35

618 45 12
                                        

Pernikahan mina dan jeongyeon pun digelar dengan sangat meriah dan berbagai tamu yang hadir di dalam pesta mereka.

Jeongyeon menunggu mina dengan gugup di altar terlihat jelas wajahnya dan selalu menggenggam erat tangannya.

"Hei santai saja bro" ucap tzuyu menepuk bahu jeongyeon.

"Aku gugup sekali tzu" ucap jeongyeon, tzuyu hanya tersenyum  menepuk bahu jeongyeon untuk menenangkan sahabatnya ini.

Sang mempelai wanita pun keluar dengan gaun cantiknya sambil mengaitkan tangannya di lengan appanya.

Jeongyeon awalnya gugup terlihat terkesima melihat kecantikan mina hari ini.

Mina pun terkesima melihat jeongyeon yang begitu tampan yang dibalut oleh kemeja hitamnya.

"Ini appa serahkan padamu mina, dan tolong bahagiakan dia" ucap appa mina menyerahkan tangan mina untuk mengaitkan di tangan jeongyeon.

"Pasti appa, aku berjanji" ucap jeongyeon menatap appa mina.

Pemberkatan pun dimulai, wajah para tamu penuh haru melihat pasangan ini didalam pemberkatan yang khidmat.

Dahyun menengok sana yang berada disampingnya, terlihat sana memang sedikit sedih tetapi terdapat senyuman haru ketika kedua sahabatnya mengucapkan janji seumur hidup untuk bersama.

Dahyun menggenggam tangan sana, sana menengok dahyun tersenyum.

"Aku sudah merelakannya...dan maafkan aku jika aku masih terlihat sedih..." ucap sana lirih.

Dahyun hanya menganggukan kepalanya memahami apa yang dirasakan sana saat ini.

"Yes i do" ucap mina.

"Baiklah kalian sudah sah dimata tuhan, kalian bisa berciuman sekarang" ucap pastur tersenyum bergantian menatap keduanya.

Jeongyeon dan mina mencium bibir mereka dengan penuh tepuk tangan dan surakan dari sahabat dan keluarga yang hadir.

"Dahyun aku permisi ingin ke toilet" ucap sana berjalan cepat meninggalkan dahyun.

Sana duduk terdiam menatap sungai yang dekat dengan gedung pernikahan jeongyeon dan mina.

Sana termenung diam, sana merasakan campur aduk sekarang.

Dia bahagia akhirnya melihat jeongyeon bahagia, dan sedih karena harus merelakan pria yang dicintai bersama sahabatnya.

Tanpa ada tangisan dia termenung untuk menenangkan dirinya.

"Apa kau tidak kedinginan?" tanya jeongyeon memberikan selimut kecil ke bahu sana.

Sana terkejut jeongyeon berada disampingnya saat ini.

"Kenapa kau disini?" tanya sana menatap jeongyeon.

"Kenapa memang? ini acara ku, aku bebas untuk berkeliling gedung ini" ucap jeongyeon menatap depan sungai sambil tersenyum.

Sana kembali menatap sungai, mereka berdua terdiam dalam pemikirannya masing masing.

"Jeong selamat ya atas pernikahan kalian.." ucap sana mencoba tersenyum tanpa menatap jeongyeon.

Jeongyeon menatap sana lalu tersenyum dan memegang kedua tangan sana membuat sana mengahadap kepadanya.

"Maafkan aku jika kau terluka sana, dan maafkan aku jika saat itu jadi pengecut yang tidak mengucapkan isi hati ku...tapi aku senang dengan keadaan kita sekarang....karena sahabat tidak mungkin akan berpisah" sana diam menatap jeongyeon.

"Dan aku sudah menganggap mu sebagai adik ku sana, dan aku sangat menyayangi mina dengan sepenuh hati ku....jadi aku meminta doa mu ya agar pernikahan ku dengan mina berakhir hingga mati menjemput kami" ucap jeongyeon tersenyum tulus.

my brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang