun mirip dengan ku dan appa ku, dan aku ingin memastikan itu benar dengan cara tes DNA" ucap jeongyeon.

"Tapi bagaimana caranya kita untuk mendapatkan darahnya jeong?" tanya tzuyu, mina pun juga penasaran dengan ide kekasihnya itu.

"Begini, pasti saat ini dia membutuhkan dokterkan? aku akan memanggil dokter ku untuk memeriksanya karena kita melihat dia sangat pucat dan lemas, dan kita berpura pura khawatir karena kesehatannya lalu dokter itu akan meminta darah dahyun untuk diperiksa kesehatannya, dan akhirnya kita mendapatkan darahnya, bagaimana?" jelas jeongyeon, mendapatkan tepukan tangan dari mina dan tzuyu.

"Kau pintar juga jeong" ucap tzuyu menepuk bagu jeongyeon, jeongyeon hanya menaik turunkan alisnya bangga.

Mina hanya tersenyum melihat betapa percaya dirinya kekasihnya itu.

"Tapi berarti kau tidak khawatir dengan keadaannya?" ucap tzuyu menggoda jeongyeon.

"Yakk!" ucap jeongyeon kesal membuat mina dan tzuyu tertawa.

Akhirnya jeongyeon memanggil dokter untuk datang kerumah dahyun, tapi sebelum itu jeongyeon menjelaskan semua pada dokter itu.

my brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang