33. Diberi Restu?

2.7K 53 1
                                    

Mungkin rasa benci nya kemarin kemarin sudah hilang karena merasakan kehangatan dari sikap jian, tapi saat jian ingin menikahi nya entah mengapa rasa benci nya muncul kembali, perlakuan buruk jian terbayang lagi di pikiran nya. Mengingat lagi bahwa jian laki laki brengsek dan suka memainkan perasaan cewek.

Bingung.

Dia punya rasa sayang dan juga benci untuk jian, dia sangat bingung menjawab pertanyaan jian yang berniat memang mau hidup bersama nya, apalagi jian berjanji akan membahagiakan indah selama lama nya.

Indah bukan nya meragukan ucapan jian yang berniat mengambil langkah serius dengan nya. Tapi rasa itu muncul secara tiba tiba.

Indah meremas baju nya saat dia mengingat semua perlakukan buruk jian kepadanya dahulu. Dia takut, takut jian masih mempermainkan nya.

"sudah menunggu lama?"

Indah mendongak menatap seseorang perempuan sedikit tua sedang tersenyum kepadanya.

"ha? Mama Jian??!"

Indah melotot tidak menyangka bahwa pembeli kue nya itu adalah mama jian. Jadi yang sedaritadi dia tunggu sampai 3 jam di tempat ketemuan mereka itu adalah mama jian.

Indah sudah menunggu 3 jam menunggu pembeli nya datang, indah tak mengeluh meski begitu dia masih tidak menyerah dan yakin bahwa pembelinya pasti akan datang. Dan ternyata benaran datang

"kenapa? Kaget??" tanya mama dengan dingin saat melihat indah terkejut.

"ta-tante, jadi tante yang pesan kue sebanyak ini?" tanya indah sangat takut menatap mata mama.

Mama menatap tajam ke indah, melihat penampilan gadis itu dari atas sampai bawah entah apa yang dipikirkan oleh mama setelah melihat penampilan sederhana indah.

"dimana jian? Pasti semalam dia dirumah kamu kan?!" tanya mama dengan tegas menatap indah.

Indah menunduk, lalu mengangguk pelan. "i-iya. Maaf tante, aku udah suruh pulang tadi malam karena hujan jadi aku gak tega suruh jian pulang." jawab indah dengan gugup

Mama berdecak. "alasan!. Kenapa kamu gak nelpon saya ha?! Kalau kamu nelpon saya, saya pasti akan menjemput jian!" marah mama

Indah mengangguk pelan sambil memejamkan matanya. "i-iya maaf. Aku lupa, jian juga gak mau pulang, tante. Aku udah coba bujuk dia, tapi dia tetep gak mau buat pulang."

Mama menghela nafasnya panjang. "selalu aja banyak alasan jika ditanya!" ketus mama.

Indah hanya diam menunduk, tidak berani berbicara apa pun ataupun menatap mata mama. Dia sangat takut dengan tatapan tajam mama.

"kamu nunggu disini 3 jam? Untuk menemui pembeli kamu?"

Indah mengangguk.

"kenapa?!"

Indah melotot saat ditanya mengapa alasan nya menunggu 3 jam ditempat ketemuan itu. Ya,  pasti nya untuk mendapat kan uang dan juga kue nya tak terbuang sia sia.

"ka-karena aku yakin, pembeli nya pasti datang. Tidak apa apa telat juga, yang penting kue aku jadi di beli." jawab indah gugup.

Mama terdiam, Jian benar. Ternyata perempuan ini sudah berubah, rasa sabar nya luar biasa untuk menunggu sesuatu yang tidak tau pastinya. Tapi dia tetap tegar menunggu sesuatu itu datang dan merasa sangat yakin. Keyakinan dalam hatinya ternyata cukup kuat.

"kamu mencintai anak saya?"

Indah melotot lagi saat ditanya pertanyaan mengejutkan. Dan dia pun refleks menatap mata mama.

MMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang