BB-16

1K 54 16
                                    

Mark memarkirkan mobilnya di depan rumah sakit, sesegera mungkin dia berlari ke dalam mencari keberadaan Haechan.

Mark bertanya kepada seorang Suster, dan suster itu mengatakan bahwa Haechan berada di ruangan VVIP nomor 21 di lantai 3. Setelahnya Mark langsung masuk ke lift dan menekan angka 3.

Ting...

Pintu lift terbuka, si camar itu berlari kecil, lorong ini sangat sepi hanya beberapa ruangan saja yang lampunya menyala, tempat ini jarang di lewati banyak orang.

Dari kejauhan Mark sudah melihat Jeno berdiri di depan pintu salah satu kamar, si camar pun segera menghampiri si pria hidung mancung itu.

" Jeno, dimana Haechan? " Tanya nya tergesa-gesa

" Di dalam! " Jawab Jeno dingin

Mark hendak membuka pintu itu, tapi...

" Nikahi Haechan secepatnya dan segeralah pecat perempuan itu! " Jeno menghalangi gagang pintu itu dengan tangan kanannya, dia menatap Kakaknya itu dengan tatapan penuh amarah.

Si camar nampak bingung dan terkejut juga
" Kenapa tiba-tiba seperti itu? Hyung punya waktu sendiri untuk menikahi Haechan, apa urusan mu? " Si camar menatap Jeno tajam

" Kapan waktunya Hyung? Apa kau mau menyiksa Haechan terlebih dahulu, hah!? Nikahi dia secepatnya! " Kata Jeno dan tak kalah tajam memandang Mark

" Apa urusanmu!? " Mark menarik kerah baju Jeno

" Jika Hyung masih melakukan hal yang sama, ku pastikan Haechan akan menjadi istri kedua ku! " Jeno segera melepaskan cengkraman Mark di kerahnya lalu segera pergi dari situ.

Mark menatap punggung Jeno yang mulai menjauh dari tempatnya berdiri " Apa Jeno tau sesuatu? Aishh sial!! " gumam Mark

Mark segera menekan kenop pintu dan masuk.

Ceklek..

Pandangan pertamanya adalah, Haechan yang terbaring di atas brankar dan selang infus yang terhubung dengan tangan si manis.

Di situ ada Jaemin dan Jisung juga.

" Mark darimana saja kau ini? " Tanya Jaemin

" Maaf " satu kata dari Mark yang membuat Jaemin bingung setengah mati, ditanya apa jawabnya apa.

" Aku dan Jisung pergi dulu, Jeno sudah menunggu. Jangan tinggalkan Haechan, tetap disini " perintah Jaemin sembari mengangkat Jisung untuk digendongnya dan keluar dari ruangan itu.

Ceklek..

Cekluk..

Setelah Jaemin menutup pintu, Mark mendekati brankar.

Dugh..

Mark jatuh dengan kedua lututnya, air matanya mengalir. Dia mengingat semua yang dia lakukan semalam dengan Karina, rasa bersalahnya membuat kakinya melemah dan nafasnya terasa sesak

" Maafkan aku, wake up bear.. hiks..hiks..hiks " Mark meraih satu tangan Haechan yang tidak dipakaikan infus

" Aku salah, wake up please " Mark meletakkan punggung tangan Haechan di pipinya, mencium punggung tangan itu, tangan Mark yang sebelah dia gunakan untuk mengusap lembut pipi Haechan.

" Eungh " Haechan sadar

" B-bear, kau bangun sayang? Maafkan aku hiks.. hikss.. " Mark beralih memeluk Haechan, dan yang dipeluk pun membalas pelukan si camar

" Aku tidak apa-apa hyung " Haechan mengusap punggung Mark

" Maaf..Maaf..Aku salah.. " suara Mark terendam karena saat ini wajahnya tenggelam di ceruk leher Haechan

Baby Bear || [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang