24. Reygan mau Indah

4K 175 36
                                    

Dira memutuskan dia yang akan pergi dari rumah indah. Karena mama sudah membelikan rumah sayang jika di tidak ditempati.  Tapi jian memilih akan tetap tinggal bersama indah,  padahal indah terus memaksa jian agar jian ikut bersama dira.

"sakit ya?"

Indah hanya menatap malas ke jian dan melanjutkan mengerjakan belajarnya. Melihat indah seperti itu,  jian terkekeh lalu memeluk indah dari belakang. Indah memberontak meminta agar jian melepaskan pelukan nya.

Tapi jian enggan melepaskan dia tetap memeluk gadisnya itu. Dia mencium pipi kanan dan kiri indah dari belakang. "marah aja marah, gue pengen liat lo marah marah." ujar jian menatap indah dari belakang.

Indah hanya diam saja dengan wajah datarnya.

"yaa sorry gue begitu cuma mau yakinin mama aja kalo lo itu udah berubah." ujar jian menatap indah

Melihat indah masih bergeming, jian menarik kursi belajar indah menghadap ke arahnya. Menarik dagu indah sehingga mata mereka saling menatap.

Indah berdiri dan ingin keluar dari kamar tapi ditahan oleh jian. Jian menahan dahi indah saat gadis itu ingin berdiri dan pergi.

"aku mau ambil cemilan." dingin indah saat jian menahan  nya untuk keluar kamar.

Jian diam lalu menatap mata indah dengan tatapan serius, "gua mau lo temenin gue malam ini."

Indah mengerutkan dahinya tidak mengerti.

Jian tersenyum nakal dan mendekatkan wajahnya ke wajah indah, menyelipkan rambut indah ke belakang telinga, jian melorotkan piyama indah di bagian kerah nya sampai ke lengan indah sehingga kini leher ini bisa terlihat dengan jelas.

Jian cium aroma leher itu sambil memejamkan matanya. Lama kelamaan dia menarik leher belakang indah,  dan menciumi leher indah dengan nafsu membuat indah berusaha untuk memberontak dan berlari.

"j-jian ahh!"

Jian tersenyum saat mendengar desahan indah di telinga nya. Jian menatap indah masih tersenyum.

"gua malam ini ada janji sama harumi,..

Indah langsung menghela nafasnya sambil menatap malas ke jian saat mendengar nama harumi.

"dengerin dulu, gua mau lo temenin gua."

Indah menatap indah dengan tatapan sinis. Siapa juga yang mau menemani orang pacaran, lebih baik dia dirumah belajar sambil memakan cemilan.

"aku gak bisa. Aku harus belajar." jawab indah dengan sedikit malas.

Jian menahan lengan indah saat indah ingin kembali duduk di kursi belajarnya. "ayo lahh.. Temenin gue." pinta jian menatap indah.

Indah berdecak pelan. "aku harus belajar, jian. Aku gak ada waktu buat nemenin kamu pacaran, bukan nya lebih bebas jika kalian berpacaran berdua saja?" tanya indah sedikit marah

Jian terdiam sejenak lalu terkekeh setelah mendengar ucapan indah. "gue kesana bukan mau pacaran, gua mau nyelesain masalah gue sama dia. Dan lo harus tau itu." ujar jian masih tertawa kecil

Indah masij memasang wajah kesalnya. Entah mengapa dia sangat kesal  kepada jian yang sebenarnya masih mempermainkan wanita lain.

"gue udah puus sama dia, udah LAMA.  serius, udah lama. Dan gua kesana pengen selesain masalah gue sama dia, biar lo gak salah paham,makanya gua suruh lo buat nemenin gue." ujar jian mejelaskan

Indah masih terdiam ragu.

Jian menghela nafasnya sembari melihat jam tangan nya, jam segini adalah waktu janjian nya dengan harumi tapi dia harus menunggu jawaban dari indah dulu.

MMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang