Cheska duduk disamping indah, saat bangku teman sebangku indah kosong. Entah kemana teman sebangkunya itu. Indah mengerutkan dahinya saat melihat cheska tiba tiba duduk disamping nya.
"gak usah kaget kali. Biasa aja. "ucap cheska tersenyum.
Indah pun tersenyum canggung.
"btw. Tadi pagi lu lama amat di kamar mandi? Lu mandi berjam jam kali?" tanya cheska penasaran
Indah membulatkan matanya saat ditanya. Namun dia enggan menjawab pertanyaan cheska.
Cheska tiba tiba menyentuh tangan indah, membuat indah terkejut mendapat sentuhan dari cheska. Mata mereka kini saling bertatapan.
"lo milih gue, apa jian."
Mendengar ucapan cheska membuat indah kebingungan, dia pun langsung melirik ke arah jian yang sedang duduk di bangkunya bersama cewek cewek.
Cheska menunggu jawaban dari indah. Indah sangat bingung menjawab apa, karena dia tidak mempunyai perasaan kepada kedua nya.
"tidak ada."
Melihat pergerakan tangan indah, cheska langsung mengerutkan dahinya dengan kesal. "kenapa? Pilih aja. Gapapa kok." ujar cheska mendesak indah.
Indah menggeleng. "aku gak milih siapa siapa. Kalian bukan siapa siapa aku."
Melihat jawaban indah nyaris membuat cheska membulatkan matanya dia semakin mengeratkan tangan indah yang masih berada di tangannya.
"indah. Lo mau gak jalan sama gua, nanti malam?" ujar cheska dengan gugup menatap indah.
Indah terkejut saat dia ajak jalan oleh cheska, tidak menyangka bahwa cowok paling kaya dan pinter dikelasnya mengajaknya untuk jalan jalan.
"tidak bisa. Hari ini aku harus pulang cepat untuk jualan."
Cheska menunjukkan wajah kecewa saat ajakan nya di tolak oleh indah. "yaudah deh. Lain kali kita jalan nya. Mau kan??"
Indah mengangguk pelan.
Cheska melihat ke arah buku indah. Berisi materi yang sudah di jelaskan di papan tulis tadi. Tapi mengapa catatan indah banyak salah, biasanya indah juga tulisan nya rapi, mengapa sekarang sedikit berantakan?
"hm.. Anu, tulisan lo kok gak kaya biasanya??" tanya cheska setelah melihat tulisan indah.
Indah langsung menutupi buku nya dengan kedua tangannya. Dia menggeleng. "maaf. Tulisan aku jelek, soalnya tulisan di papan tulis tidak terlalu jelas, karena kacamata aku rusak."
Ini kesempatan untuk mengambil hati indah.
"bagaimana gua beliin lo kacamata? Biar lo nulisnya enak."
Indah langsung menggeleng, menolak cheska. "tidak usah. Aku akan bekerja keras untuk membelinya lagi."
Cheska terkekeh. "gak apa apa. Gua ikhlas kok beliin nya. Ya asal beli nya sama lu. Soalnya gua gak tau kacamata jenis apa yang suka lu pake."
Indah terdiam sejenak, haruskah dia menerima cheska membelikan nya kacamata. Tapi jika mata nya di biarkan seperti ini, rasa tidak nyaman dimata nya akan terus berkelanjut.
"nanti kalau aku udah ada uang, pasti aku ganti." batin nya.
Lalu dia mengangguk menyetujuinya ucapan cheska. Alangkah senang nya cheska. Sampai dia berdiri tak henti hentinya mengucapkan kata 'hore!'
Seisi kelas dikagetkan oleh kegirangan cheska yang tidak pernah melakukan itu. Termasuk jian. Dia tidak mengerti dengan cheska, apa yang membuat cheska sebahagia itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
MM
Teen FictionPeringatan 21+, banyak adegan anu nya dan konflik BAHASA PRONTAL BGT Wajib follow author gntng Seorang cowok yang dikenal tampan penyuka sex bebas, tiba tiba disadarkan oleh cewek biasa yang dikenal bisu.