Sinar matahari mulai memenuhi kamar Dorriel. Badannya sudah sangat sehat karena tidur yang terbilang cukup lama. Saat ini masih pukul setengah delapan pagi. Ia segera mandi dan berganti pakaian. Ia memakai kemeja cokelat dan celana jeansnya bersiap untuk ke bengkel sekalian langsung latihan band. Ia mengetik nomor telepon yang dikirimkan oleh Johnathan melalui perantara Dery. Setelah mendapat sahutan di ujung telepon, Dorriel sarapan terlebih dahulu bersama bundanya.
"Lain kali jangan sok kaya jagoan suka ngebut-ngebutan." Bundanya menatap sinis ke arah Dorriel yang melahap roti bakarnya itu.
"Iya bunda sayang. Ini tinggal nunggu Rens sama Haican buat nganterin Do ke bengkel ngambil motor." Setelah mengucapkan itu, Dorriel melanjutkan sarapannya.
"Untung aja yang kamu tabrak tuh orang baik sampe mau nolongin kamu." Dorriel agak sebal ketika bundanya membahas tentang Johtanhan.
Memang sih Johnathan itu baik dan bertanggung jawab padahal dia tidak salah. Tapi Dorriel agak kesal karena ekspresinya Johnathan yang sangat cuek, dingin, dan sok keren itu. Dorriel heran mengapa banyak mahasiswa mahasiswi Neocity yang menyukainya.
Selang beberapa lama, Rens dan Haican datang ke rumah Dorriel. Mencicip makanan sarapan buatan bundanya Dorriel lalu mengantar Dorriel menuju bengkel Cherry Bomb.
.
━━━━━━
.
Johnathan, Juno, Jefri, Luki, dan Juan sudah di lapangan basket beserta anak semester bawahnya yaitu Tio, Yudha, dan Jun. Mereka melakukan pemanasan seperti berlari dan push up. Dari arah koridor Dorriel, Haican, Rens, Dery, dan Jeman bersusah payah membawa peralatan band yang tadinya mereka bersihkan. Dery yang melihat ada anak basket sedang pemanasan di lapangan mulai jahil ke Dorriel berniat untuk dendamnya karena Dorriel tidak menceritakan kejadian itu.
"Jo! Dicariin Do!" Selesai meneriakan seperti itu, Dorriel membersarkan bola matanya lalu menyumpal mulut Dery dengan kain lap.
"Gila lo! Gue gak ngapa-ngapain!" Dorriel menjambak rambut Dery yang membuat Dery berteriak kesakitan.
Anak basket semua menoleh ke arah mereka, termasuk Johnathan yang menatap dengan ekspresi datar. Beda halnya dengan sahabatnya yang asik cekikikan. Luki langsung ikut berteriak.
"Woy Do! Jangan sakitin pacar gue!" Luki mendengus sebal melihat Dery dijambak oleh Dorriel.
Dery bernapas lega ketika sudah tiba di ruang band. Lebih tepatnya karena Dorriel sudah tidak menjambak rambutnya lagi. Di ruangan itu sudah ada Gea, Ryuin, dan Yena. Mereka mulai berlatih. Dorriel, Haican, Rens, dan, Yena, Gea sebagai vokalis. Jeman sebagai rapper. Dery sebagai pemain gitar. Ryuin sebagai pemain piano.
Semantara itu di lapangan bukannya berlatih, Luki dan Jefri malah asik menggoda Johnathan. Johnathan hanya bisa diam dan melanjutkan latihannya. Sahabatnya itu memang suka sekali menjodoh-jodohkan orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲, 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 || Johndo || END ✔
Fanfiction𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐃𝐨 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐬𝐤𝐞𝐭 𝐉𝐨 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚. 𝐊𝐞𝐝𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐭𝐮𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐝...