17

315 35 13
                                    

Di apartemen mina jeongyeon dan mina sedang makan siang bersama, setelah mereka selesai mereka menonton film berdua diruang tv.

Tubuh mereka sangat dekat bahkan tidak ada jarak yang memisahkan, jeongyeon merangkul bahu mina dengan tangan kanannya tangan kirinya memegang remot tv.

Sedangkan mina memegang tangan kanan jeongyeon dengan kedua tangannya, mina menyenderkan tubuhnya di dada jeongyeon.

"Sayang" ucap mina.

"Hmm? kenapa?" tanya jeongyeon menatap mina.

"Tadi aku berkenalan dengan pegawai kafe tzuyu" ucap mina menatap jeongyeon.

"Hmm trus?" tanya jeongyeon kembali menatap tv. Mina yang kesal mencubit perut jeongyeon.

"Akh! sakit sayang" ucap jeongyeon mengelus bekas cubitan mina.

"Ya kau si menanggapinya begitu" ucap mina menegakkan duduknya seraya mengerucutkan bibirnya kesal.

"Baiklah baiklah mian sayang" ucap jeongyeon mencoba menarik mina kembali bersandar padanya.

"Shireo!" ucap mina menyingkirkan tangan jeongyeon.

"Arraseo...jadi kenapa kau berkenalan dengan pegawai tzuyu dan siapa namanya? hmm" ucap jeongyeon lembut menarik mina kembali bersandar pada tubuhnya.

Mina kali ini tidak menolak.

"Aku ingin saja dia terlihat ramah dan humble, dan namanya dahyun" ucap mina menatap jeongyeon.

Jeongyeon menganggukan kepalanya menatap mina.

"Oh iya kapan kau akan menyelidiki alamat itu ?" tanya mina menatap jeongyeon.

"Lusa sayang" ucap jeongyeon menatap kembali televisi.

"Boleh kah aku ikut?" tanya mina dengan mata berbinar.

"Kenapa kau semangat sekali" ucap jeongyeon terkekeh.

"Ka karena aku ingin berkenalan dengan calon adik ipar ku" ucap mina menundukkan kepalanya malu.

Jeongyeon tersenyum melihat mina, jeongyeon mengulurkan tangannya mengelus kepala mina.

"Tidak usah malu sayang, dan aku pasti akan mengajak mu untuk bertemu dengan calon adik ipar mu" ucap jeongyeon terkekeh.

"Ya! jangan menggoda ku jeong" ucap mina memukul pelan bahu jeongyeon dengan pipi memerahnya.

"Aku berharap besok memang alamat rumah adik ku.." pikir jeongyeon menatap televisi.

Disisi lain dahyun sedang berjalan menuju rumahnya.

"Haa hari yang sangat menyenangkan" ucap dahyun tersenyum.

Dahyun berjalan menyusuri jalan dengan wajah bahagianya. Entah mengapa hari ini begitu membuat dia bahagia.

Dahyun terus membayangkan senyuman sana yang sangat cantik, membuat dahyun tidak bisa melupakan sana.

"Dahyun!"

Dahyun menengok kesamping mencari orang yang memanggilnya.


"Oh hyung! dari mana hyung?" tanya dahyun menghampiri tzuyu.

"Ini aku baru dari supermarket, apa kafe sudah beres semua?" tanya tzuyu memegang papper bag.

"Sudah hyung makanya aku pulang" ucap dahyun.

"Kalau begitu ayok aku antar kau pulang saja sekalian" ucap tzuyu.

"Apa tidak merepotkan hyung" ucap dahyun ragu.

my brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang