25.🦋

691 58 4
                                    

Dorriel masih tidak menyangka bahwa anak OSIS yang memotret dirinya saat SMA adalah Johnathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dorriel masih tidak menyangka bahwa anak OSIS yang memotret dirinya saat SMA adalah Johnathan. Bahkan Johnathan melihat kejadian memalukan Dorriel saat di balkon sekolahnya. Sungguh itu membuat Dorriel sangat malu. Ia meruntuki dirinya sendiri yang mudah lupa dengan wajah orang-orang yang jarang ia temui.

"Terus kenapa foto gue masih lo simpen?" Tanya Dorriel.

"Ya gak papa. Buat kenang-kenangan kalo pas SMA gue ngefotoin lo hahahah." Johnathan tertawa.

"Yaudah sekarang apus foto aib gue yang kemaren!" Dorriek kembali ke mode galak.

"Iya udah nih." Johnathan menunjukkan ponselnya.

Setelahny mereka terdiam begitu lama. Johnathan yang masih bersender di kasurnya dan Dorriel yang duduk di hadapan Johnathan. Tidak ada topik obrolan lagi. Sepi hanya suara dentingan jam yang terdengar. Dorriel mulai salah tingkah ketika menyadari Johnathan sedari tadi menatapnya. Dorriel sedikit menunduk dan memainkan ujung jarinya. Otaknya sedang memikirkan apa yang diceritakan Johnathan yang membuat pipinya memerah terlebih ketika mengetahui Johnathan masih menyimpan fotonya.

"Lo gak lanjut belajar?" Tanya Johnathan yang menahan senyumnya melihat Dorriel menunduk di hadapannya.

"Eh iya anjir. Udah jam berapa dah?" Dorriel melihat ke jam dinding Johnathan.

"Udah malem banget," ujar Johnathan.

"GILA ANJIR! LO SIH CERITANYA KELAMAAN JADI GAK TERASA DAH JAM 12!" Dorriel panik lalu bersiap untuk pulang.

"Nginep aja. Jam segini kalo di jalan bahaya." Johnathan modus.

"Sinting lo! Gue ntar di marahin bunda gue! Apalagi besok UTS!" Dorriel mendengus kesal.

"Yaudah gue anterin pulang." Johnatahn ikut bersiap untuk mengantar Dorriel.

Kembali Johnathan menaiki motor Dorriel, Dorriel kembali mendapatkan perlakuan yang sama seperti tadi siang. Jantung Dorriel berpacu cepat, bahkan ia sekarang tidak sanggup menatap kaca spion. Dorriel hanya fokus pada jalanan di depannya dan melepaskan pegangannya pada pinggang Johnathan. Johnathan yang menyadari itu merasa takut Dorriel marah padanya.

"Do." Panggil Johnathan.

"Apaan?" Jawab Dorriel yang masih saja jutek.

"Lo marah sama gue?" Johnathan fokus mengendarai motor sambil sesekali melirik Dorriel melalui kaca spion.

"Kagak." Jawab Dorriel.

Johnathan menghela berat napasnya, ia kembali fokus mengendarai motor Dorriel. Nanti ketika sampai di rumah Dorriel, Johnathan akan menanyakannya lagi.

.

━━━━━━

.

15 menit kemudian sampailah mereka di depan rumah Dorriel. Untung saja jalanan sepi karena sudah lewat pukul 12 malam. Dorriel turun dilanjutkan Johnathan yang turun dari motor Dorriel. Ketika hendak Dorriel berjalan memasuki rumahnya, Johnathan menahan tangan Dorriel yang mau tak mau membuat Dorriel menatapnya.

𝐌𝐲 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲, 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 || Johndo || END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang