"hufthhhh! Capek!" eluh jian menjatuhkan badan nya di kasur. Padahal dia dikelas tidak ngapa ngapain. Tugas dia semua dikerjakan oleh indah. Dia hanya diam, tidur di kelas.
Dia ambil hp nya. Dia harus menghubungi nathan untuk minta pertanggungjawaban atas apa yang dia lakukan. Tapi saat nomor hp nathan ingin di pencet oleh nya. Ternyata nomor hp nathan tidak aktif lagi.
Jian sangat yakin, nathan pasti mengganti no HP agar tidak bisa ia hubungi.
"sst. Sialan!" decak jian melempar hp ke sembarang arah.
Indah membuka pintu kamar saat mendengar jian berteriak. "jian? Ada apa?" tanya nya.
Jian menatap indah membuka pintu. Dia sempat terdiam melihat penampilan indah. Rambut di cepol memakai dres sepaha dan memakai celemek. Seperti nya indah sedang memasak.
Jian menggeleng. "nggak. Gue laper. Bikin makanan, tapi jangan makanan yang gak enak!" ketus jian.
Indah mengangguk. "iya. Nanti aku buatkan setelah bikin kue ya?"
Jian membulatkan matanya. "lama lah kalo gitu!. Gue laper, masa disuruh tunggu ampe kue nya jadi!" sinis jian.
"hmm. Gimana ya, aku kesusahan kalau bikin kue dibarengi masak buat makan kamu." pelan indah bingung.
Jian berdecak. Dia pun berdiri menghampiri indah. "emang lo bikin kue buat siapa sih?!" ketus jian.
"ini, tadi sebelum pulang. Ada yang mesen kue kecil sama aku. Jadi mau tidak mau aku buat sekarang soalnya besok mau di ambil sama pembelinya." jawab indah menatap jian
"bodoamat! Gue laper!" marah jian tidak peduli dengan alasan indah.
"ya, yaudah, aku buatkan makanan untuk kamu dulu, kamu tunggu ya." pasrah indah. Dia harus mengutamakan jian terlebih dahulu.
"Jangan lama lama! Awas aja lama!"
Beberapa menit kemudian...
Makanan pun belum datang ke tangan jian. Jian pun kesal karena sudah menunggu lama indah di dapur. Akhirnya dia menghampiri indah ke dapur.
Dia melihat indah yang sedang kesulitan membuat makanan untuknya dan sedang membuat adonan untuk kue. Ternyata adonan itu lumayan banyak. Bisa di bilang pesanan indah banyak.
"lo lama banget sih?!" sinis jian tiba tiba datang di samping indah, membuat indah terkejut.
"ini udah mateng kok sop nya, tinggal tatug ke mangkok, kamu tunggu di meja makan aja. Nanti aku siapin." ujar indah kerepotan menuang sop ke dalam mangkuk sembari melihat ke arah open yang sedang memanggang kue.
Jian pun bergegas ke meja makan, duduk dikursi menanti indah. Dia menatap indah yang kesulitan tapi dia menyadari bukan kah anak itu tidak suka dengan makanan manis?
Dahulu. 3 tahun yang lalu.
Jian disuruh ke kantin oleh indah, untuk membelikan makanan apa saja. Karena jian tidak tau makanan apa yang disukai oleh indah. Jian pun membelikan makanan yang rasanya manis semua.
"LO APA APAN SIH! BELIIN GUE MAKANAN MANIS! GUE GAK SUKA!!"
Saat itu jian di bully dan dimaki habis habisan oleh indah dan teman teman nya.
Indah datang membawa semangkok sop ayam dan sepiring nasi. Tak lupa dia bawakan segelas air putih di atas meja.
"aku tinggal ya? Aku lagi bikin kue pesanan."
Indah langsung pergi menuju dapur lagi untuk menyelesaikan kue kue pesanan nya yang harus sudah selesai malam ini juga.
Jian hanya cuek, dia tidak peduli apa yang dilakukan cewek itu, yang terpenting dia harus mengisi perut kosong nya ini yang sudah meronta ronta meminta makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MM
Teen FictionPeringatan 21+, banyak adegan anu nya dan konflik BAHASA PRONTAL BGT Wajib follow author gntng Seorang cowok yang dikenal tampan penyuka sex bebas, tiba tiba disadarkan oleh cewek biasa yang dikenal bisu.