8

296 40 6
                                    

Pada pagi hari sana sudah berada di kafe tzuyu untuk membeli kopi.

Kringg

"Maaf aku terlambat!" ucap dahyun berjalan terburu buru menuju ruang ganti.

James yang sedang fokus membuatkan pesanan sana langsung melihat dahyun.

Dahyun yang sudah memakai apron berjalan menuju bar membantu james.

"Maaf hyung aku tidur telat semalam jadi bangun terlambat" ucap dahyun sambil membenarkan apron.

"Tidak papa dahyun santai saja oh iya tolong kau berikan kopi ini ke meja dekat kaca itu ya" ucap james menunjuk sana yang sedang fokus dengan hpnya.

Dahyun mengangguk membawa kopi menuju sana.

"Silahkan ini minumannya nonna" ucap dahyun. Sana yang sedang fokus dengan hpnya tidak menanggapi dahyun.

Dahyun yang mengenali sana langsung terduduk tepat di depan sana dengan tangan memeluk nampan memajukan badannya.

"Maaf nonna sana pesanannya sudah siap" ucap dahyun melihat lekat sana.

"Ah!" sana terkejut karena dahyun berada tepat didepannya dengan tersenyum.

"Kau mengagetkan ku tau!" ucap sana.

"Aku sedari tadi sudah memanggil nonna berkali kali tapi nonna tetap fokus dengan hp nonna" ucap dahyun menyenderkan badannya di kursi.

"Maaf kalo begitu" cengir sana.

"Nonna pagi pagi sudah minum kopi? sekaligus 2 lagi, apa kau tidak sakit perut nanti" ucap dahyun heran.

"Tenang aku sudah sarapan dan kopi satunya untuk teman ku" ucap sana.

"hemm aku kira nonna yang meminum semua" ucap dahyun menganggukan kepalanya.

"Terimakasih ya dahyun aku harus segera berangkat kerja" ucap sana berdiri setelah membayar kopinya.

"Baik nonna, terimakasih sudah mampir" ucap dahyun. Saat sana akan berjalan sana tergelincir tepat sebelum jatuh mencium lantai dahyun dengan cepat menopang tubuh sana.

Wajah mereka sangat dekat, sana dan dahyun terpaut saling melihat wajah masing masing, beberapa menit mereka saling menatap akhirnya mereka melepaskan pelukan itu.

"Ehem terimakasih sudah menolong ku dahyun" ucap sana gugup. Sana merasakan jantungnya berdetak dengan kencang.

"Sama sama nonna" ucap dahyun tersenyum kaku menggaruk kepala belakangnya.

"Ah iya aku berangkat ya terimakasih sekali lagi" ucap sana berjalan keluar dengan gugupnya.

Dahyun melihat mobil sana hingga tidak terlihat lagi, tangannya memegang jantungnya.

"Aihh dahyun ingat! kau harus fokus dan tidak mungkin kau menyukainya" ucap dahyun berjalan kembali ke bar.

Sedangkan sana berada didalam mobil pun sama dengan dahyun memegang dadanya. Senyuman tipis terlihat dibibirnya.

#----------------------------"----#

Jeongyeon duduk di kursi kebanggaannya, dia sedang memeriksa data data yang masuk hari ini.

Tok tok

Wendi pun masuk keruangan jeongyeon. Wendi adalah sekertaris jeongyeon.

"Maaf pak di luar ada tanu yang ingin bertemu dengan anda" ucap wendi.

"Suruh masuk" ucap jeongyeon tetap fokus dengan pekerjaannya.

"Sibuk sekali si tuan CEO kita ini" ucap sana menutup pintu berjalan mendekat ke arah jeongyeon.

"Owh sana kenapa tidak bilang akan datang, ayok duduk" ucap jeongyeon berjalan kearah sofa.

"Aku memberikan kejutan" ucap sana duduk didepan jeongyeon.

Jeongyeon yang mendengarnya hanya tersenyum lucu.

"Ini! aku membelikan mu kopi" ucap sana tersenyum memberikan kopi didepan jeongyeon.

"Wahh terimakasih sana kau tau saja sedari tadi aku belum minum kopi" ucap jeongyeon meminum kopi yang diberikan sana.

"Iya aku selalu tau tentang mu" ucap sana memperhatikkan jeongyeon dengan seksama. Dia sangat senang melihat senyuman jeongyeon.

"Oh iya kau tidak berangkat ke kantor mu? ini sudah jam 9 sana" ucap jeongyeon menyadarkan sana.

Sana melihat jam tangannya terkejut karena akan ada rapat jam 10 nanti.

"Untung kau mengingatkan ku jeong, yasudah aku berangkat ya..oh iya ada apa dipipi mu?" ucap sana mendekati jeongyeon.

Cupp

"Bye jeong!" ucap sana tersenyum berjalan keluar meninggalkan jeongyeon termenung terkejut dengan ciuman sana.

"Ckck kebiasaannya belum berubah" ucap jeongyeon tersenyum menggelengkan kepalanya. jeongyeon berjalan kembali ke kursinya untuk mulai bekerja kembali.

Tbc

vote comment yaak👍

my brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang