34

296 39 8
                                    

Jeongyeon sudah berada dirumah dahyun dan menunggu dahyun dan sana untuk berangkat.

"Maaf lama hyung" ucap dahyun membantu sana turun dari tangga, terlihat sangat jelas wajah sana yang pucat.

"Ha hai sana..." sapa jeongyeon mendapatkan senyuman kecil dari sana.

"Ayo hyung kita berangkat" ucap dahyun.

Akhirnya mereka berada didepan rumah sana, dengan gugupnya dahyun terus memandang pintu besar itu.

Sana yang melihat dahyun begitu gugup menggenggam tangan dahyun untuk menenangkan dahyun.

Dahyun lalu menatap sana terkejut.

"Gwencana.." ucap sana tersenyum menatap dahyun, dahyun tersenyum menganggukan kepalanya.

Sedangkan jeongyeon yang berada dibelakang mereka hanya tersenyum.

Setelah dipersilahkan masuk jeongyeon selaku hyung dahyun duduk di sofa single dan disamping kirinya ada dahyun dan sana saling berdampingan.

dan didepan mereka duduklah kedua orang tua sana dengan tenang menatap dahyun dan jeongyeon bergantian.

"Permisi paman dan bibi...saya kemari ingin mengatakan sesuatu dan meminta ijin..." ucap jeongyeon, sedangkan dahyun begitu gugup, terlihat jelas keringat dingin di rahangnya mengalir setetes keringat dingin.

Sedangkan sana hanya menundukan kepalanya, takut mendapatkan amukan dari appanya.

"Saya sebagai wakil dari dahyun ingin meminta ijin untuk melamar sana paman, dan...sepertinya mereka harus secepatnya dinikahkan" ucap jeongyeon menatap appa sana.

Appa sana mengerutkan dahinya bingung.

"Memang kenapa ya?" tanya eomma sana yang bingung dengan perkataan jeongyeon.

"Dahyun.." ucap jeongyeon menatap dahyun, dahyun menatap jeongyeon lalu menatap appa sana sambil menelan ludahnya.

"Begini paman..maafkan saya atas semua perbuatan yang saya lakukan terhadap anak anda...dan saya meminta ijin untuk menikahi anak anda paman karena..sana hamil paman" ucap dahyun menatap kedua orang tua sana.

Kedua orang tua sana terkejut, eomma sana hanya menutup mulutnya yang begitu terkejut sedangkan appanya menatap tajam dahyun.

Appa sana berjalan san berdiri didepan dahyun membuat dahyun menundukan kepalanya.

"Berdiri" ucap appa sana.

Dahyun berdiri dihadapan appa sana, langsung saja appa sana meninju perut dahyun hingga dahyun terjatuh.

Sana dan eommanya terkejut dengan perbuatan appanya, sedangkan jeongyeon hanya menghela napasnya dan memperhatikan tindakan appa sana.

"Berdiri!" ucap appa sana tegas, dahyun kembali berhadapan dengan appa sana.

Appa sana memukul wajah dan perut dahyun hingga mengeluarkan darah dimulut dahyun.

Dahyun tergeletak kesakitan dilantai, saat appa sana akan memukul kembali dahyun sana langsung berjongkok melindungi dahyun.

"Appa hentikan! sudah cukup appa! kasian dahyun appa! hiks" ucap sana menangis yang tidak tega melihat dahyun terus dipukuli oleh appanya.

"Dia harus merasakannya sana! selain dia harus bertanggung jawab dia harus menerima pukulan dari appa! karena sudah melecehkan mu sana!" ucap appa marah hingga wajahnya memerah.

"Sudah sayang...jangan memukulnya lagi...kasian dia.." ucap eomma sana memegang lengan suaminya.

Dahyun mendudukan dirinya dan sedikit menundukkan tubuhnya.

"Maafkan saya paman...tolong restui kami paman..aku mohon" ucap dahyun memohon.

Appa sana kembali duduk dan memegang dahinya yang terasa pusing.

"Paman saya sebagai kakanya juga meminta restu anda paman...dahyun adalah orang yang bertanggung jawab paman saya yakin...jika tidak dia tidak mungkin menikahi anak anda paman" ucap jeongyeon menatap appa sana.

Appa sana menghela napasnya panjang,lalu menatap dahyun.

"Duduklah.." ucap appa sana, sana membantu dahyun berdiri lalu duduk disampingnya.

Appa sana terus menatap dahyun dan sana,lalu dia melihat istrinya.

"Saya beri restu kalian...tapi ingat! jika kau menyakiti sana dan membuatnya menangis aku tidak segan segan untuk membunuh mu!" ucap appa sana menatap tajam dahyun.

Dahyun menatap appa sana sambil melebarkan matanya begitu terkejut, senyuman pun terlihat diwajahnya.

Lalu membungkukan tubuhnya berkali kali.

"Terimakasih paman...terimakasih aku akan menjaga sana paman aku berjanji" ucap dahyun.

Setelah itu mereka membicarakan tanggal pernikahan dahyun dan sana, karena jeongyeon yang akan menikah 4 hari lagi, jadi dahyun akan menikah 2 minggu setelah jeongyeon menikah.

Malam hari pun datang sana sedang berdiri di balkon sendiri dengan baju tidurnya sambil menyilangkan kedua tanganya.

Sana terus memikirkan pernikahannya nanti dan pernikahan jeongyeon dengan mina.

"Sana..kau harus bisa merelakan mereka san..." gumamnya.

Dahyun masuk kedalam kamar dengan membawa sepiring nasi goreng kimci untuk sana, sana tadi meminta kepada dahyun untuk membuatkannya nasi goreng kimci.

Dahyun berjalan mendekati sana dan meletakan piringnya di meja yang berada di balkon.

Lalu berdiri berdampingan dengan sana, sana yang belum menyadari kehadiran dahyun terus menatap kedepan.

Sedangkan dahyun tersenyum menatap sana dari sampingnya.

"Hei nonna...nonna" ucap dahyun menepuk sedikit lengan sana.

Sana langsung melihat dahyun yang berada disampingnya.

"Malam ini begitu indah ya..bahkan bulan bersinar dengan terangnya" ucap dahyun menatap kedepan.

Sana menghela napasnya, dia sudah memikirkan keputusannya dengan bulat lalu menatap dahyun.

"Dahyun" ucap sana membuat dahyun menatapnya.

"Aku sudah memikirkannya dengan matang, aku...ingin melupakan perjanjian kita dan...aku ingin memulai hubungan ini dari awal...bersama mu" ucap sana dengan serius menatap dahyun.

"Dan aku akan mencoba untuk mencintai mu" ucap sana membuat dahyun melebarkan matanya terkejut dengan perkataan sana.

Dahyun lalu tersenyum menatap sana kemudian memeluk sana dengan erat, sana terkejut dengan pelukan dahyun.

"Terimakasih nonna! terimakasih karena telah memberikan kesempatan untuk ku...dan aku berjanji akan membuat mu jatuh cinta padaku..aku berjanji" ucap dahyun tanpa merasakan balasan pelukan dari sana.

Lalu dahyun menjauhkan sedikit tubuhnya untuk menatap sana.

"Saranghae nonna" ucap dahyun lalu mencium bibir sana, sana terdiam dengan ciuman dahyun.

Lama mencium bibir sana dahyun melepaskan pagutannya dan menatap sana.

"Ma maafkan aku nonna" ucap dahyun gugup sambil menggaruk tengkuknya.

Sana tersenyum kecil melihat dahyun yang gugup, sana mendekatkan dirinya lalu mencium bibir dahyun.

Dahyun terkejut dengan ciuman sana, lalu melepaskan ciuman mereka.

"Terimakasih karena sudah menjadi bertanggung jawab kepadaku" ucap sana menatap dalam mata dahyun.

Sana kembali mencium bibir dahyun, dahyun kemudian membalas ciuman sana.

Ciuman di bawah bulan ini adalah ciuman dimana awalnya mereka membuka hati satu sama lain.

Sedangkan disisi lain jeongyeon dan mina sedang berpelukan diranjang mereka.

"Hmm sangat nyaman" gumam mina menelusupkan wajahnya di dada bidang jeongyeon.

Jeongyeon yang mendengar gumaman  mina hanya tersenyum lalu lebih mengeratkan pelukannya.


my brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang