Dorriel sudah sampai di rumah sakit tempat Johnathan. Dorriel yang sudah mengetahui nomor kamar Johnathan langsung saja menaiki lift dengan barang bawaan ditangannya. Sungguh ia merasa seperti babu sekarang. Tepat di depan pintu kamar bernomor E019 Dorriel membuka pintunya. Disana sudah ada Johnathan sedang memainkan ponselnya sambil tiduran. Sepertinya Johnathan sudah sangat sehat. Johnathan yang melihat Dorriel langsung meletakkan ponselnya dan berpura-pura meringis di bagian pipinya yang masih memerah.
"Masih sakit?" Tanya Dorriel sambil memperhatikan luka di wajah Johnathan.
"Masih. Tuh buat gue ya?" Johnathan melihat ke arah tangan Dorriel yang membawa mcd dan buah-buahan.
"GEER BANGET! Dah tau buat gue." Dorriel duduk di kursi samping ranjang Johnathan lalu membuka bungkus mcd dan menyerahkannya ke Johnathan.
"Lah katanya bukan buat gue." Johnathan tersenyum meledek.
"Yaudah kalo gak mau." Dorriel berujar sewot dan ingin mengambil mcdnya namun Johnathan segera mengambilnya lagi.
"Kalo udah ngasih, gak boleh diambil lagi." Johnathan segera melahap mcd itu.
Suasanya kembali hening karena Johnathan yang sibuk makan dan Dorriel yang sibuk mengupas buah apel lalu memotongnya menjadi kecil-kecil. Johnathan sesekali melirik ke arah Dorriel dan tertawa sedikit yang membuat Dorriel ingin melemparkan pisaunya ke kepala Johnathan. Beberapa saat kemudian Johnathan selesai memakan mcdnya lalu Dorriel menyerahkan apel yang sudah dikupas dan dipotong-potong. Terbesit sebuah ide jahil di kepala Johnathan.
"Suapin dong," ujar Johnathan sambil sedikit meringis.
"DIH OGAH! Tadi makan mcd bisa lo!" Dorriel menatap tajam dan memelototi Johnathan.
"Tiba-tiba pipi gue sakit. Keknya gara-gara tadi makan mcd dah ayamnya agak keras." Johnathan berujar sesedih mungkin uang membuat Dorriel tidak tega.
Dorriel mengambil obat luka yang sudah ditaruh perawat di sudut ruang kamar Johnathan. Ia mengoleskan salep dan juga obat ke pipi Johnathan. Sebenarnya Johnathan sudah diobati oleh perawat tadi siang dan sudah membaik, namun sekarang hanya modus akal-akalannya saja agar Dorriel mengobatinya dan merasa kasihan padanya.
"TUH DAH GUE OBATIN JUGA! RIBETIN BANGET ANJIR. POKOKNYA LO HARUS DOUBLE TRAKTIR SEMUA PERMINTAAN GUE!" Dorriel menusukkan garpu ke apel itu lalu menyuapi Johnathan dengan pandangan sangat malas.
"Iya tenang aja. Lo mau apapun bakal gue beliin." Johnathan yang kaya raya itu mulai bersikap sombong.
"Hilih sombong banget lo. Buruan makan nih!" Dorriel mendorong-dorong apel di depan bibir Johnathan. Johnathan segera membuka mulutnya dan memakan apel itu.
Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan menampilkan Jefri, Juno, Luki, dan Juan dengan pandangan terkejut. Sama halnya dengan Dorriel yang terkejut melihat sahabatnya Johnathan juga berada disini. Terlebih lagi ketika posisinya sedang menyuapi Johnathan. Ingin sekali Dorriel menghilang saat ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲, 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 || Johndo || END ✔
Fanfic𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐃𝐨 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐬𝐤𝐞𝐭 𝐉𝐨 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚. 𝐊𝐞𝐝𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐭𝐮𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐝...