18

311 40 6
                                    

Sedangkan pagi hari dirumah tzuyu, tzuyu merasa kesal karena jeongyeon tidak bisa dihubungi.

Jihyo melihat kekasihnya sedang menatap hpnya dengan kesal.

"Kenapa sayang? kau terlihat kesal sekali" ucap jihyo sembari menuangkan susu di gelas tzuyu.

jihyo dan tzuyu sedang sarapan bersama.

"Ini sayang jeongyeon susah sekali untuk dihubungi dari semalam" ucap tzuyu menatap jihyo kesal.

"Apakah sangat penting sampai kau berkali kali menelponnya?" ucap jihyo mendudukan diri di kursi tepat di samping tzuyu.

"Sangat penting, kau tau sayang aku kemarin menemukan rumah adik jeongyeon" ucap tzuyu menatap jihyo.

"Serius?!" ucap jihyo membelalakan matanya menatap tzuyu.

"Wahh kau tidak akan menyangka sayang bahwa rumah yang selama ini kita cari ternyata rumah dari pegawai kafe ku" ucap tzuyu.

"Siapa? james? dahyun?" tanya jihyo bertubi tubi dengan penasarannya.

"Dahyun sayang" ucap tzuyu lebih membuat jihyo terkejut.

"Jadi dahyun adalah adik jeongyeon begitu?" tanya jihyo.

"Sepertinya sayang, tapi nama dahyun dengan nama yang berada di data yang kita temukan tidak mencantumkam nama dahyun disana, namanya sangat berbeda bahkan nama marga nya ada tiga disana." ucap tzuyu mengingat nama yang berada di data.

"Jadi dahyun bukan adik jeongyeon? atau adik jeongyeon kembali pindah?" tanya jihyo mengerutkan dahinya.

"Tapi jika kembali pindah juga tidak mungkin sayang karena sesuai data yang kita dapatkan adik jeongyeon baru pindah ke alamat itu baru 8 bulan yang lalu, jadi itu sepertinya tidak mungkin" ucap tzuyu menatap jihyo.

Jihyo mengangguk mengerti, mereka berdua terlihat memikirkan tentang teka teki adik jeongyeon dan apakah dahyun adik jeongyeon.

Tzuyu tersenyum lalu menatap jihyo. Jihyo bingung melihat tzuyu tersenyum senang.

"Kenapa kau tersenyum?" tanya jihyo menatap tzuyu.

"Ayo kita sarapan dulu, tidak baik menganggurkan makanan" ucap tzuyu menyuruh jihyo memakan makanannya.

Jihyo bingung melihat tzuyu dengan santai memakan sarapannya.

"Kenapa kau tzuyu? apa kau tau jawabannya?" ucap jihyo.

"Makan saja dulu sayang nanti aku akan memberitahu mu hehe" ucap tzuyu kembali mengunyah makanannya.

Setelah jeongyeon meliburkan diri untuk berlibur bersama kekasihnya dengan mood yang sangat baik jeongyeon duduk di kursi kebesarannya sembari bersiul.

Akhirnya pintu terbuka mendapati tzuyu berjalan masuk dengan tatapan kesal mendekati jeongyeon.

"Oh kau tzuyu" ucap tzuyu menatap senyum tzuyu. Tanpa berkata jeongyeon langsung menampar jeongyeon membuat buat jeongyeon menoleh kekiri akibat tamparan tzuyu.

"Yakk kau kenapa ha?! masuk masuk sudah menampar ku, kau ada masalah dengan ku?" ucap jeongyeon kesal memegang pipinya.

"Ya! kau kemarin kemana saja ha?! aku dari kemarin menelpon mu tau!" ucap tzuyu memarahi jeongyeon.

"Dan kenapa sampai harus menampar ku ha?!" ucap jeongyeon menatap tzuyu kesal.

"Ini berita tentang alamat adik mu jeong!" ucap tzuyu kesal. Membuat jeongyeon membelalakan matanya.

Jeongyeon langsung mengambil hpnya dan ya ternyata banyak telpon dan pesan yang masuk dari tzuyu setelah hpnya dinyalakan.

"Mi mian tzuyu kemarin aku ada urusan mendadak dan hp ku lowbet" ucap jeongyeon menyesal.

"Ck apakah kau sudah tidak ingin mencari adik mu? atau kau memang sudah melupakananya?" ucap tzuyu mendudukan dirinya di kursi tepat didepan meja jeongyeon.

"Maaf kan aku..jadi bagaimana?" tanya jeongyeon duduk menatap tzuyu.

"Kemarin aku tidak sengaja menemukan alamat itu jeong, tapi ada yang aneh dari pemilik rumah itu" ucap tzuyu membuat jeongyeon bengung.


"Maksud mu?" tanya jeongyeon.


"Kau akan tau jika kita kesana" ucap tzuyu, jeongyeon menganggukkan kepalanya.

"Baiklah jika begitu, besok kita kesana" ucap jeongyeon menatap tzuyu.

"Semoga benar dia adalah adik mu jeong.." pikir tzuyu.





my brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang