"Disitu aja, butiknya keliatannya bagus." Johnathan mengajak Dorriel ke sebuah butik yang terlihat elegant.
Mereka sudah berada di sebuah mall lalu mencari butik yang sekiranya bagus untuk memesan baju untuk timnya masing-masing.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang karyawan yang ada disana.
"Saya mau memesan untuk acara band. Warna hitam dan merah." Dorriel menjelaskan.
Selama Dorriel menjelaskan kepada karyawan butik itu, ponsel Johnathan berdering. Mamanya menelepon namun ia tidak mengangkatnya. Lalu setelahnya terdapat pesan dari mamanya
Setelahnya, Johnathan menghembuskan kasar napasnya. Ia kembali mendekati Dorriel yang sedang duduk menunggu karyawannya mengambilkan contoh kain.
"Warna apa jadinya?" Tanya Johnathan.
"Tadinya merah sama item, tapi kata mbaknya bagusan ditambah dikit putih biar gak terlalu dark." Jelas Dorriel yang diangguki Johnathan.
"Besok mama gue mau ngajak maken malem. Lo ikut ya." Johnathan menatap sendu ke arah Dorriel.
"Oke!" Dorriel tersenyum semangat.
"Bentar ya gue juga mau mesen kaos tim gue. Warnanya gue samain kaya tim lo ya." Johnathan tersenyum lalu berjalan menghampiri karyawan lainnya.
Selesai melakukan fitting baju, Dorriel dan Johnathan berkeliling mall untuk mencari camilan. Dengan niat modus, Johnathan mendekati Dorriel dan menggenggam tangannya lalu dimasukkan ke saku Johnathan. Tentu saja Dorriel sedikit tersentak dan berontak.
"Apaan sih lo?!" Dorriel berdecak kesal.
"Tangan gue kedinginan. Bentar aja." Johnathan memasang ekspresi menyedihkan dan Dorriel hanya bisa pasrah.
Sampailah mereka di tempat es krim BR. Dorriel memesan eskrim strawberry sedangkan Johnathan es krim matcha. Johnathan sibuk dengan ponselnya sesekali tersenyum memfoto es krimnya. Dorriel yang merasa dianggurkan langsung cemberut kesal.
"Chatan sama siapa sih lo?!" Tegus Dorriel.
"Ini masa katanya temennya Yorina ada yang suka sama gue," ujar Johnathan yang masih belum mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲, 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 || Johndo || END ✔
Fanfiction𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐃𝐨 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐬𝐤𝐞𝐭 𝐉𝐨 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚. 𝐊𝐞𝐝𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐭𝐮𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐝...