15. Anjing peliharaan

7.5K 176 60
                                    

Indah sedang menunggu kondisi jian di bangku tunggu.  Jian di larikan ke rumah sakit karena kondisi nya harus segera ditangani oleh dokter.

"bagaimana kondisi, jian dok?" tanya indah saat dokter keluar dari ruangan.

Dokter itu menghela napasnya. "untung segera dibawa ke sini. Jadi kondisi nya sekarang baik baik saja. Tapi harus memerlukan istirahat yang banyak agar memulihkan luka tusuknya."

Indah mengangguk. Dia akhirnya bisa bernafas dengan lega. 

"saya permisi dulu ya." pamit dokter itu lalu pergi.

Lalu ada seseorang suster menghampiri indah. "mba. Tolong diselesaikan administrasi nya ya."

Indah mengangguk. "iya suster, nanti saya akan mengurusnya." jawab indah tersenyum.

Suster itu mengangguk lalu pergi.

Indah kebingungan harus bagaimana membayar semua biaya rumah sakit jian. Dia tidak mempunyai uang banyak. Tapi dia punya tabungan dirumahnya sepertinya cukup untuk membayar biaya  rumah sakit.

Indah masuk ke dalam ruang rawat jian. Bajunya sangat kotor akibat kebakaran itu.  Tapi rumah jian sudah di padamkan oleh pemadam kebakaran. Tapi semua barang jian didalam rumah tersebut hancur semua tidak ada yang tersisa.

Indah masuk, melihat jian yang sedang terdiam. Indah mendekat  dan duduk di samping jian.

"rumah gue hancur lebur?!" dingin jian tanpa menatap indah.

Indah hanya diam menatap wajah murung jian.  Pasti jian sedih karena rumah nya terbakar belum lagi bagaimana menjelaskan semuanya kepada kedua orang tuanya.

Jian menatap indah, saat indah diam saja. 

"jawab gue!"

Jian terkekeh beberapa detik kemudian saat sadar bahwa indah tidak bisa menjawab pertanyaan nya karena dia bisu.

"berdiri." perintah dari jian. Indah menatap jian dengan bingung, dia pun berdiri disamping jian.

"gue aus."

Jian langsung menarik tangan indah sehingga wajah mereka sangat dekat, mereka juga saling menatap. Indah berusaha menjauhkan wajahnya dari wajah jian.

Tapi jian mencengkram lengan indah dengan kuat,  agar indah tak bergerak.

Tangan jian menekan kepala belakang indah dengan kuat, sehingga bibir mereka menyatu.  Jian memasukkan lidahnya ke dalam mulut indah. Indah membulatkan matanya saat jian sedang menggelitiki lidah kakunya.

Indah tak mengerti dengan jian. Jian selalu mencium nya saat dia haus. Mulut dan bibirnya bukan air yang jian minum saat merasa haus.

Mmphh ahh sakithh emmh

Jian membulatkan matanya saat mendengar suara indah. Dia langsung melepaskan gigitan nya di bibir bawah indah.  Menatap mata indah dengan terkejut.

Indah mengusap usapi bibir bawahnya yang terasa perih karena digigit kuat oleh jian.

"lo bisa ngomong?!"

Indah membulatkan matanya sambil memiringkan kepalanya, memang nya dia berbicara?. "kenapa?" indah terkejut saat bibir nya bisa berbicara.

"itu lo bisa ngomong! Wah jangan jangan selama ini lo pura2 bisu?! " curiga jian menatap indah.

Indah menggeleng. "aku beneran bisu. Aku juga kaget, kenapa aku bisa ngomong." jawab indah dengan masih keadaan terkejut.

Mereka sama sama terdiam mencari penyebab indah bisa berbicara lagi itu apa. Tapi jika di pikir pikir ada bagus nya juga jika indah bisa berbicara.

"gak papa deh dia bisa ngomong. Lebih enak nanti kalo gue ewe dia desah yang sexy di kuping gue." batin jian bersenyum miring.

MMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang