"Cheska pindah?"
Jian sudah membuka amplop yang diberikan oleh indah, dan ternyata itu isinya ada surat dari cheska untuknya. Isi suratnya cheska meminta maaf karena dia telah melakukan kesalahan yang besar kepadanya. Maaf juga tidak bisa berbicara langsung kepada jian.
Cheska juga menuliskan isi surat itu. Agar jian menjaga indah. Wanita yang masih dia cintai sampai sekarang. Cheska menitipkan indah kepada jian, dan meminta jian menjaga indah dengan baik.
Tentu saja jian menolak, menolak untuk menjaga wanita yang sudah pernah menjadikan nya anjing dan bahan bully.
><><><><><
Indah sedang mencuci piring di dapur, piring piring itu menumpuk dan gelas juga. Karena tadi jian mengundang semua teman nya untuk merayakan ulang tahunnya.
Badan nya sangat pegal, karena sedari tadi pagi dia membereskan rumah jian. Hari libur nya diisi dengan begini. Biasanya kalo hari libur dia pergi ke makam orang tua nya menceritakan semua kejadian yang dia lewati sampai saat ini.
Jian masuk ke dapur mengagetkan indah. Kondisi jian sedang mabok, sebisa mungkin dia menghindar saat jian ingin memeluknya. Posisi nya dia masih mencuci piring, dan jian sempoyongan di sampingnya, menarik narik lengan indah agar indah jatuh ke dalam pelukan nya.
Namun, indah terus menepis tangan jian, jian hanya tersenyum nakal saat indah benar benar menolaknya. Indah buru buru menyelesaikan cuci piring nya agar tidak diganggu lagi oleh jian.
"mhhh." lenguh jian saat berhasil memeluk belakang indah. Dia uselkan kepalanya ke bahu dan leher indah.
Indah risih saat jian memeluknya dengan erat, bahkan sekarang jian sedang mencium ciumi leher belakangnya. Apalagi rambut nya kini sedang di cepol, sehingga dia bisa merasakan nafas hangat jian.
Jian tak menghiraukan indah yang sedang memberontak meminta untuk di lepaskan.
Indah membalikkan badannya dan kini mereka berhadapan, mata beler jian menatap indah dengan senyuman nakal nya. Dia usap kedua pipi indah dengan lembut.
Indah memiringkan kepalanya saat wajah jian mendekat ke wajahnya, lalu dia mengambil segelas air hangat yang dia sudah siapkan untuk jian.
Jian menggeleng manja saat indah menyodorkan segelas air hangat kepadanya.
"buat apan.. Gua gak mau minum emhh." di akhir katanya jian menjatuhkan kepala nya ke bahu indah.
Indah menghela napasnya saat kepala jian masih di taruh ke bahunya, pelukan jian sangat erat di pinggang nya sehingga indah tidak bisa bergerak. Namun dia juga tidak mau seperti ini sampai pagi.. Kakinya sangat pegal akibat mencuci banyak piring dan sendok.
Indah mulai memberanikan diri mengangkat kepala jian, saat itu juga jian membuka matanya menatap indah dengan sayu.
Indah menempelkan gelas air itu ke bibir jian. Dan mengangguk pelan saat jian membuka mulut untuk minum, akhirnya jian mau minum juga. Setelah itu jian melepaskan pelukan nya.
Awalnya indah bernafas lega, karena jian mungkin sadar apa yang dia lakukan. Tapi dugaan nya salah, jian justru menaik ke atas wastafel cuci piring membuat indah membulatkan matanya.
Jian merentangkan kedua tangan nya ke indah,dan menyuruh indah mendekat kepadanya.
"gendongg!"
Indah membelalakan matanya saat mendengar permintaan jian. Jian benar benar mabuk sekarang.
Gimana lagi, indah menurut saja, daripada anak itu terus menganggu waktu istirahat nya. Dia mulai mengangkat kedua tangan jian, dia taruh ke kedua bahunya. Lalu dia menarik jian ke dalam gendongan nya. Ternyata jian tidak terlalu berat, hanya saja jian sangat tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MM
Novela JuvenilPeringatan 21+, banyak adegan anu nya dan konflik BAHASA PRONTAL BGT Wajib follow author gntng Seorang cowok yang dikenal tampan penyuka sex bebas, tiba tiba disadarkan oleh cewek biasa yang dikenal bisu.