23

280 42 10
                                    

Dimalam hari jeongyeon melajukan mobilnya sendiri dengan kecepatan pelan.

Jeongyeon terus menatap indahnya jalanan malam di seoul, ketika dia berhenti di sebrang taman jeongyeon melihat punggung wanita yang dia kenal.

Dengan pelan dia berjalan mendekati wanita itu untuk memastikan jika dia tidak salah.

Dan benar saja ketika disamping wanita itu jeongyeon tersenyum dan akan menyapanya.

Tetapi terhenti karena melihat wanita itu begitu menyedihkan.

"Sana..kau tidak apa?" tanya jeongyeon mendudukan dirinya disamping jeongyeon.

Sana memalingkan wajahnya, dia tidak ingin melihat jeongyeon untuk saat ini.

Hatinya begitu sakit, dan bayangan saat mina dan jeongyeon sedang berciuman kembali lagi dipikirannya.

"Kau ada masalah?" tanya jeongyeon pelan, tangannya akan memegang lengan sana.

Sana langsung berdiri dan mengambil tasnya.

"Maaf jeong...aku harus pergi" ucap sana pergi meninggalkan jeongyeon, jeongyeon sangat tau sifat sana jika sedang sedih.

Kemudian jeongyeon mengejarnya, dia tarik tangan sana untuk berhadapan dengannya lalu memeluk sana dengan erat.

"Kenapa san? katakan padaku siapa yang menyakiti mu?" tanya jeongyeon dengan raut wajah marahnya.

Sana hanya menunduk menangis, jeongyeon kembali memeluknya dengan erat.

Sana lalu mendorong jeongyeon, jeongyeon bingung menatap mina.

"Hiks kumohon jeong jangan tunjukan wajah mu dulu kepada ku hiks" ucap sana menatap jeongyeon.

"Ta tapi kenapa san? ak-" ucap jeongyeon terputus.

"Diam! dan jangan dekat dekat dengan ku!" ucap sana menatap marah jeongyeon,lalu meninggalkan jeongyeon.

Jeongyeon mellihat kepergian sana bingung.

"Kenapa dengannya..apakah ada yang menyakitinya..." pikir jeongyeon.

Setelah sampai di dalam kamarnya sana langsung meringkuk di kasurnya.

Dia menangis hingga lelah, tanganya mengambil fotonya dengan jeongyeon di nakasnya lalu membuangya hingga bingkai foto itu pecah.

"Hiks hiks" sana menangis hingga jatuh tertidur.

#-----&-----#

Jeongyeon masuk kedalam apartemen mina lalu mendudukan dirinya di sofa ruang tv.

Jeongyeon menyenderkan punggungnya, lalu menghela napas panjangnya.

Dia terus memikirkan sana yang menangis.

"Kau sudah pulang.." ucap mina mendudukan diri disamping jeongyeon.

"Hmmm" gumam jeongyeon, mina mengerutkan dahinya menatap kekasihnya ini.

"Hei..ada apa?" ucap mina pelan, tangannya mengelus pipi jeongyeon.

"Aku tadi bertemu sana ditaman..." ucap jeongyeon menengok kearah mina lalu mencium tangan mina yang berada di pipinya.

"Sedang apa dia disana?" tanya mina.

"Aku juga tidak tau...dia menangis mina..." ucap jeongyeon membuat mina terkejut.

"Kenapa? apa dia memiliki masalah?" ucap mina khawatir. Jeongyeon hanya  menggelengkan kepalanya.

"Saat aku ingin menenangkannya dia mendorong ku...lalu meninggalkan ku di taman..." ucap jeongyeon memikirkan perkataan sana tadi.

my brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang