Dorriel menggerutu di dekat parkiran sambil menunggu kedatangan Johnathan. Sedangkan ketiga sahabatnya itu pulang duluan dengan alasan tidak ingin mengganggu kencan Dorriel dengan Johnathan. Wajah Dorriel sudah memerah menahan amarahnya. Sambil kakinya sesekali menendang batu kerikil di depannya, Dorriel mendengar suara langkah kaki dari belakangnya.
"Dor!" Johnathan mengageti Dorriel namun nihil.
"Apaan? Gak kaget gue." Dorriel tanpa sadar mengerucutkan bibirnya. Johnathan yang melihat itu hanya tersenyum simpul.
"Yaudah ayo naik ke mobil gue," ujar Johnathan.
"Ngapain anjir? Gue naik motor gue aja." Dorriel bersiap mengambil kunci motornya.
"Yaudah kalo gak mau, gue traktir lo lewat go-" Belum selesai Johnathan berbicara, Dorriel segera memotong.
"Iya-iya! Banyak mau lo!" Dorriel menggerutu.
Dorriel sedikit terkejut ketika Johnathan membukakan pintu mobil untuknya. Ia menatap Johnathan dengan aneh lalu masuk ke mobilnya. Johnathan juga ikut masuk. Dorriel terkejut lagi ketika Johnathan memasangkannya sabuk pengaman. Wajah Johnathan yang sangat dekat dengan wajahnya membuat Dorriel sedikit salah tingkah. Ada kecanggungan beberapa menit ketika mobil itu sudah meninggalkan area kampus.
"Sorry ya. Lo dah gak marah lagi kan?" Dorriel membuka pembicaraan.
"Iya elah lo kira gue cewek yang marah sampe berhari-hari." Usai mengatakan itu, Johnathan mencolek hidung Dorriel.
"Dih apaan sih!" Gerutu Dorriel.
Mobil Johnathan tiba di mall terbesar di kota itu. Mall ini termasuk ke dalam mall elit yang isinya hanya ada merk-merk ternama. Johnathan lagi-lagi membukakan pintu Dorriel. Dorriel hanya diam saja dan mengikuti Johnathan yang berjalan di depannya. Johnathan lalu menengok.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲, 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 || Johndo || END ✔
Fanfiction𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐃𝐨 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐬𝐤𝐞𝐭 𝐉𝐨 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚. 𝐊𝐞𝐝𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐭𝐮𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐝...