17. Rasa Reygan

5.3K 154 57
                                    

Indah pulang sambil tersenyum senang karena kue dagangan nya habis terjual di kantin dan banyak juga yang memesan kue kepadanya.  Ditambah lagi jian memposting kue kue buatan di media sosial.  Makin tambah banyak pesanan. 

Dan malam ini pastinya dia tidak akan mendapat tidur yang cukup, membuat banyak kue membuatnya mengurangi waktu tidur dan belajarnya.

Tapi demi melanjutkan kehidupan nya dia harus bekerja keras. Apa pun dia lakukan untuk bertahan hidup asal cara nya dengan cara baik.

"Reygan katanya suka sama lo."

Indah menoleh ke samping nya yang ada jian yang sedang berjalan kaki bersama nya menuju rumah. Indah terdiam sejenak, dia kembali mengingat laki laki yang bernama reygan itu.

"tapi dia udah sadar sih. Lo gak bisa dimiliki oleh dia." lanjut jian menatap indah.

Indah pun menatap jian.

"karena lo anjing gue. Gue gak mau anjing gue yang satu ini diambil orang!" sinis jian saat ditatap oleh indah.

Indah menghela nafasnya lalu melihat ke arah lalu lintas yang sedang mengalami kemacetan. Untung nya mereka berjalan di trotoar sehingga tidak terjebak macet juga.

Mereka terus menelusuri trotoar itu yang banyak daun daun berjatuhan dari pohon.  Sepertinya musim gugur sudah mulai.  Sepatu mereka menendang nendang daun daun kering itu setiap langkah mereka.

"banyak pesanan?" jian mulai berbicara lagi saat mereka tidak berbicara lagi

Indah mengangguk sambil tersenyum menatap jian. "iya! Banyak.  Aku seneng,  makasih ya udah bantu aku jualan." ujar indah menatap jian

"nanti malem gue ada urusan. Gue pulang larut."

"kemana? Nanti yang bantu aku dirumah siapa? Eh maksud aku, kamu mau kemana? Jangan malam malam pulang nya ya. " ujar indah padahal dirinya sangat membutuhkan bantuan jian nanti malam untuk membuat kue. Tapi mencegah jian pergi juga tidak mungkin dia lakukan, bisa bisa nanti jian marah kepadanya.

"gue mau kerumah temen gue. Nagih utang, lumayan kalo ditagih nanti uang nya bisa sewa toko buat jual kue buatan lu itu."

Indah menatap jian dengan terkejut. Dia tidak menyangka jian akan melakukan sejauh ini. Apakah jian lakukan ini ada mau nya? Atau jian tulus melakukan ini.

Jian melakukan ini agar kebutuhan nya 3 bulan ke depan lebih baik.sebenarnya dia mementingkan dirinya sendiri memanfaatkan indah saja. Kebetulan indan jago bikin kue, jian hanya membantu sedikit ikut menjual kue buatan indah untuk mendapatkan untung.

"gak usah. Aku belum siap kalo buka toko,  aku masih sekolah, nanti siapa yang jaga toko kalo aku dan kamu sekolah?" tolak indah.

Jian terdiam. Apa yang dikatakan oleh indah ada benar juga.. Tapi jika indah membuat kue dengan jumlah yang banyak, pasti butuh bantuan orang yang banyak.. Sedangkan uang yang dia punya tidak akan cukup memberikan upah kepada orang yang membantu indah membuat kue.

"yaudah nanti mlm gue gak jadi kerumah temen gue. Besok aja gue kerumah temen gue nya.  Nanti malam gue bantu lo bikin kue pesanan." ujar jian dengan tatapan datarnya.

Indah tersenyum senang mendengarnya akhirnya ada yang menemani dan membantu nya nanti malam membuat kue.

><><><><><><

"HIKS... HIKS... AA..  MAMA...  HIKSS!"

Resi dan Rafel hanya diam sembari memakan cemilan menatap ke arah reygan yang sedan menangis di pojokan kamar nya.  Mereka sedang duduk dan memakan cemilan didalam kamar reygan sekalian menemani reygan yang sedang di landa sedih.

MMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang