27. Saling Menyembunyikan Rasa

3K 146 9
                                    

Indah berjalan tergopoh gopoh di koridor kelas karena membawa dua kantong besar berisi kue kue pesanan. Saat dia datang semua orang mengerumuni nya untuk mengambil kue pesanan mereka di koridor.

"ini kak uang nya,  makasih." ucap wanita yang terakhir mengambil kue pesanan nya. 

Indah tersenyum dan menghela nafasnya, kantong besar itu sudah tidak berisi apa apa lagi karena kue pesanan nya sudah diambil oleh yang memesan.

Dia duduk di sebuah bangku panjang sambil mengusap keringatnya menggunakan tisu. Pinggang dan punggung nya sangat terasa pegal sekali begitu juga dengan tengkuk lehernya.

Dia membiarkan dirinya untuk tenang dulu baru nanti masuk ke dalam kelas,  bell akan berbunyi 10 menit lagi jadi dia gunakan waktu itu untuk menenangkan diri.

Saat dia menoleh ke arah kanan melihat esika sedang berdiri di tengah tengah karidor menatap ke arah nya dengan tatapan datar membuat indah mengerutkan dahinya.

Esika tidak menghampiri nya melainkan pergi begitu saja setelah menatap dia seperti itu. Terkadang esika juga aneh, apa mungkin dia begitu masih kesal dengan indah karena indah pernah menolaknya.

Indah menunduk untuk mengikat tali sepatunya yang terlepas lalu dia melihat tetesan darah yang terjatuh di lantai entah dari mana itu. Dia kembali duduk lalu memegang hidung nya yang mengeluarkan cairan merah, yaitu darah.

Dia mimisan, mungkin ini efek kecapekan. Indah tidak memikirkan itu dia langsung mengelap hidung nya dengan tisu tapi lama kelamaan hidung nya semakin banyak mengeluarkan darah membuatnya sedikit panik.  Dia ambil tisu sebanyak mungkin untuk menghentikan darah yang mengalir terus menerus dari hidungnya.

Tapi darah itu berhasil menembus tisu tisu yang indah gunakan untuk menghambat darah nya tapi cara itu tidak berhasil.

Dia langsung berlari ke kamar mandi untuk melihat ada apa dengan hidung nya karena sedaritadi mengeluarkan darah terus.

Bell pun berbunyi menandakan bahwa jam sekolah sudah dimulai.

Jian mencari cari keberadaan indah yang tak kunjung datang ke kelas karena semua teman teman nya sedang menuju kamar mandi untuk mengganti seragam olahraga.

Hari ini ada praktek olahraga. Tapi dia tidak melihat indah di dalam kelas membuatnya sedikit panik dan bertanya tanya kepada teman teman nya mengenai keberadaan indah tapi semua hanya menjawab tidak tau.

Seluruh siswa disuruh kumpul ke lapangan untuk melaksanakan olahraga tapi jian masih di dalam kelas menunggu kedatangan indah. Tapi jika dia terus diam  menunggu kedatangan indah hatinya masih belum tenang dan juga khawatir dengan indah.

Akhirnya dia memutuskan untuk pergi mencari indah tidak peduli teman teman lainnya sedang melakukan praktik di lapangan.

Saat jian berlari tanpa arah dia melihat indah sedang berjalan bersama reygan di karidor kelas, indah menutupi hidung nya dengan kain yang diberikan oleh reygan.

"udah gak apa apa kan?" tanya reygan menatap indah, saat dia tau bahwa jian muncul sedang memerhatikan mereka dari jauh, Dia sengaja memberikan perhatian kepada indah agar jian cemburu.

Indah menggeleng sambil tersenyum. "udah gak apa apa kok, makasih ya udah bantuin aku." jawab indah terkekeh canggung.

Reygan mengangguk lalu mengeluarkan cincin dari saku seragam nya dia masukkan cincin itu ke dalam jari manis indah.  Indah mematung tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh reygan saat ini kepadanya.

Mengapa pula reygan memberikan nya cincin. Pertanyaan itu membuat indah penasaran apa maksud dari reygan.

"re-reygan? Ini kenapa cincin nya dipakein di jari aku??" tanya indah menatap reygan dengan heran.

MMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang