BB-33

896 43 13
                                    

Holla...
Ketemu lagi kitaaa... Gak tau deh ini aku ngetik apaan wkwk.. Intinya aku nangiss sih pas ngetik ini:(, Cemen banget kan? Iya tau hueeeㅠㅠ...

Happy reading




Mark terus-menerus berdoa agar supaya Haechannya dan anaknya tidak kenapa-kenapa. Pria beralis camar itu menyeka air matanya yang terus keluar. Kalian pasti tahu rasanya jika menangis tanpa suara 'kan?

Mark terus melajukan mobilnya. Mengendarai mobil sudah seperti orang kesetanan, tidak takut mati saat menyalip mobil-mobil besar.

Tadi saat Doyoung menelepon Jeno, Dia menceritakan semuanya dengan Isak tangis yang tak henti-hentinya. Dia sudah tidak tahu apa yang akan dia lakukan sekarang.

Jeno sampai jatuh terduduk karena mendengar apa yang Doyoung katakan. Dengan segera Jeno menyuruh kakaknya untuk menuju ke TKP.

Dan saat ini, Dejun dan Karina nampak diam di kursi tengah, mereka berdua sadar semua ini terjadi karena ulah mereka.

Pria pemilik eye smile itu menelepon Jaemin dan menceritakan apa yang terjadi dan disana dapat terdengar teriakan Lucas memanggil nama Renjun karena pria mungil itu pingsan saat mendengar Jaemin mengulangi perkataan Jeno.

Di mobil yang lain, kini Hendery mengendarai mobil sudah seperti pembalap handal..

Dia juga tak henti-hentinya berdoa agar supaya Haechan dan calon keponakannya itu tidak apa-apa. Setelah mendengar perkataan Jeno, mustahil jika Haechan masih hidup. Tapi Hendery membuang pikiran setannya itu. Dia tidak mau memikirkan hal-hal buruk terhadap Haechan dan calon keponakannya.

Setelah beberapa menit mengendarai mobil, mobil Mark dan Hendery pun sampai di TKP.

Buru-buru mereka semua keluarga dari mobil dan menghampiri Doyoung yang masih menangis di pinggir jembatan melihat petugas mengangkat mobilnya yang sudah tidak tau bentuknya seperti apa.

" Doyoung! " Yang dipanggil pun menoleh ke belakang

" Mark, Jeno.. " semuanya menghampiri Doyoung

Mark memandang ke arah air yang mengalir deras " HAECHAN " / " BEAR " Teriak Mark dan Hendery bersama.

Keduanya jatuh dengan lutut yang mendarat di aspal.

" Haechan, hyung.. Bawa Haechan kembali, aku tidak mau tahu.. Bawa Haechan kembali kesini.. aarrggh hikss, HAECHAN " Jaemin berteriak sembari menggoyangkan tubuh suaminya

" Tenanglah sayang " bujuk Jeno

" BAGAIMANA KITA BISA TENANG JIKA HAECHAN TIDAK ADA DISINI, HYUNG!? " Si kecil Renjun juga ikut berteriak

Jisung terus menangis di pelukan Jaemin.. Jadi ini alasan Jisung menangis dari tadi? Dia tau apa yang akan terjadi pada paman cantik nya. Tapi Dia hanya tidak mengerti harus menyampaikan seperti apa kepada orang-orang di rumah tadi.

" P-paman ca-cantik.. Eomma, Appa, Icung mau paman cantik hueee hikss hikss ngee~ "

" Tenanglah jisung-ah,, paman cantik akan baik-baik saja " Jeno mengusap punggung anaknya dengan begitu lembut

Tak lama terlihat sepuluh helikopter beterbangan mendekati jembatan tersebut. Mereka adalah orang-orang dari Mark. Tadi di perjalanan Mark meminta Jeno untuk menelepon orang-orangnya dan menyuruh mereka untuk segera ke TKP.

Jembatan ini sudah di beri garis polisi. Disini hanya ada para wartawan, polisi, dan pihak keluarga. Jembatan ini sudah ditutup, para pengendara di suruh oleh polisi untuk melintasi jembatan sebelah.

Hendery awalnya ragu untuk memberi tahukan ini kepada kedua orang tuanya, tapi dia harus memberi tahukan nya.

Di telfon lah Daddy Johnny

Baby Bear || [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang