Bell pun berbunyi, dan menandakan waktu pulang sudah tiba. Semua merapikan buku buku dan di masukkan ke tas mereka masing masing. Begitu juga dengan indah. Dia buru buru merapikan buku bukunya dan melirik ke arah jian. Jian sedang bermain hp, dia harus memanfaatkan waktu untuk segera pergi.
Di dalam kelas itu tersisa, jian, cheska dan indah. Indah meneguk ludahnya ragu saat dia ingin berdiri dan keluar kelas. Masalahnya jian duduk di depan, otomatis jika dia keluar kelas, jian akan melihatnya.
Cheska yang sedaritadi melihat tingkah aneh indah pun mulai bertanya kepada indah. "lo kenapa?"
Pertanyaan cheska membuat indah terkejut dan membulatkan matanya. Dia lihat jian berhenti bermain hp dan menoleh ke arah mereka.
"aku gak papa, kok." ujar indah sembari terkekeh, niat untuk pergi pun gagal, karena jian kini sedang menatap nya.
Cheska yang mengerti dengan bahasa indah pun dia mengangguk, terus melirik ke arah jian yang masih menatapi indah, Membuatnya kebingungan ada apa dengan jian, sejak pagi jian terus menatapi indah terus.
"eh, lo ngapain liatin si indah terus?" tanya cheska menyenggol bahu jian.
Jian menatap cheska dengan malas. "gak." jawabnya singkat. Lalu kembali menatap ke indah, seakan akan dia sedang memantau indah agar tidak kabur dari nya.
"gua mau pulang, lo kaga mau pulang? " tanya cheska masih menatap bingung karena jian masih melihati indah , sedangkan indah menunduk saja.
"lo mau ngewe sama dia?" bisik cheska di telinga jian.
"apan sih? Dah lo sono pulang aja, kepo aja sama urusan orang!" sinis jian menatap cheska.
Cheska mencubit pelan lengan jian. "jeh! Padahal gua nanya doang!" ketus cheska lalu langsung pergi.
Setelah melihat cheska pergi, jian berdiri dan menghampiri indah. Indah pun berjaga jarak dengan jian, dia tidak akan membiarkan jian mendekat ke dirinya lagi.
Tapi jian menarik pinggang kecil indah, indah pun terlonjak kaget saat jian melakukan itu, sehingga wajahnya terbentur dada jian, karena jian lebih tinggi dari nya.
"ambil tas lo, dan ikut gua." dingin jian memegang tangan indah. Indah pun menunduk dan mengambil tas nya.
Dengan cepat, jian langsung membawa indah keluar kelas. Tapi saat di ambang pintu muncul lah nadia tiba tiba membuat jian sempat kaget begitu juga dengan indah.
Nadia mengerutkan dahinya saat melihat jian memegang tangan indah dan bersama dengan indah.
"sayang?, kamu kenapa sama dia?" tanya nadia dengan bingung, menatap jian.
Jian menghela nafas nya. "bukan apa apa kok sayang. aku cuma mau mau kasih dia pelajaran aja." jawab jian tersenyum sembari mencubit pelan pipi nadia.
Nadia masih menatap tak senang ke indah. Sedangkan indah berusaha memberontak agar jian melepaskan tangannya. Tapi jian justru semakin kuat memegang tangan nya dan menimbulkan rasa sakit di tangan indah.
"Pelajaran? Emangnya dia kenapa?" tanya nadia.
Jian menggeleng sambil tersenyum. "biasa lah. Orang bisu kaya dia tuh, hidupnya cari masalah terus!" sinis jian menatap indah.
"tapi aku kangen sama kamu. Kamu tadi kenapa gak temui aku di kelas? Aku kangen banget loh sama kamu." ujar nadia dengan manja menggandeng lengan jian.
Jian tersenyum. "iya, aku juga kangen sama kamu. Tapi nanti malam aja ya kangen kangenan nya. Sekarang aku mau urus nih cewek bisu dulu. "diakhir katanya jian berkata dengan sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MM
Novela JuvenilPeringatan 21+, banyak adegan anu nya dan konflik BAHASA PRONTAL BGT Wajib follow author gntng Seorang cowok yang dikenal tampan penyuka sex bebas, tiba tiba disadarkan oleh cewek biasa yang dikenal bisu.