06. Cheska VS Jian

16.6K 222 36
                                    

"anjing?!"

Jian terkejut saat cheska mengatakan kalimat itu setelah melihat kondisi indah yang melemah di gudang. Darah di kepala indah sudah mengering di kepala indah, jian tidak mau membersihkan atau mengobati luka indah.

Cheska langsung mengangkat kepala indah dia taruh di paha nya. Dan menyingkirkan rambut indah yang menghalangi wajah nya. Cheska pernah belajar menanggani luka seperti ini,  karena ayahnya seorang dokter.

Dia bawa kotak obat milik ayahnya. lalu mulai membersihkan darah darah yang mengering di kepala indah. Dengan hati hati cheska membersihkan darah kering itu. Agar dia tau letak luka kepala indah.

"lo mah bener bener ji, lo ini kesurupan apa gimana? Anak orang lo giniin." dingin cheska sembari membersihkan darah indah.

Jian menghela nafasnya, dia juga tidak sadar dengan apa yang dia lakukan tadi. Sejak indah tidak sadarkan diri, jian buru buru pergi ke rumah cheska, dan membawa cheska kerumah nya untuk memeriksa kondisi indah. Jian sudah mengira indah sudah mati,  tapi nnyatanya jantung masih berdetak.

"sekarang, lo jujur deh sama gua, lo sama indah ada masalah apan? Jangan sampe nih anak lo giniin lagi." tegas cheska mulai mengobati luka indah.

Jian terdiam, dia enggan menceritakan semuanya, karena malu jika diceritakan bahwa dia ketauan ngewe oleh indah di perpustakaan.

Melihat jian diam, membuat cheska menatap jian dengan curiga. "masalah nya apan!" tanya cheska semakin tegas.

"jadi gini. Gua ketauan ngewe sama indah di perpustakaan." pelan jian.

Cheska mengerutkan dahinya. "ha? Lu ngewe sama indah di perpustakaan??" tanya cheska belum paham.

Jian berdecak, dia semakin malu jika di perjelaskan lagi.  "gua kan ngewe sama putri di perpus, terus ketauan sama si indah." ujar jian menjelaskan.

Cheska membuka gulungan perban, dan mulai dia lilitkan di kepala indah yang sudah dia beri obat. "terus?, dia kan cuma liat doang. Gak akan dia laporin juga,  dia kan bisu."

Jian menatap malas ke cheska. "masalahnya dia punya bukti. Dia pas itu lagi rekam rekam suasana di perpus.  Lo tau kan dia gimana?  Dia suka rekam rekam begitu.  Eh gak sengaja dia ngerekam gua lagi ngewe sama putri. " jian menjelaskan lagi.

Cheska berdecak sambil menggelengkan kepalanya. "stres sih lo. Gua suruh kan kalo lo ngewe jangan tempat terbuka, apalagi disekolah, dangkal banget otaknya."marah cheska.

Jian hanya diam saja mendengarkan ocehan cheska.

"terus nih anak gimana? Pulangin dia,  kasian gila." ketus cheska menatap jian.

"tapi gua takut nih anak laporin kejadian kemarin ke guru guru.  Gua pinta hp nya, katanya hp nya rusak." ujar jian enggan melepaskan indah.

Cheska menghela napasnya. "lo percaya gak, kalo cewek bisu kaya dia bisa boong? Apalagi sama cowok kaya lo." tanya cheska.

Jian diam, tidak menjawab pertanyaan cheska.

Cheska menggendong indah dan berjalan keluar gudang membuat jian kebingungan,  kemana cheska akan membawa indah pergi.

"lo mau bawa dia kemana?!" tanya jian kepada cheska sebelum keluar rumahnya.

"gua mau dia."

Ucapan cheska membuat jian terkejut. "maksud lo?" tanyanya belum mengerti.

Cheska menatap malas ke jian. "kalo lo bawa dia kesini cuma mau disiksa, mending dia gua bawa kerumah gua,  seenggaknya dia lebih baik disana." ujar cheska.

MMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang