14. 🦋

779 57 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 6 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu sudah menunjukkan pukul 6 malam. Latihan band itu sudah selesai tanpa gangguan Johnathan karena ketika Dorriel latihan, Johnathan sudah tidak melihat di balik jendela. Mungkin saja Johnathan sudah pulang. Dorriel membuka ruang band yang dikejutkan dengan Johnathan yang masih ada disana sambil terduduk. Haican, Dery dan Rens yang berada di belakang Dorriel juga melihat heran ke arah Johnathan. Sementara anak semester bawah sudah menghamburkan diri terkecuali Yena yang masih saja membujuk memberikan minuman kepada Dorriel yang sedari tadi siang Dorriel enggan untuk menerimanya sampai minuman itu sudah tidak lagi dingin.

"Dah yuk pulang." Rens mengacuhkan Johnathan dan menyuruh sahabatnya untuk segera pulang.

Johnathan yang mendengar anak band sudah selesai latihan langsung mendongakkan kepalanya dan melihat ke arah Dorriel. Kali ini tatapannya berbeda dengan biasanya. Tatapannya terlihat memilukan. Dorriel yang melihat itu menjadi tidak tega bila mengacuhkan Johnathan. Namun di satu sisi ia gengsi bila mengobrol dengan Johnathan dihadapan sahabatnya.

"Do." Johnathan memanggil Dorriel dengan suara seraknya.

"Apa lo?! Mau ngisengin Do lagi?!" Dery menatap tajam ke Johnathan.

"Udah yuk pulang aja. Gak penting juga ngeladenin dia." Haican merangkul Dorriel untuk segera berjalan.

Mereka pun berjalan meninggalkan Johnathan yang masih menatap ke arah Dorriel. Dorriel pun hanya terdiam karena merasa tidak enak. Ketika sudah sampai di parkiran, Dorriel terbesit sebuah ide.

"Eh sorry lo pada pulang duluan aja. Gue lupa tadi disuruh beliin bahan kue sama bunda gue," ujar Dorriel menggaruk-garuk rambutnya.

"Yaudah gak papa kita anterin juga," ujar Rens.

"Lo tau sendiri gue kalo nawar kek gimana. Tar lo pada malu lagih." Dorriel berusaha menyakinkan sahabatnya agar sahabatnya tidam mengikutinya.

"Serius lo mau beli bahan kue?" Dery memicingkan matanya.

"Serius lah." Dorriel berdecak kesal.

"Kok gua ngerasa..." Haican menggantung kalimatnya yang langsung dihadiahi jitakkan oleh Dorriel.

"Gak usah ngeghibah lo! Pokoknya gw mau beli bahan kue. Bye." Dorriel segera naik ke motornya dan bersembunyi sambil memantau sahabatnya untuk memastikan sahabatnya sudah pergi dari kampus. Setelah melihat ketiga sahabatnya keluar kampus, Dorriel segera kembali masuk ke kampus. Ia dengan cepat berjalan di sekitar koridor untuk menemui seseorang. Terlihatnya seseorang itu sedang memakai jaketnya bersiap untuk pulang. Dorriel dengan cepat memanggilnya.

"Woy Jo!" Dorriel berteriak dan menghampiri Johnathan yang hendak pergi.

"Lah gue kira lo dah pulang. Jangan-jangan lo nungguin gue ya?" Johnathan menatap heran ke Dorriel sambil meledeknya.

"DIH PEDE BANGET LO! Btw, lo lagi ada masalah lagi ya?" Tanya Dorriel yang membuat Johnathan segera menunjukkan ponselnya ke Dorriel.

"DIH PEDE BANGET LO! Btw, lo lagi ada masalah lagi ya?" Tanya Dorriel yang membuat Johnathan segera menunjukkan ponselnya ke Dorriel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐌𝐲 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲, 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 || Johndo || END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang