BB-14

1.2K 50 26
                                    

Haechan terbaring di atas kasurnya, memeluk boneka beruang yang Mark beli sewaktu mereka pulang dari rumah sakit tadi pagi.

Haechan baru dibolehkan pulang setelah tiga hari di rumah sakit, sebenarnya Haechan sudah meminta pulang di hari pertama waktu dia masuk RS, tapi Mark dan dokter Taeil menahannya, Haechan pun hanya bisa pasrah.

Siang ini Haechan sangat bosan, tidak tau mau buat apa, Mark tadi pamit pergi ke kantor karena ada meeting mendadak. Tadinya Haechan sudah meminta untuk ikut, tapi Mark menolak, dia tidak ingin membuat Haechan kelelahan dan tak ingin calon bayinya terluka.

" Ohh Hyung apa yang harus aku lakukan sekarang " ujar Haechan frustasi " Hey Baby, kau mau makan sesuatu? " Tanya Haechan sambil mengusap perutnya yang masih rata

Haechan berjalan kearah kulkas, membukanya dan menemukan mangga setengah matang yang tampaknya begitu lezat untuk di santap. Haechan mengambil mangga itu lalu mengupasnya

Haechan duduk di depan tv dengan piring yang berisikan mangga yang dia kupas tadi, menyalakan tv untuk ditonton.

Ting..tong..

Saat sedang mengunyah mangga-nya dan menonton tv, tiba-tiba bel pintu apartemen Haechan berbunyi, Haechan sudah tau itu Mark.

Oh tapi kan Mark tau pin pintu itu, kenapa dia harus mengetuk terlebih dahulu? Jaemin dan Jeno juga tau, damn siapa ini?

Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri Haechan teringat seseorang " Oh Hendery Hyung ", tadi waktu lagi mengupas mangga Hendery menelfon Haechan, dia bilang, dia ingin berkunjung ke apartemen Haechan karena hari ini dia ada di Seoul.

Dengan segera Haechan melepas piring mangga-nya dan langsung berlari kecil menuju pintu utama apartemennya.

" K-kau? " Haechan menatap seorang pria di depan pintunya itu dengan sedikit tatapan aneh

" Iya aku, bisa aku masuk? " Tanya pria itu

" Emm, boleh " Haechan memberi ijin pria itu untuk masuk dan mempersilahkannya untuk duduk

Saat keduanya sudah duduk, Haechan hendak bertanya ada masalah apa yang membuat pria ini datang ke apartemennya, dan dari mana dia tau alamat tempat tinggal Haechan.

" Bisa aku bertanya? " Belum sempat Haechan bertanya, eh sudah keduluan sama pria itu

" Bisa, mau tanya apa? " Kata Haechan

" Waktu itu kenapa kamu nolak aku? Maaf,, jika boleh jujur aku masih mencintaimu Haechan " ujarnya

Haechan seketika membelalakkan matanya dan tubuhnya terasa kaku, kenapa pria ini selalu mengejarnya selama 3 tahun terakhir?

" Maaf Dejun, aku mencintai orang lain dan aku akan menikah dengannya " ujar Haechan

" Ahh maaf.. Dan maaf jika kedatanganku mengganggu aktivitas mu " Dejun

" Tidak tidak, aku sedang tidak melakukan apa-apa " bantah Haechan

Mata Dejun terarah pada piring yang ada di atas meja di depannya, lalu menatap Haechan dan piring itu secara bergantian

" Kamu makan mangga? Jam segini? " Tanya Dejun

Haechan menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan mengangguk " lagian ini juga sudah siang Jun, jadi tidak apa-apa 'kan? "

" Iya sudah siang, tapi kan seharusnya makan nasi dengan lauk, ini kenapa makan mangga? mana ini masih setengah matang lagi. Kamu kenapa? Ngidam? " Ujar Dejun sembari memakan beberapa potong mangga

" Ah Dejun jangan dimakan, itu punya Dede bayi " seketika Haechan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya setelah menyadari apa yang dia katakan tadi.

Baby Bear || [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang