22.🔞⚠️

32.4K 264 29
                                    

Jian mendongak menatap indah dengan tatapan memohon. Membuat indah kebingungan harus bagaimana. Mengapa dari tadi pagi indah merasakan sesuatu yang berbeda dari hari hari sebelum nya.

"mau kan? Mau dong, gue udah lama nih gak ngeluarin." pinta jian masih menatap indah.

Tangan indah langsung di tarik dan diarahkan ke celana jian, ternyata kontol jian sudah menegang di dalam celana membuat indah terlonjak kaget saat telapak tangan nya menyentuh kontol jian.

"udah bangun kan?, mau ya?" pelan jian kemudian duduk berhadapan dengan indah.

Indah masih diam meneguk ludahnya dengan bingung harus apa yang dia lakukan sekarang,  menolak atau menerima permintaan jian. Jika dia menolak pasti jian akan menyakitinya, tapi jika dia menerima, jujur saja dia tidak pernah melakukan nya.

"ta-tapi, perut kamu masih sakit kan?" gugup indah menatap jian.

Jian menggeleng lalu mencium pipi kanan indah secara tiba tiba membuat indah semakin terkejut dibuat nya.

"udah gak sakit perut gue, yang sakit kontol gue." ujar jian menarik celana nya ke bawah dan mengeluarkan kontolnya di hadapan indah

Jian perlahan lahan menarik tangan indah lalu mengarahkan ke kontolnya, indah masih menatap takut dan bingung ke mata jian. Jian mengusap pipi indah berusaha memberikan ketenangan kepada gadis itu.

"kaya gini, ahh, kaya gini indah, lo harus lakuin ahh shh."

Jian menuntun tangan indah di kontolnya yang mengacung dengan naik turun, indah mulai menatap wajah keenakan jian saat jian masih menuntun tangan nya sembari memejamkan matanya dan mengigit bibir tak mampu menahan rasa yang dia rasakan.

Indah ketakutan saat itu, tangan nya sangat terasa kejantanan jian yang sangat mengacung dihadapan matanya. Dia ingin menarik tangan nya dan pergi, tapi jian malah memaju mundurkan tangan nya dengan cepat.

Indah kebingungan saat itu juga. Jian menatap sayu ke indah dengan nafas yang terengah engah, tangan nya capek menuntun tangan indah.

"ndah..."

Indah membulatkan matanya saat mendengar suara pinta itu dengan sedikit desahan.  Melihat wajah kasian di wajah jian membuat indah tidak tega.

"cepet ndah, gua gak kuat lagi." ucap jian menatap sayu indah lalu mengecup bibir indah dengan singkat dan kembali menatap indah dengan tatapan memohon.

Indah perlahan lahan memberanikan dirinya menyentuh kontol jian yang masih mengacung itu. Jian berdesis saat tangan indah mengenggam kontolnya.

"shhh."

"sa-sakit?" tanya indah sedikit panik setelah mendengar jian berdesis sembari memejamkan  matanya.

Jian menggeleng. "lanjutin."

Indah mengangguk. Dia melihat kontol jian dengan teliti ini baru pertama kali nya dia melihat kelamin laki laki nyata di depan matanya. Dan dia juga melihat tangan nya sendiri sedang maju mundur di kontol panjang jian.

Dia tidak menyangka dia bisa melakukan nya dan membuat jian terus mendesah dan mendongak keenakan.

"ji-jian.. Jangan berisik, nanti di denger sama mas dira." ujar pelan indah panik dan baru menyadari bahwa dirumah ini bukan lagi mereka berdua, melainkan ada dira.

Jian tak peduli dengan itu yang penting kontolnya lagi keenakan. Dia memajukan kepalanya ke wajah indah, menarik kedua rahang indah, dan langsung melahap bibir kecil indah.

Tangan indah Masih terus maju mundur di kontol jian dan bibirnya masih di emut emut oleh jian. Tangan jian mulai membuka kancing piyama indah.

"shh ah." indah mendesah saat lehernya di kecup dan di jilat oleh jian.

MMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang