29

291 45 26
                                        

Sana kembali bangun dari pingsannya, kepalanya begitu berdenyut hingga dia meringis menahannya.

Ia mengedarkan pandangannya melihat sekitar, sana sudah menebak pasti dia berada dirumah sakit.

Saat akan mengangkat tangan yang di infus, dia merasa tangannya begitu berat.

Ternyata dahyun tertidur disamping kasurnya dengan posisi kurang nyamannya, tangan dahyun memegang tangan sana.

Sana melihat dahyun yang begitu keras meyakinkan dan meminta maaf padanya.

"Kenapa kau begitu keras memperjuangkan ku.." ucap sana menatap sendu dahyun.

Sungguh dalam hatinya mengatakan ingin menerima dahyun tetapi disisi lain sana masih merasa kecewa dengan dahyun karena telah mengambil apa yang berharga untuk sana.

Sana dengan pelan melepaskan genggaman tangan dahyun ditangannya agar dahyun tidak terbangun.

Lalu saat akan menyentuh kepala dahyun sana menghentikannya karena melihat dahyun tergugah mengerjabkan matanya.

"hoammm" dahyun menguap sembari menutup mulutnya.

"Ohh nonna sudah bangun? syukurlah" ucap dahyun tersenyum senang.

Sedangkan sana hanya diam memandang dahyun yang begitu senang.

"Apakah ada yang sakit nonna? dan apa aku perlu memanggil dokter" ucap dahyun, sana hanya menggelengkan kepalanya.

"Jadi kau menjaga ku.." ucap sana terhenti.

"Iya nonna, maafkan aku padahal aku sudah berusaha menjaga mu 3 minggu ini tapi ternyata malah seperti ini..." ucap dahyun menatap sendu sana.

Mereka pun terdiam tanpa ada yang membuka pembicaraan, rasa canggung sangat kentara terlihat diruangan ini.

"Hmmm nonna.....ada yang harus aku beri tahu padamu...." ucap dahyun menundukan kepalanya.

"Hmm dokter sudah mengatakan padaku tentang keadaan mu.....dan......" ucap dahyun terhenti.

Sana mengerutkan dahinya penasaran apa yang akan dahyun beri tahu.

"Sebenarnya kau dehidrasi dan.....kau.....tengah mengandung nonna" ucap dahyun menatap sana.

Sana terdiam dengan perkataan dahyun, dia sangat terkejut mendapati berita ini.

Air matanya lolos tanpa sadar dari mata sana, dengan sigap dahyun mengelap air mata yang berada di pipinya.

"Maafkan aku nonna...aku akan bertanggung jawab...kumohon terima pertanggung jawaban ku nonna...aku mohon" ucap dahyun memegang tangan sana dengan berharap agar sana menerimannya.

Sana menatap kearah lain, dia begitu bingung.

"Nonna..." ucap dahyun menatap sendu sana.

#---&---#

Jeongyeon keluar dari mobilnya lalu berjalan tepat didepan pintu rumah dahyun.

Dia kembali kerumah dahyun dengan menggenggam sebuah kertas yang berisikan namanya dan mina.

Yah surat undangan yang ia bawa untuk dahyun, dia sangat berharap dahyun untuk datang kepernikahannya.

Jeongyeon lalu memencet bel rumah dahyun, masih sama seperti biasanya tidak ada yang membuka pintu rumah itu.

Jeongyeon menundukan kepalanya menahan tangisannya, dia sangat berharap adiknya ini kembali kerumah ini.

"Oh hyung!" ucap dahyun dari belakang tubuh jeongyeon.

Jeongyeon mendengar suara dahyun langsung tersenyum dan membalikkan tubuhnya.

Senyuman yang lebar berada di wajah jeongyeon luntur melihat dahyun memapah sana disampingnya.

Sana terlihat sedikit pucat, dan melihat tas yang berada ditangan dahyun yang cukup besar.

Sana tak kalah terkejutnya dengan kedatangan pria yang selama ini dia hindari.

"Sana.." gumam jeongyeon, sana hanya memalingkan wajahnya dengan wajah datarnya.

Sedangkan dahyun tidak memperdulikan sikap sana dan tersenyum menatap jeongyeon.

"Hyung ada perlu apa kemari?" tanya dahyun ramah, jeongyeon kembali menatap dahyun lalu tersenyum.

"Bisakah kita bicara sebentar" ucap jeongyeon, dahyun menganggukan kepalanya dan membawa sana ke dalam kamarnya.

Dahyun terus membujuk sana untuk tinggal bersamanya, sana terus menolak tawaran dahyun.

Dahyun terus merayunya dan ingin sana tinggal bersamanya dan merawatnya.

Akhirnya sana luluh karena alasan yang membuat sana kembali berpikir dua kali untuk menerima tawaran dahyun.

Dan yahh akhirnya sana pun mau tinggal bersama dahyun dan akan segera menikahi sana.

Dahyun dan jeongyeon saling duduk berhadapan di ruang tamu.

"Hei apa kabar mu?" ucap jeongyeon tersenyum.

"Aku baik baik saja hyung" ucap dahyun membalas tersenyum.

"Syukurlah.." ucap jeongyeon.

"Aku ingin memberitahu mu sesuatu.." ucap jeongyeon serius menatap dahyun, dahyun hanya menganggukkan kepalanya.

Sana keluar dari kamar dahyun lalu berdiri si balik tembok untuk mendengar pembicaraan antara jeongyeon dan dahyun.

"Hmm apakah kau memiliki orang tua?" tanya jeongyeon dengan hati hati.

Dahyun menggelengkan kepalanya dengan senyuman sendunya.

"Aku sejak kecil sudah tidak memiliki orang tua hyung.." ucap dahyun terlihat tegar.

"Kau kuat juga ya...hidup tanpa orang tua hingga sekarang.

"Mau bagaimana hyung, aku harus kuat menjalani hidup ku...memang dulu aku selalu berpikir apakah aku anak yang tidak diinginkan oleh kedua orang tua ku hingga mereka membuangku ke panti asuhan...tapi aku selalu mendapatkan nasehat dari ibu pengasuh ku di panti asuhan....bahwa aku adalah anak yang diinginkan dan berharga..ibu pengasuh ku adalah yang terbaik waktu itu...hingga bisa membuat ku sekuat ini" ucap dahyun terkekeh.

Jeongyeon menatap sedih dahyun yang sudah ikhlas dan tegar.

"Jika......ternyata orang tua mu sudah meninggal dan kau memiliki saudara....apakah kau ingin bertemu denganya?" tanya jeongyeon.

"Jika memang kedua orang tua ku sudah meninggal....aku pasti akan sedih dan.....akan selalu mendoakan kedua orangtua ku yang sudah di atas sana....dan jika aku memiliki saudara.....tentu aku sangat ingin bertemu dengannya......tidak bisa kupungkiri hyung jika aku sangat senang jika aku ternyata masih memiliki saudara..." ucap dahyun tersenyum dan membayangkan jika memiliki saudara.

"Hmm.....jika saudara kandung mu sedang berada didepan mu bagaimana?" tanya jeongyeon.

Dahyun menatap jeongyeon bingung terdiam dengan perkataan jeongyeon.

"Aku adalah kaka kandung mu hyun..." ucap jeongyeon, dahyun membulatkan matanya terkejut dengan pengakuan jeongyeon.

Sana pun tidak kalah terkejutnya dengan pengakuan jeongyeon dengan menutup mulutnya.








my brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang