BB-10

1.6K 83 21
                                    

Aku gabut wkwk, double up dah..
Bodo, rame ato kagak yg penting up aja lah hihi..
Gak tau mau ngapain lagi:)

⚠️🔞⚠️

Haechan hampir tertidur di sofa..
Bir yang dia buka belum sempat dia minum.

Pria itu segera mengambil bir nya dan langsung meneguknya sampai habis. Lalu dia membuang kaleng bir itu ke tong sampah yang ada di sudut ruangan.

Meski sedikit jauh, tapi Haechan berhasil memasukkan kaleng itu ke tong sampah.

Haechan melirik jam di tangannya, ini sudah jam satu dini hari.

Saat anak itu berniat melangkahkan kakinya menuju kamar, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu apartemennya.

Haechan berbalik badan dan bertanya siapa yang datang jam segini? Mungkinkah itu Jaemin? Jeno? Renjun?.

Setelah bergelut dengan pikirannya Haechan pun berjalan mendekati pintu itu, memegang gagang pintu.

Ngieek

Pintunya dia buka, nampak ada seorang lelaki didepan pintu itu, Haechan tidak bisa melihat wajahnya orang itu dengan jelas karena lampu di apartemennya belum dia nyalakan semua, dan hanya diterangi oleh cahaya lampu dari dapur.

Grep!

" YAKK!! apa yang kau lakukan, lepaskan aku, siapa kau!!? " Tiba-tiba orang itu menerobos masuk dan memeluk Haechan sekuat tenaga dan itu membuat Haechan takut setengah mati.

Brak!

Pintu itu dibanting dengan kuat, orang yang tadi memeluk Haechan kini melepaskan pelukannya dan sejenak mengunci pintu itu lalu membuang kunci itu entah kearah mana.

Dia mendorong Haechan sampai terjatuh di atas sofa, karena dorongan pria itu sangat kuat, kepala Haechan terbentur di sisi sofa yang sedikit keras.

" AHKK! " Rintih Haechan

Pria yang mendorongnya tadi ikut mendekati Haechan, terlihat dia sedikit panik karena Haechan berteriak dan memegang kepala bagian belakangnya.

" Maafkan aku, kau tak apa-apa? " Suara khas orang panik itu dapat menghentikan atmosfer Haechan

Suara itu? Suara itu sangat tidak asing baginya. Dengan segera Haechan mengambil handphonenya yang ada di meja, menghidupkan senter lalu mengarahkan ke arah pria itu

Deg..

" K-kau? " Haechan gugup setengah mati.

" Iya, ini aku, Mark " katanya sambil memegang sebelah tangan Haechan.

Ya Mark, dia sedari tadi mengikuti Haechan dari belakang, agak jauh agar supaya tidak ketahuan Haechan.

Haechan terdiam sesaat... " Pe-pergi, suami ku akan segera pulang " Haechan melepaskan genggaman tangan Mark dan kemudian berdiri.

" Suami? Suami katamu? Mana? Ayo tunjukkan kepada ku! " Mark ikut berdiri menatap Haechan dengan sorot mata tajam

" Pergi Hyung, aku tidak mau melihat mu lagi " bentak Haechan dan berbalik menuju kamarnya

Baby Bear || [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang