10. 🦋

803 55 2
                                    

Selesai latihan band, semua anggota band merapikan kembali peralatan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai latihan band, semua anggota band merapikan kembali peralatan mereka. Dorriel, Haican, Rens, dan Dery lebih dulu keluar ruangan itu yang disusul anak semester bawah. Yena langsung berlari mendekati Dorriel lalu memberikan sebotol minuman jeruk kepada Dorriel. Dorriel menerimanya.

"Do doang nih yang dikasih kita enggak." Ledek Haican kepada Yena.

"Maaf kakak-kakak, kapan-kapan deh aku traktir kalian." Yena tersenyum manis.

"Awas ya kalo bohong." Dery menjahili Yena.

Dorriel masih terus berjalan dikoridor sambil meminum minumannya. Ia melirik sekilas ke arah kiri yang terdapat anak basket masih latihan. Dorriel segera mengalihkan pandangannya. Namun ada salah satu anak basket yang sedang memperhatikan ke arahnya, entah ke arahnya atau ke arah lain. Yang pasti mata itu menatap ke arah anggota band. Dorriel segera menghentikan lirikan matanya. Terlalu mual melihat anak basket, batinnya.

"Kak Do ayo pulang bareng." Tanpa menunggu persetujuan Dorriel, Yena langsunh menggandeng lengan Dorril lalu membawa Dorriel agar berjalan lebih cepat meninggalkan sahabatnya.

.

━━━━━━

.

Anak basket masih berlatih tanpa basket, Johnathan yang saat ini dalam suasana hati buruk karena basketnya di lobangi oleh Dorriel membuat sesi latihan menjadi lama. Mereka terpaksa latihan menggunakan bola voli. Juno yang sedari tadi tidak fokus karena melihat anak band yang sedang berjalan di koridor. Lebih tepatnya melihat salah satu anggota band. Johnathan yang menyadari itu langsung menegurnya.

"Juno. Latihan yang bener jangan liatin geng itu." Johnathan menatap malas ke arah Juno.

"Iya Jo sorry. Gak sengaja liat." Juno cengengesan dan menggaruk tengkuknya.

Luki sedari tadi sedang galau ketika diputuskan secara gampangan itu oleh Dery. Bagaimanapun ia telah bersahabat dengan Johnathan semenjak orientasi. Sedangkan berpacaran dengan Dery semenjak semester lima. Tentu sebucin-bucinnya Luki, ia tidak akan membuang Johnathan. Johnathan yang melihat raut wajah Luki menjadi merasa bersalah.

"Sorry ya semuanya. Gara-gara gue, kalian jadi kena imbasnya." Johnathan menghentikan latihanya lalu berbicara di depan semua anggota basketnya.

"Gak papa Jo, sans aja kan semua gara-gara Do." Jefri ikut merasa kasihan pada Johnathan.

"Iya Jo gak papa. Tar gue bisa bujuk Dery lagi kok." Luki tersenyum lebar.

"Gak papa kak, mereka tuh yang nyebelin." Yudha mencibir.

"Thanks gais. Latihan hari ini selesai dulu aja ya. Boleh pulang semuanya." Setelah mengatakan itu, ketiga anak semester atas berterima kasih dan segera pulang tanpa mengganti terlebih dahulu baju olahraganya. Menyisakan Johnathan dan sahabatnya yang masih berada di lapangan.

𝐌𝐲 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲, 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 || Johndo || END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang